3 Ruang Kelas SDN Gunung Batu Sukabumi Nyaris Ambruk, Siswa Terpaksa Mengungsi

Sukabumiupdate.com
Sabtu 09 Agu 2025, 10:16 WIB
3 Ruang Kelas SDN Gunung Batu Sukabumi Nyaris Ambruk, Siswa Terpaksa Mengungsi

Kepala SDN Gunung Batu Sukabumi, Ami Kusmaeni, menunjukkan ruang kelas yang rusak parah dengan atap dan plafon nyaris ambruk, Jumat (8/8/2025). (Sumber Foto: SU/Asep Awaludin)

SUKABUMIUPDATE.com – Kondisi gedung Sekolah Dasar Negeri (SDN) Gunung Batu di Kecamatan Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi, kian memprihatinkan. Atap bangunan yang nyaris ambruk membuat proses belajar mengajar harus dipindahkan demi keselamatan siswa.

Berdasarkan pantauan di lokasi, tiga ruang kelas tampak sudah tidak layak digunakan. Plafon atap berjatuhan, dinding penuh noda rembesan air, dan struktur bangunan mulai rapuh.

Kepala SDN Gunung Batu, Ami Kusmaeni, menyebut tiga ruang kelas yang rusak parah adalah kelas 4, kelas 5, dan kelas 6. Kerusakan ini mulai terlihat pada Februari 2024, sejak bangunan berdiri 30 tahun lalu.

“Kalau parahnya memang sudah hampir satu tahun setengah, tapi awalnya masih bisa digunakan, yang dua kelas mulai di Februari 2024 sudah agak roboh dan akhirnya enggak bisa digunakan,” ujar Ami kepada sukabumiupdate.com, Jumat (8/8/2025).

Baca Juga: Sedihnya Ajaran Baru! Kelas Ambruk, Murid SDN Simpang Sukabumi Belajar Berdempetan di Ruang Guru

Sejak saat itu, ruang kelas tersebut ditinggalkan karena khawatir membahayakan keselamatan siswa. Kini, para siswa terpaksa belajar di musala dan ruang perpustakaan.

“Waktu itu, anak-anak belajar di luar (depan kelas), di ruang depan sebab belum terlalu parah. Setelah rusak betul, baru kita pakai perpustakaan dan musala. Musala biasanya digunakan kegiatan salat dhuha bersama-sama, jadi sekarang salat dhuha di lapangan,” tuturnya.

Kondisi ini membuat 150 siswa SDN Gunung Batu belajar berdesakan, ventilasi minim, dan ruangan sempit, sehingga proses belajar mengajar tidak kondusif.

“Jumlah siswa banyak, kelas sempit kemudian ventilasi udara juga memang kecil jadi anak kasian tapi semangat belajar mereka bagus. Anak mau belajar walaupun di ruangan sesederhana itu," ungkap Ami.

Pihak sekolah mengaku sudah berulang kali melaporkan kondisi ini kepada dinas terkait. Namun, perbaikan belum terealisasi karena menunggu anggaran perubahan.

“Saya sudah berkali-kali bahkan dari kecamatan, UPTD juga. Dan dinas pendidikan sudah sampai ke sini, melihat katanya mau tahun ini tapi sampai saat ini belum terealisasi. Kendalanya katanya menunggu di anggaran perubahan,” ucapnya.

Baca Juga: Atap SDN Cilimus Jampangtengah Ambruk, Disdik Sukabumi: Perbaikan Mulai Juli 2025

Kepala Desa Kebonpedes, Dadan Apriandani, juga prihatin melihat siswa belajar di musala dan perpustakaan.

“Yang belajar di luar, musala kan tidak etis lah dengan sekarang menggembor-gemborkan pendidikan bahwa bapak presiden dengan cita-citanya tetapi tidak sesuai harapan di wilayahnya. Kita sudah berusaha beberapa kali. Sampai dimasukkan nah belum sampai terealisasi juga,” kata Dadan.

Menurutnya, tiga ruang kelas yang rusak belum pernah diperbaiki sejak sekolah berdiri 30 tahun lalu. Sementara tiga kelas lainnya terakhir direnovasi 15 tahun silam.

“Yang tiga ambruk udah 30 tahun belum diperbaiki atau direnovasi, yang tiga kelas lagi udah 15 tahun lalu, makanya kita meminta program revitalisasi dari kementerian pendidikan. Kalau satu dua dibangun kita tidak tuntas. Kita itu pengen tuntas dibangun dulu semua jangan tambal sulam nanti roboh lagi,” pungkasnya.

Berita Terkait
Berita Terkini