Isu Tambang Picu Pendangkalan Sungai Ciparanje, Banjir Hantui Warga Tegalbuleud Sukabumi

Sukabumiupdate.com
Rabu 13 Agu 2025, 12:42 WIB
Isu Tambang Picu Pendangkalan Sungai Ciparanje, Banjir Hantui Warga Tegalbuleud Sukabumi

Dampak banjir luapan sungai Ciparanje di Kecamatan Tegalbuleud Kabupaten Sukabumi (Sumber: dok warganet)

SUKABUMIUPDATE.com - Sejumlah kampung di Desa Buniasih dan Desa Tegalbuleud Kecamatan Tegalbuleud Kabupaten Sukabumi jadi langganan banjir dari luapan sungai Ciparanje. Tak hanya merendam pemukiman dan jalan, banjir juga merusak ratusan hektar lahan pertanian produktif yang menjadi sumber penghasilan utama warga setempat.

Banjir besar luapan sungai Ciparanje yang bermuara di sungai Cibuni ini kembali terjadi pada Selasa, 12 Agustus 2025, saat sebagian besar wilayah Sukabumi dilanda hujan deras selama beberapa jam, termasuk di Tegalbuleud.

Manajer Pusdalops BPBD Kabupaten Sukabumi, Daeng Sutisna, menjelaskan hujan mulai turun sekitar pukul 17.00 WIB dan berlangsung terus-menerus. “Banjir merendam area persawahan seluas kurang lebih 500 hektar di Desa Buniasih dan Desa Tegalbuleud. Selain itu, beberapa ruas jalan desa di sekitar bantaran sungai juga tergenang dengan ketinggian air mencapai sepinggang orang dewasa,” ujar Daeng Sutisna, Selasa (12/8/2025).

Baca Juga: Lalin Lumpuh Berjam-jam: Kontainer Melintang di Pertigaan Angkrong Parungkuda Sukabumi

Kondisi ini diperparah dengan pendangkalan dan penyempitan aliran Sungai Ciparanje sehingga air meluap ke area persawahan dan sebagian jalan desa. Menurut Daeng, banjir juga menggenangi area sekitar 200 rumah warga di dekat aliran sungai Ciparanje. Genangan terjadi di halaman dan jalan depan rumah, namun belum masuk ke bagian dalam rumah.

BPBD bersama P2BK Tegalbuleud, perangkat desa, Tagana, Babinsa, Bhabinkamtibmas, Satpol PP, dan relawan telah melakukan assessment di lokasi kejadian. Saat ini, kebutuhan mendesak di lapangan meliputi pembangunan tanggul (TPT) sepanjang aliran sungai dan normalisasi Sungai Ciparanje untuk mencegah banjir susulan.

Kepala Desa Tegalbuleud, Ramdan Arip Firmansyah, mengatakan banjir terjadi di sejumlah titik, di antaranya Kampung Karanganyar, Datarnangka, Panaruban, Panginuman, serta Ranca Jawa Desa Tegalbuleud.

Baca Juga: DAK Fisik 2025 Turun Jadi Rp16,9 Miliar, Wali Kota Sukabumi Ungkap Strategi Pembangunan 2026

Menurut Ramdan, meluapnya Sungai Ciparanje bukan kali ini saja terjadi. Sungai yang kerap disebut warga sebagai Sungai Paranje itu sudah menjadi momok setiap musim hujan. “Sungai ini sudah mengalami pendangkalan, ditambah lagi bekas tambang galian pasir yang menyumbat di beberapa titik aliran. Setiap hujan deras, banjir hampir pasti terjadi,” jelasnya.

Ia berharap pemerintah daerah, provinsi, bahkan pusat dapat memberikan perhatian serius untuk mengatasi masalah tersebut. “Kami memohon ada program normalisasi sungai agar aliran kembali lancar dan tidak mengancam lahan pertanian dan pemukiman warga,” pungkas Ramdan.

Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini