SUKABUMIUPDATE.com - Warga Desa Tenjolaya, Kecamatan Cicurug menolak bank keliling masuk ke wilayahnya. Kehadiran bank keliling dinilai meresahkan warga. Bahayanya fatal, hingga menyebabkan perceraian.
Penolakan terhadap bank keliling dilakukan hampir satu tahun terakhir. Ini didasari kesepakatan warga dan para Rukun Warga, karena banyaknya korban bank keliling.
BACA JUGA:Â Cara Sederhana RM Rohmatul Ummah Babakan Kabupaten Sukabumi Melawan Rente
Kepala Desa Tenjolaya, Aryo Bangun Adinoto mengatakan, pencairan uang di bank keliling memang mudah. Ini menjadi salah satu hal yang membahayakan dari bank keliling.
"Saya mendapatkan laporan dari masyrakat. Tanpa izin suami pun, dana tersebut dapat dicairkan" ujar Aryo ditemui di kantornya, Selasa (2/1/2018).
Akibatnya, banyak rumah tangga yang menjadi korban. Nasabahnya tercekik bunga bank keliling yang sangat tinggi.
BACA JUGA:Â GSBI: 80 Persen Buruh di Kabupaten Sukabumi Terjerat Utang Rentenir
"Tiba-tiba datang kerumah, suami tidak tahu apa-apa, akhirnya banyak keluarga bertengkar," kata Aryo.
Upaya mencegah masuknya bank keliling, Desa Tenjolaya memasang spanduk penolakan di setiap sudut jalan utama di sekitar desa. Pihak desa tengah merumuskan solusi lain, agar masyarakat dapat mengakses pinjaman uang dari sumber yang lebih manusiawi.
BACA JUGA:Â Belajar Melawan Rentenir a la Desa Sirnasari Kabupaten Sukabumi
"Sejauh ini, bank keliling sudah takut masuk ke dearah kami. Walau pun masih saja ada yang meminjam ke bank keliling, tapi tidak se-marak dulu," tutupnya.
"Kami berencana mendirikan Bank Desa bekerjasama dengan BUMDes, serta melibatkan pihak ketiga seperti ZIS," kata Aryo.Â