Sedihnya Ajaran Baru! Kelas Ambruk, Murid SDN Simpang Sukabumi Belajar Berdempetan di Ruang Guru

Sukabumiupdate.com
Kamis 17 Jul 2025, 10:39 WIB
Sedihnya Ajaran Baru! Kelas Ambruk, Murid SDN Simpang Sukabumi Belajar Berdempetan di Ruang Guru

Kondisi bangunan SDN Simpang di Kampung Simpang, Desa Kertajaya, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Ilyas Supendi

SUKABUMIUPDATE.com - Tahun ajaran baru 2025/2026 semestinya disambut semangat oleh para siswa. Namun hal ini tak sepenuhnya dirasakan murid-murid SDN Simpang yang berlokasi di Kampung Simpang, Desa Kertajaya, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi.

Alih-alih menikmati suasana sekolah baru, para pelajar justru harus berjuang untuk tetap belajar di tengah kondisi gedung yang rusak parah. Sebagian ruang kelas telah ambruk sejak lebih dari lima tahun lalu dan hingga kini belum mendapatkan perhatian serius dari pemerintah.

Kepala SDN Simpang Mahmud Yunus mengungkapkan keprihatinannya terhadap kondisi bangunan sekolah yang mengalami rusak dan tidak layak pakai.

"Sudah lama rusak, saya tidak tahu pasti penyebabnya, tapi kondisinya sangat memprihatinkan. Kami sangat berharap pemerintah segera memperbaiki agar anak-anak bisa belajar dengan aman dan nyaman. Ada dua ruang kelas yang ambruk," ungkapnya pada Rabu (16/7/2025).

Baca Juga: Sekolah 6.30 di Pelosok Sukabumi: Disiplin Penting Tapi Tolong Perhatikan Infrastruktur

Mahmud mengatakan sejak ia menjabat dua tahun lalu, bangunan sekolah tersebut sudah dalam kondisi ambruk bahkan terbengkalai. Menurutnya, tak ada ruang kelas yang cukup untuk menampung seluruh siswa sehingga ruang guru terpaksa dialihfungsikan menjadi ruang belajar.

"Anak-anak belajar berdempetan, satu bangku tiga orang. Jarak antara bangku dengan papan tulis juga terlalu dekat, guru tidak bisa duduk. Kami sangat terpaksa, tapi ini satu-satunya cara agar semua siswa bisa tetap belajar dan masuk pagi," jelas Mahmud.

Mahmud mengaku pihak sekolah telah berulang kali mengajukan permohonan perbaikan kepada instansi terkait. Bahkan sebelum dirinya menjabat, pengajuan sudah dilakukan. Tetapi hingga saat ini belum ada tindak lanjut. "Tahun ini siswa baru 42 orang yang mendaftar. Idealnya, kami kekurangan dua ruang kelas untuk menampung seluruh siswa dengan nyaman," kata dia.

Kondisi menyedihkan ini juga dirasakan langsung oleh siswa Kelas II SDN Simpang, Nadia Ramadani. Ia mengungkapkan ketidaknyamanannya belajar di ruang guru yang sempit. "Saya belajar di kantor, rasanya enggak betah, enggak nyaman. Soalnya berdesakan. Sekolah saya sudah ambruk selama dua tahun lebih," ucapnya.

Nadia pun menyampaikan harapannya. "Saya ingin sekolah saya dibangun kembali biar nyaman belajarnya. Pak Dedi, tolong bangunin sekolah saya biar nyaman belajarnya," kata Nadia sambil menyebutkan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.

SDN Simpang secara total memiliki 200 siswa dan siswi dengan lima ruangan yang masih bisa digunakan untuk belajar dan keperluan guru. Sementara dua ruangan lain yang seharusnya dimanfaatkan sebagai kelas, mengalami kerusakan.

Berita Terkait
Berita Terkini