Sepak Bola Amputasi: Olahraga yang Menginspirasi dan Menyatukan Dunia Disabilitas.

Sukabumiupdate.com
Rabu 22 Okt 2025, 22:35 WIB
Sepak Bola Amputasi: Olahraga yang Menginspirasi dan Menyatukan Dunia Disabilitas.

Starting line up Timnas Amputasi Indonesia saat mengikuti turnamen ejuaraan amputasi Asia bulan Februrari 2025 lalu (Sumber: Instagram/@adityarms)

SUKABUMIUPDATE.com - Sepak bola amputasi saat ini menjadi sarana untuk mengekspresikan diri bagi seseorang yang mengalami kehilangan anggota tubuh atau penyandang disabilitas khususnya mereka yang memiliki minat pada olahraga sepak bola. 

Sejarah awal perkembangan olahraga ini awalnya diinisiasi oleh Don Bennett. Bennett yang berasal dari Seattle, Amerika Serikat merupakan seseorang yang aktif dalam bermain ski hingga mendaki gunung. Namun, ketika itu dirinya mengalami kecelakaan perahu, yang mengharuskan kakinya diamputasi. Meskipun demikian Bennett mencoba untuk beradaptasi dengan kondisi fisiknya yang terbatas.

Pada tahun 1982, olahraga ini tak sengaja ditemukan oleh Bannet yang melihat anaknya bermain bola basket di beranda rumahnya. Ketika bola masuk melewati jaring, lalu Ia merespon dengan mengangkat kruk yang dipegangnya dan menendang bola basket tersebut ke arah putranya.

Baca Juga: Bukan Kewenangan Daerah, Dinsos Sukabumi Jelaskan Soal Aktivasi BPJS Kesehatan

Kompetisi sepak bola amputasi bertaraf internasional awalnya dilaksanakan di kampung halaman Bennett di Seattle. Saat itu, peserta dari luar Amerika berdatangan, mulai dari Kanada dan Amerika Tengah. Seiring berjalannya waktu, olahraga ini semakin digandrungi di berbagai negara. 

Federasi Sepak Bola Diamputasi atau World Amputee Football Federation (WAFF) merupakan lembaga yang menaungi olahraga ini di seluruh dunia. WAFF memiliki misi untuk mendukung orang-orang yang memiliki keterbatasan atau cacat anggota tubuh. Selain itu, menjadi sarana untuk meningkatkan minat para penyandang disabilitas pada olahraga sepak bola. 

Mulanya WAFF didirikan pada tahun 2002, yang bertujuan untuk menyatukan negara-negara seluruh dunia untuk melakukan kerja sama dalam olahraga yang memiliki dampak yang lebih baik. Saat ini WAFF telah memperluas jaringannya menjadi 6 asosiasi yang terafiliasi diantaranya di asia ada AFC, CAF di Afrika, CONCACAF di Amerika Utara, Tengah, hingga Karibia, CONMEBOL di Amerika Selatan, EAFF di Eropa dan OFC di Oseania. Seluruhnya memberikan dukungan pada FIFA tanpa melanggar aturan tertentu. 

Baca Juga: Kualifikasi Piala Dunia: Dua Atlet Sukabumi Perkuat Timnas Sepak Bola Amputasi Indonesia

Seperti olahraga sepak bola pada umumnya, Sepak bola amputasi telah melangsungkan gelaran Piala Dunia sebanyak empat kali tepatnya pada tahun 2012, 2014, 2018, dan 2022. Terakhir, Piala Dunia 2022 yang digelar di Turki dengan total 24 negara mencoba bersaing untuk menjadi yang terbaik. Namun, kekuatan dan kekompakan tim tuan rumah menjadi faktor mengapa Turki bisa mengalahkan Angola 4-1 di partai puncak. Sedangkan Timnas Indonesia harus puas berada di urutan ke-22. 

Indonesia sendiri memiliki federasi resmi yang diakui yaitu Persatuan Sepakbola Amputasi Indonesia (PSAI) yang dibentuk pada tanggal 3 Maret 2018 di Jakarta. PSAI dibentuk awalnya untuk memfasilitasi pelaksanaan program pembinaan atlet Tim Nasional sepak bola amputasi Indonesia agar mampu bersaing di tingkat regional maupun internasional. Selain itu, menjadi pusat bagi petinggi klub sepak bola yang memfasilitasi ruang khusu bagi para disabilitas fisik di seluruh Indonesia. 

Saat ini timnas amputasi Indonesia tengah berjuang pada babak Kualifikasi Piala Dunia Amputasi 2026 yang akan dihelat pada 7-16 November 2025, di Stadion Madya, Senayan. Jika berhasil lolos pada ke putaran final, Indonesia akan bersaing dengan negara lainnya untuk menjadi yang terbaik. Piala Dunia Amputasi 2026 akan dilaksanakan di Costa Rica, Juli-Agustus 2026 nanti.  

Sumber: dari berbagai sumber

Berita Terkait
Berita Terkini