Jawab Krisis Kesehatan-Ekologi, Nusa Putra University Hadirkan Program Studi S1 Bioteknologi

Sukabumiupdate.com
Rabu 17 Des 2025, 13:59 WIB
Jawab Krisis Kesehatan-Ekologi, Nusa Putra University Hadirkan Program Studi S1 Bioteknologi

Keputusan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 1134/B/O/2025 tentang Izin Pembukaan Program Studi Bioteknologi Program Sarjana pada Universitas Nusa Putra | Foto : SukabumiUpdate

SUKABUMIUPDATE.com - Nusa Putra University (NPU) secara resmi meluncurkan Program Sarjana )S1) Studi Bioteknologi setelah memperoleh izin pembukaan dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia.

Izin tersebut tertuang dalam Keputusan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 1134/B/O/2025 tentang Izin Pembukaan Program Studi Bioteknologi Program Sarjana pada Universitas Nusa Putra di Kabupaten Sukabumi, yang ditetapkan di Jakarta pada tanggal 15 Desember 2025.

Penerbitan keputusan menteri ini menandai langkah strategis Nusa Putra University dalam memperluas kontribusinya pada pengembangan ilmu pengetahuan, kesehatan, dan industri berbasis sains hayati. Program Studi Sarjana Bioteknologi Nusa Putra dirancang dengan dua konsentrasi utama, yakni Bioteknologi Kesehatan dan Bioteknologi Industri, yang relevan dengan kebutuhan nasional dan global di era transformasi teknologi dan krisis kesehatan-ekologi.

Rektor Nusa Putra University, Dr. Kurniawan, menyampaikan bahwa pendirian Program Studi Bioteknologi merupakan bagian dari visi besar universitas untuk menghadirkan pendidikan tinggi yang adaptif, transformatif, dan berdampak nyata bagi masyarakat. Menurutnya, bioteknologi adalah bidang strategis yang berada di persimpangan antara sains, kesehatan, industri, dan keberlanjutan.

Baca Juga: Nusa Putra University Hadirkan Studi S1 Gizi, Perkuat Kontribusi Pembangunan Kesehatan Nasional

“Bioteknologi adalah isu sentral terutama di masa depan. Melalui Program Studi Bioteknologi, Nusa Putra University ingin menyiapkan generasi ilmuwan dan inovator yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga peka terhadap persoalan kemanusiaan, kesehatan publik, ketahanan pangan, dan industri berkelanjutan. Ini sejalan dengan visi Nusa Putra untuk membangun pendidikan yang berakar pada nilai, ilmu, dan kebermanfaatan sosial,” ujar Dr. Kurniawan.

Ia menegaskan bahwa pengembangan prodi ini juga merupakan respons terhadap tantangan zaman, mulai dari meningkatnya kebutuhan inovasi kesehatan, perkembangan bioindustri, hingga tuntutan global akan teknologi ramah lingkungan dan berbasis sains hayati.

Program Studi Sarjana Bioteknologi saat ini tergabung dalam Fakultas Ilmu Kesehatan dan Ilmu Hayati (Faculty of Health and Life Science) Nusa Putra University, bersama dengan Program Studi Sarjana Gizi. Kehadiran fakultas ini memperkuat ekosistem keilmuan Nusa Putra dalam bidang kesehatan, life science, dan riset terapan yang saling terintegrasi.

Secara kurikuler, Program Studi Bioteknologi Nusa Putra dirancang untuk menggabungkan penguasaan dasar-dasar biologi molekuler, biokimia, genetika, dan mikrobiologi dengan pendekatan aplikatif pada sektor kesehatan dan industri.

Baca Juga: Benchmarking Fasilkom Esa Unggul ke Prodi Teknik Informatika Nusa Putra University

"Konsentrasi Bioteknologi Kesehatan diarahkan pada pengembangan inovasi di bidang diagnostik, biomaterial, dan teknologi kesehatan, sementara Bioteknologi Industri menekankan pemanfaatan bioproses untuk industri pangan, farmasi, energi hayati, dan produk berbasis sumber daya alam," papar Dr. Kurniawan.

Dengan dukungan dosen multidisipliner, pengembangan laboratorium terpadu, serta jejaring kemitraan riset dan industri, Nusa Putra University optimistis Program Studi Bioteknologi akan menjadi salah satu motor penggerak inovasi sains hayati di wilayah Sukabumi, Jawa Barat dan Indonesia sekaligus berkontribusi pada agenda pembangunan nasional dan global.

"Program Studi Sarjana Bioteknologi ini mempertegas komitmen Nusa Putra University untuk terus tumbuh sebagai perguruan tinggi yang relevan, progresif, dan berorientasi masa depan, mengintegrasikan ilmu, nilai, dan teknologi untuk menjawab tantangan zaman," pungkas Dr. Kurniawan. (adv)

Berita Terkait
Berita Terkini