SUKABUMIUPDATE.com - Warga Legok Nyenang Desa Cikujang Kecamatan Gunungguruh Kabupaten Sukabumi menuntut perbaikan drainase pasca banjir lumpur menerjang pemukiman. Selasa petang, 5 Agustus 2025 saat hujan deras mengguyur, sejumlah rumah warga di RT 43 Rw 21 Kampung Legok Nyenang diterjang banjir lumpur yang datang dari lokasi tambang karang numpang.
Warga terdampak banjir kemudian memposting bencana ini ke media sosial, termasuk mentag akun Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Menurut warga terdampak, banjir tersebut diakibatkan oleh buruknya sistem drainase air dari sejumlah tambang yang berada di atas pemukiman.
Rani Nuraeni salah seorang warga terdampak menceritakan sekitar pukul 16.00 WIB, air yang tadinya hanya membanjiri jalanan depan rumah, mulai masuk ke tempat tinggalnya. Tak butuh waktu lama, seluruh bangunan terendam air hingga ketinggian kurang lebih centimeter.
Baca Juga: Jalan Rusak hingga Gorong-Gorong, Aduan Warga Sukabumi di SP4N Lapor Juli 2025
“Semua barang terendam air, peralatan rumah tangga dan usaha,” jelasnya kepada sukabumiupdate.com, Rabu (6/8/2025)
Menurut Rani, ini bukan kejadian pertama. Kawasan pemukiman tersebut sering dilanda banjir lumpur saat hujan deras mengguyur. “Biasanya hanya di jalan dan teras depan rumah. Kali ini masuk hingga ke dalam rumah,” bebernya.
“Pernah dibikinin saluran air, tapi gak di urus jadi kalo hujan airnya kemana mana, kan jadi ketutup lagi sama tanah,” jelasnya.
Baca Juga: Penyebab Kematian Pemotor Perempuan di Sukabumi Masih Misteri, Polisi: Minim Saksi
Ia berharap pemerintah dan pihak perusahaan melakukan penataan lingkungan, khususnya sistem drainase air sehingga tidak menimbulkan banjir ke pemukiman warga. Menurut Rani, setelah kejadian ada perwakilan tambang datang memberikan bantuan. Hari ini juga ada pertemuan antara warga, pemerintah desa dan perusahaan.
Pasca kejadian bencana, pemerintah desa Cikujang bersama perusahaan dan warga terdampak melakukan pertemuan. Data pemdes, mencatat ada beberapa perusahaan yang beroperasi di atas pemukiman warga, diantaranya tambang batu.
Kadus Legoknyenang Desa Cikujang, Cacan Kusnadi menegaskan pertemuan atau tersebut menghasilkan kesepakatan upaya penanggulangan darurat, agar banjir lumpur bisa dicegah dan ditanggulangi.
Baca Juga: Wamen Giring Disambut Api Kreatif Anak Pesisir: Pirografi, Laut, dan Identitas Sukabumi
“Jangka pendeknya hari ini juga akan ada penanganan saluran pemicu banjir. Sedangkan untuk jangka panjangnya sudah sepakat bahwa perusahaan-perusahaan ini bekerja sama dengan warga dan pemerintah desa untuk mewujudkan kesejahteraan lingkungan,” ungkap Cacan, melalui rekaman suara yang disampaikan ke sukabumiupdate.com.
Ia juga menegaskan warga terdampak banjir sejauh ini kondusif karena respon penanganan perusahaan untuk penanggulangan bencana. Kedepannya penataan saluran air menyeluruh dari seluruh perusahaan termasuk tambang akan ditata, agar tidak memicu bencana ke pemukiman warga yang ada dibawahnya.