SUKABUMIUPDATE.com – Warga Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, digemparkan oleh serangkaian penemuan mayat di lima lokasi berbeda hanya dalam kurun waktu 1x24 jam pada Sabtu (11/10/2025). Kasus-kasus tersebut terjadi di Kecamatan Surade, Ciemas, Cisaat, Cikidang, dan Purabaya.
Penemuan pertama terjadi di area perkebunan cengkih dan karet milik PT Mirzabuana Sentosa, Kampung Cijambe RT 005 RW 004, Desa Sirnasari, Kecamatan Surade. Seorang pria berinisial D (32) ditemukan meninggal dunia dalam posisi tergantung menggunakan seutas tali kain yang diikat di dahan pohon durian sekitar pukul 06.00 WIB.
“Benar, pada Sabtu pagi sekitar pukul enam, kami menerima laporan dari warga bahwa ditemukan seorang laki-laki dalam keadaan tergantung di pohon durian di area perkebunan. Setelah anggota kami tiba di lokasi bersama tim medis, korban dinyatakan meninggal dunia,” ujar Kapolsek Surade Iptu Ade Hendra.
Petugas medis dari Puskesmas Surade yang melakukan pemeriksaan awal (visum luar) tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, korban diduga meninggal dunia akibat bunuh diri.
Evakuasi mayat pria tergantung di pohon duren di Desa Sirnasari, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (11/10/2025) | Foto : Dok. Polsek
Sementara itu, pihak keluarga menyebut korban tengah mengalami depresi karena masalah ekonomi. Mereka telah menerima peristiwa tersebut sebagai musibah dan menolak dilakukan autopsi lebih lanjut.
“Jenazah korban sudah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan. Kami turut berduka cita atas kejadian ini dan mengimbau masyarakat agar selalu memperhatikan kondisi psikologis keluarga dan lingkungan sekitar,” tutup Iptu Ade Hendra.
Baca Juga: Geger Mayat Pria Mengambang di Sungai Cikaso Purabaya Sukabumi, Ini Ciri-cirinya
Kasus kedua terjadi di Kecamatan Ciemas, tepatnya di Kampung Cisalada, Desa Girimukti. Seorang petani berinisial S (43) ditemukan tewas di kebunnya diduga akibat tersengat listrik dari perangkap babi hutan yang dipasangnya sendiri.
Mayat korban pertama kali ditemukan oleh anak pertamanya sekitar pukul 09.00 WIB dalam kondisi sudah meninggal dunia. Menurut keterangan Edi, adik korban, kakaknya memang sering berada di kebun untuk bertani dan menjaga tanaman.
“Biasanya pulang seminggu sekali, setiap hari Jumat. Tapi kemarin Jumat nggak pulang, makanya anaknya cari ke kebun. Pas dicek, kakak saya sudah meninggal dalam posisi telungkup, dan sudah tercium bau,” ujar Edi.
Seorang petani ditemukan tewas di kebunnya sendiri, diduga tersetrum perangkap babi yang dibuatnya sendiri | Foto : Dok. Polsek Ciemas
Edi menambahkan, korban ditemukan di area kebun pisang, cukup jauh dari saung tempat biasa beristirahat. Ia diduga tengah menyemprot rumput sebelum tersengat aliran listrik dari perangkap babi (jodok) yang dipasangnya sendiri untuk melindungi kebun.
Kapolsek Ciemas AKP Deni Miharja membenarkan bahwa korban diduga meninggal dunia akibat tersetrum perangkap babi yang dipasang sendiri. Menurutnya, korban berangkat ke kebun pada hari Rabu dan tidak pulang hingga Jumat, padahal biasanya pulang setiap akhir pekan.
"Sehari sebelum ditemukan meninggal, anak korban sempat mengirimkan rokok ke sawung kebun pada hari Rabu kemarin, dan saat itu korban masih ada," kata Deni.
Jenazah korban telah dimakamkan di pemakaman umum setempat pada Sabtu siang sekitar pukul 11.30 WIB.
Sementara itu, di Kecamatan Cisaat, sesosok mayat perempuan ditemukan di dalam gorong-gorong aliran irigasi Jalan Lingkar Selatan, Kampung Babakan RT 11/03, Desa Babakan, sekitar pukul 08.20 WIB. Identitas korban hingga kini belum diketahui. Petugas telah mengevakuasi jasad korban ke RSUD R. Syamsudin, S.H. Kota Sukabumi untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Kasi Humas Polres Sukabumi Kota AKP Astuti Setyaningsih menyatakan hasil pemeriksaan sementara menunjukkan korban merupakan perempuan dewasa.
“Benar, pada Sabtu pagi telah ditemukan sesosok mayat perempuan di aliran irigasi wilayah Desa Babakan, Kecamatan Cisaat. Dari hasil olah TKP sementara, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan,” kata Astuti.
Mayat tersangkut di goro-gorong di Cisaat, Kabupaten Sukabumi | Foto : Dok. Warga
Kasus keempat terjadi di Desa Cikidang, Kecamatan Cikidang. Seorang pria berinisial B (49), buruh harian lepas, ditemukan meninggal dunia dalam posisi tergantung di pohon jambu.
Kapolsek Cikidang AKP Hotben Sianturi menjelaskan bahwa sebelum kejadian, korban sempat terlibat cekcok dengan istrinya, I (52), sekitar pukul 07.00 WIB terkait masalah ekonomi.
“Cekcok dipicu karena almarhum ingin ngopi dan merokok tetapi tidak ada uang. Sementara upah kerjanya belum dibayar selama dua hari,” ujar Hotben.
Setelah pertengkaran itu, kata Hotben, korban sempat meminta istrinya untuk menagih upah kepada orang yang mempekerjakannya.
"Pergilah istri almarhum menagih ke tempat yang nyuruh kerja, dan almarhum keluar rumah sambil membawa tambang," tuturnya.
Saat sang istri kembali, ia belum mendapat hasil karena pembayaran dijanjikan pada hari Senin. Namun, suaminya tidak ada di rumah. Ia mengira korban pergi mencari kayu bakar ke kebun.
"Ternyata sudah gantung diri di pohon jambu monyet dengan menggunakan tambang nilon, sekitar 50 meter dari rumah mereka," ungkapnya.
Baca Juga: Cekcok Gegara Kopi dan Rokok, Pria di Cikidang Sukabumi Ditemukan Tewas Gandir di Pohon
Terakhir, warga Kampung Jabir, Desa Neglasari, Kecamatan Purabaya, dikejutkan oleh penemuan mayat pria mengambang di Sungai Cikaso sekitar pukul 17.00 WIB. Korban ditemukan masih mengenakan kaus biru dan celana pendek.
“Awalnya ada warga yang sedang mancing di Sungai Cikaso melihat sesuatu mengapung. Setelah didekati, ternyata sesosok mayat pria. Kemudian warga itu melapor kepada kami di pemerintahan desa, lalu kami memberi laporan kepada pihak Posramil dan Polsek Purabaya,” ujar Kepala Dusun (Kadus) Kalibunder, Sudarjat.
Petugas gabungan dari Pemerintah Desa Neglasari, Posramil Purabaya, dan Polsek Purabaya kemudian mengevakuasi jasad korban ke tepi sungai untuk proses identifikasi. Hingga berita ini diterbitkan, penyelidikan masih dilakukan untuk memastikan identitas dan penyebab kematian korban.