SUKABUMIUPDATE.com - Dalam rangka menyambut perayaan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia yang ke-80 pada 17 Agustus mendatang, Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) 67 melakukan aksi kerja bakti bersama warga Kampung Babakan Gumelar, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi.
Kegiatan tersebut meliputi pemotongan rumput liar yang tumbuh di area lingkungan warga dan jalan-jalan sekitar kampung. Kegiatan kerja bakti ini dilaksanakan sebagai upaya untuk mempercantik dan membersihkan lingkungan demi menciptakan suasana yang nyaman serta semangat patriotisme menjelang hari kemerdekaan.
Para anggota KKN 67 bersama warga saling bahu-membahu memotong dan membersihkan rumput liar yang sudah mulai menutupi trotoar serta pinggir jalan. Ketua Kelompok KKN 67, Ricko, menyatakan bahwa kegiatan ini tidak hanya bertujuan memperindah lingkungan, tetapi juga sebagai ajang mempererat hubungan sosial antara mahasiswa dengan masyarakat setempat.
Baca Juga: Mahasiswa KKN Nusa Putra Dorong UMKM Desa Cipeuteuy Naik Kelas Lewat Legalitas dan Digitalisasi
“Kami ingin memberikan kontribusi nyata sekaligus memupuk rasa gotong royong dalam menyambut momen yang sangat berarti bagi bangsa,” ujarnya. Sementara itu, warga kampung yang ikut serta dalam kerja bakti tersebut mengapresiasi inisiatif mahasiswa KKN 67.
Mereka berharap kegiatan semacam ini dapat terus berlanjut dan memotivasi generasi muda untuk peduli terhadap lingkungan serta nilai kebersamaan. Dengan kerja bakti ini, lingkungan Kampung Babakan Gumelar diharapkan menjadi lebih bersih dan rapi, sehingga menambah semarak perayaan 17 Agustus yang penuh makna.
Semangat perjuangan dan kebersamaan yang ditunjukkan menjadi cerminan sikap positif menjelang hari kemerdekaan Indonesia. Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Nusa Putra terus berinovasi dalam mengedukasi masyarakat, khususnya dalam isu kebersihan dan lingkungan.
Salah satu program yang menarik perhatian warga adalah pemasangan plang sampah edukatif yang menginformasikan waktu penguraian berbagai jenis sampah. Plang-plang tersebut dipasang di titik-titik strategis seperti dekat tempat pembuangan sampah, area publik, hingga jalan lingkungan warga.
Berisi informasi seperti “Plastik butuh 450 tahun untuk terurai”, “Styrofoam: yg tidak dapat terurai”, atau “Kaleng aluminium: 200 tahun”, plang ini bertujuan menggugah kesadaran masyarakat akan dampak jangka panjang sampah yang dibuang sembarangan.
“Kami ingin masyarakat tidak hanya membuang sampah pada tempatnya, tapi juga mulai memilah dan mengurangi sampah anorganik yang sulit terurai,” ujar Ricko, ketua KKN 67 Universitas Nusa Putra. Ia juga menjelaskan bahwa pendekatan visual melalui plang ini terbukti efektif menarik perhatian anak-anak hingga orang dewasa.
Selain pemasangan plang, mahasiswa juga melakukan sosialisasi langsung ke warga dan anak-anak sekolah tentang jenis-jenis sampah dan cara pengolahannya. Dengan bahasa yang sederhana dan media visual yang menarik, kampanye ini diharapkan meninggalkan dampak jangka panjang bagi pola hidup masyarakat.
Program ini mendapat sambutan positif dari warga. “Saya baru tahu kalau puntung rokok bisa butuh lebih dari 10 tahun untuk hancur. Ternyata kecil-kecil begitu tapi bahayanya besar,” kata pak RT, warga setempat.
Melalui aksi sederhana namun berdampak ini, mahasiswa KKN Universitas Nusa Putra menunjukkan bahwa edukasi lingkungan bisa dimulai dari hal kecil — termasuk dari sebuah papan informasi.