SUKABUMIUPDATE.com - Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kabupaten Sukabumi melalui UPTD Pasar Parungkuda mencatat adanya kenaikan harga daging ayam di sejumlah pasar tradisional dalam beberapa minggu terakhir.
Petugas Pencatat Harga Sembako UPTD Pasar Parungkuda, Enjang Krismon mengatakan, dari hasil pemantauan lapangan, harga daging ayam yang sebelumnya berada di kisaran Rp35 ribu hingga Rp36 ribu per kilogram, kini naik menjadi Rp40 ribu. Bahkan di beberapa pasar lain, harga eceran mencapai Rp42 ribu per kilogram.
“Kalau nggak salah, dari tiga minggu kebelakang sudah ada kenaikan harga yang tadinya 35-36 ribu sampai 40 ribu. Bahkan di pasar lain ada yang 42 ribu harga jual eceran daging ayamnya per kilo,” ujarnya, Kamis (9/10/2025).
Baca Juga: BPR Sukabumi Cabang Cicurug Dorong Minat Menabung Lewat Kedekatan Emosional
Dari catatan UPTD, rata-rata kenaikan harga ayam di wilayah Kabupaten Sukabumi berkisar antara Rp4 ribu hingga Rp5 ribu per kilogram.
“Kalau dilihat dari nominal harganya, dari 35–36 sampai sekarang 40 ribu, naik sekitar 4 sampai 5 ribu,” jelasnya.
Mengenai penyebab kenaikan harga, pihak UPTD menyebut ada beberapa faktor. Salah satunya meningkatnya permintaan dari program MBG, serta berkurangnya pasokan ayam karena sebagian dikirim ke luar wilayah.
Baca Juga: Harga Daging Ayam Mahal, Pedagang Pasar di Sukabumi Sebut Banyak Terserap Dapur MBG
“Pertama, saya input dari pedagang itu karena ada program MBG, itu salah satunya. Yang kedua mungkin dari pasokan ayamnya sendiri itu dipasok ke luar wilayah juga, sehingga volume nya sedikit berkurang. Mengakibatkan harga naik di sekitaran segitu,” terangnya.
Meski demikian, ia tidak menutup kemungkinan adanya faktor lain yang turut mempengaruhi. Namun berdasarkan laporan pedagang, dua hal itu menjadi penyebab utama.
Sebagai langkah antisipasi, UPTD Pasar Parungkuda terus melakukan pemantauan dan pengawasan harga di lapangan. Hasil pemantauan akan diteruskan ke dinas terkait jika terjadi lonjakan signifikan.
Baca Juga: Dilepas Menteri UMKM RI, Opak Sukabumi Tembus Pasar Dunia
“Kalau dari kita sendiri, tugasnya memantau dan mengawasi harga-harga di pasaran. Bila mana ada harga yang benar-benar melonjak, kita laporkan ke dinas, baik ke Dinas Ketahanan Pangan maupun ke Dinas Perdagangan, supaya bisa ditindaklanjuti ke pusat-pusatnya, untuk mencari tahu penyebab kenaikan tersebut,” pungkasnya. (adv)