SUKABUMIUPDATE.com – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Kelompok 10 Universitas Nusa Putra sukses menghadirkan semangat baru di Dusun Gentong, Desa Langensari, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, melalui empat program unggulan yang mencakup bidang pendidikan, ekonomi, sosial, dan literasi. Kegiatan berlangsung sejak 1 hingga 30 Juli 2025, dengan melibatkan kolaborasi erat antara mahasiswa, pemerintah desa, dan warga setempat.
Ketua Kelompok KKN, Yoga Pratama, mengatakan bahwa seluruh program dirancang berdasarkan kebutuhan nyata masyarakat sekaligus menjadi wadah penerapan ilmu yang didapat di kampus. Ia menegaskan, “Kami ingin kegiatan ini bukan sekadar seremonial, tapi benar-benar berdampak. Harapannya, masyarakat bisa merasakan manfaat langsung dan terus melanjutkannya setelah KKN berakhir.” ujar Yoga kepada sukabumiupdate.com, Jumat (15/8/2025).
Program pertama adalah les Bahasa Inggris dan revitalisasi Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Maca Tongsir. Anak-anak dan remaja diajak belajar kosakata, percakapan sederhana, serta mengikuti permainan edukatif. Kegiatan ini dilengkapi dengan pelatihan eco print sebagai media kreatif, dan pengecatan ulang TBM yang kini tampil segar dengan mural bertema pendidikan.
Pendiri TBM Maca Tongsir, Roni, mengaku perubahan ini menghidupkan kembali minat baca warga. Menurutnya, “TBM ini dulu jarang sekali digunakan. Sekarang anak-anak kembali datang, membaca, dan berkarya. Suasananya jauh lebih hidup," kata dia.
Baca Juga: KKN Nusa Putra di Citepus Sukabumi: Edukasi Cegah Stunting dan Bangun TPS untuk Warga
Program kedua digelar di SDN Langensari bertepatan dengan peringatan Hari Anak Nasional pada 23 Juli 2025. Mahasiswa terlibat dalam pembelajaran nasionalisme, permainan tradisional, dan mengajak siswa menandatangani petisi hak anak sebagai edukasi sederhana tentang perlindungan anak. Seorang anggota KKN yang memandu kegiatan mengatakan, “Kami ingin anak-anak tumbuh dengan rasa bangga terhadap desanya dan percaya pada masa depan mereka.” tuturnya.
Di bidang ekonomi, mahasiswa menggelar pelatihan penggunaan aplikasi SIAPIK bagi pelaku UMKM di GOR Serbaguna Desa Langensari. Materi pelatihan meliputi pencatatan keuangan digital serta strategi memperluas pasar dengan teknologi. Setelah pelatihan, mahasiswa melakukan pendampingan langsung ke pelaku UMKM untuk memastikan penggunaan aplikasi dan membantu pendaftaran usaha ke Google Maps. “Sebelumnya saya catat pemasukan di buku, kadang hilang. Sekarang lebih rapi di aplikasi, dan warung saya bisa muncul di Google,” ujar salah satu pelaku UMKM.
Program terakhir adalah penyuluhan bahaya narkoba di MTsS Khatulistiwa, bekerja sama dengan Gerakan Nasional Anti Narkoba (GANAS). Materi meliputi jenis narkoba, dampak penyalahgunaan, hingga langkah pencegahan. Sesi tanya jawab membuat para pelajar aktif berdiskusi. Fitri Axelia Azzahra, Narasumber dari GANAS menegaskan, “Kami ingin remaja Desa Langensari sadar bahwa narkoba bukan hanya merusak diri sendiri, tapi juga masa depan desa. Mereka harus punya bekal pengetahuan untuk menolak.” ujar Fitri.
Dengan berakhirnya KKN Tematik ini, Desa Langensari kini memiliki TBM yang aktif kembali, anak-anak yang lebih peduli akan haknya, UMKM yang melek teknologi, dan remaja yang lebih waspada terhadap narkoba. Seluruh program ini diharapkan menjadi awal dari kemandirian, kreativitas, dan daya saing masyarakat desa. (ADV)