9 Rekomendasi Makanan Fermentasi yang Baik untuk Kesehatan Usus dan Pencernaan

Sukabumiupdate.com
Kamis 03 Jul 2025, 09:00 WIB
9 Rekomendasi Makanan Fermentasi yang Baik untuk Kesehatan Usus dan Pencernaan

Ilustrasi Yogurt - Makanan fermentasi bukan cuma lezat, tapi juga sarat manfaat untuk pencernaan dan kesehatan tubuhmu. | Foto: Pixabay/Pexels

SUKABUMIUPDATE.com - Pernahkah Anda mengonsumsi makanan fermentasi? Ternyata jenis makanan seperti itu mengandung bakteri baik yang mendukung kesehatan usus dan pencernaan secara keseluruhan.

Makanan fermentasi seperti yogurt, asinan hingga tempe sangat baik untuk kesehatan tubuh manusia dalam ini khususnya mengenai pencernaan. 

Dimana menurut penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi lebih banyak makanan fermentasi dapat membantu menyeimbangkan mikrobioma usus, yaitu komunitas mikroorganisme dalam sistem pencernaan.

Berikut adalah 9 rekomendasi makanan fermentasi yang baik dan sehat untuk kesehatan usus dan pencernaan dikutip dari laman Very Well health.

1. Cuka Sari Apel

Cuka sari apel adalah cairan asam asetat yang dibuat dari sari buah apel yang difermentasi. Bahan ini kerap diklaim memiliki banyak khasiat bagi kesehatan, termasuk menjaga kesehatan pencernaan.

Karena mengandung probiotik alami hasil fermentasi, konsumsi cuka sari apel dipercaya mampu membantu menciptakan kondisi usus yang sehat dan meningkatkan daya tahan tubuh.

Sebaiknya perhatikan label kemasan untuk memastikan apakah cuka sari apel tersebut telah melalui proses pasteurisasi, karena proses ini bisa menghilangkan bakteri baik yang bermanfaat bagi kesehatan usus.

2. Kimchi

Kimchi adalah makanan pedas khas Asia yang dibuat dari kubis yang difermentasi. Kubis dalam kimchi memiliki lebih banyak variasi probiotik (bakteri baik) dibandingkan sauerkraut (asinan kubis). 

Selain kaya serat, kimchi juga mengandung vitamin, mineral, antioksidan, dan bakteri baik seperti spesies Lactobacilli. Mengonsumsi kimchi secara rutin berpotensi:

  • Mendukung kelancaran sistem pencernaan
  • Membantu menurunkan kadar kolesterol
  • Memperkuat imunitas tubuh

3. Kefir

Kefir adalah minuman berbahan dasar susu yang difermentasi, mengandung berbagai probiotik yang bermanfaat untuk memperkaya keberagaman bakteri baik di usus. Probiotik dalam kefir juga menjadi “makanan” bagi mikrobioma sehat dalam sistem pencernaan.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa orang yang rutin mengonsumsi kefir selama delapan minggu mengalami perbaikan gejala gangguan pencernaan (gastrointestinal).

Menariknya, kefir memiliki kadar laktosa yang lebih rendah dibanding produk susu lainnya, sehingga cocok bagi individu yang sensitif terhadap laktosa.

4. Kombucha

Kombucha merupakan minuman fermentasi berkarbonasi yang dibuat dari teh, ragi, bakteri, gula, dan kadang tambahan buah untuk memperkaya rasa. Proses fermentasi oleh ragi mengubah sebagian gula menjadi alkohol, sehingga kombucha mengandung sedikit alkohol alami.

Riset menunjukkan bahwa kombucha memiliki sifat probiotik dan antioksidan yang berpotensi membantu mengatasi disbiosis usus (ketidakseimbangan mikrobioma usus). Namun, manfaat probiotiknya bisa berbeda-beda tergantung merek, sebab kandungan bakteri baik pada setiap produk tidak selalu sama.

5. Miso

Miso adalah pasta bertekstur halus yang dibuat dari fermentasi kacang kedelai melalui proses dua tahap, melibatkan jamur, bakteri, dan ragi.

Probiotik yang terkandung dalam miso diyakini dapat mendukung sistem pencernaan dan kesehatan usus secara umum. Selain itu, miso juga berpotensi bermanfaat untuk fungsi imun tubuh, mengontrol kadar gula darah, serta mengurangi risiko munculnya alergi.

6. Asinan Kubis

Sauerkraut, atau asinan kubis, dibuat melalui fermentasi kubis dengan bantuan bakteri asam laktat yang berfungsi sebagai probiotik. Konsumsi asinan kubis secara rutin setiap hari dapat membantu meningkatkan keragaman mikrobioma usus, karena proses fermentasinya mempertahankan sebagian besar bakteri baik yang bermanfaat.

Namun, asinan kubis yang telah dipasteurisasi tidak memiliki kultur hidup sebanyak asinan kubis segar yang biasanya disimpan di lemari pendingin di toko-toko, sehingga manfaatnya bagi pencernaan lebih rendah.

Perlu diperhatikan bahwa beberapa varian asinan kubis dapat memicu gejala sindrom iritasi usus besar (IBS), sehingga mungkin tidak cocok bagi mereka yang memiliki kondisi ini.

7. Tempe

Tempe adalah makanan hasil fermentasi kedelai yang dibuat dengan bantuan jamur serta bakteri baik seperti strain Lactobacillus. Tempe juga memiliki kandungan serat yang tinggi, yang mendukung fungsi pencernaan.

Namun, banyak produk tempe yang mengalami proses pasteurisasi atau dimasak sebelum dikonsumsi, sehingga kandungan probiotik aktifnya (dan potensi manfaatnya bagi pencernaan) mungkin tidak sebanyak makanan fermentasi lainnya.

8. Yogurt

Yogurt dibuat dengan cara memanaskan susu, kemudian ditambahkan bakteri baik dan dibiarkan berfermentasi selama beberapa jam. Sebagian besar jenis yogurt mengandung bakteri baik yang membantu menjaga keseimbangan mikrobioma usus dan mendukung sistem pencernaan.

Penelitian menunjukkan bahwa probiotik dalam yogurt juga dapat berperan dalam meredakan gejala IBS, seperti perut kembung, diare, atau sembelit.

9. Acar

Acar bisa dibuat melalui proses fermentasi atau metode pengawetan biasa. Jika difermentasi, acar mengandung asam laktat alami yang membantu pertumbuhan bakteri baik di usus, sehingga mendukung proses pencernaan dan penyerapan nutrisi dari makanan lain.

Acar fermentasi yang mengandung bakteri Lactobacillus juga dapat meningkatkan kesehatan pencernaan, memperkuat daya tahan tubuh, dan menyediakan vitamin, mineral, serta antioksidan yang berpotensi membantu mencegah penyakit kronis.



Berita Terkait
Berita Terkini