Optimalisasi Fungsi Taman Kehati AQUA Babakanpari dalam Fungsi Ekologi dan Sosial

Sukabumiupdate.com
Rabu 22 Okt 2025, 18:37 WIB
Optimalisasi Fungsi Taman Kehati AQUA Babakanpari dalam Fungsi Ekologi dan Sosial

Kegiatan inventarisasi hutan di Taman Kehati AQUA Babakanpari. (Sumber Foto: Istimewa)

SUKABUMIUPDATE.com - Dinamika perubahan iklim dan deforestasi menjadi tantangan global yang semakin mendesak untuk segera diatasi. Dampak dari kenaikan suhu bumi, perubahan pola curah hujan, serta degradasi ekosistem hutan telah mengancam keseimbangan lingkungan dan ketahanan pangan dunia.

Sebagai negara dengan luas hutan tropis yang signifikan, Indonesia memiliki peran strategis dalam upaya mitigasi perubahan iklim, salah satunya melalui peningkatan potensi reduksi karbon dan optimalisasi fungsi hutan dalam meningkatkan resapan air, mencegah erosi, dan mendukung keanekaragaman hayati.

Pemerintah Indonesia telah menetapkan FOLU Net Sink 2030 sebagai strategi nasional untuk menurunkan emisi gas rumah kaca dari sektor kehutanan dan penggunaan lahan. Target ini bertujuan untuk memastikan bahwa jumlah karbon yang diserap oleh ekosistem hutan lebih besar atau setidaknya seimbang dengan jumlah karbon yang dilepaskan, sehingga sektor kehutanan dapat menjadi pilar utama dalam upaya mitigasi perubahan iklim.

Sebagai bentuk kontribusi dalam mendukung pencapaian FOLU Net Sink 2030 dan fungsi sosial hutan, mahasiswa Manajemen Hutan IPB menyelenggarakan Program Collaborative Forestry Research for Policy and Ecology 2025 dengan tema “Peran Taman Keanekaragaman Hayati AQUA dalam Fungsi Ekologi dan Sosial”. Kegiatan ini dilaksanakan di Taman Keanekaragaman Hayati (KEHATI) AQUA Babakanpari dan Mekarsari Sukabumi.

Kegiatan ini bertujuan untuk menggali fakta terkait potensi hutan dalam menyerap karbon serta bagaimana Taman Keanekaragaman Hayati (KEHATI) AQUA memberikan manfaat sosial bagi masyarakat, melalui pendekatan pemetaan sosial-ekologis.

Baca Juga: Rayakan Idul Adha 1446 H, AQUA Berbagi 55 Domba Kurban untuk Masyarakat Sukabumi

Kegiatan inventarisasi hutan di Taman Kehati Babakanpari dan Mekarsari Sukabumi dilakukan dengan metode systematic sampling with random start. Intensitas sampling yang digunakan sebesar 10% sehingga pada Taman Kehati Babakanpari dengan luas 5 ha mengambil 13 plot contoh.

Jenis data yang dikumpulkan meliputi data klimatis, data edafis, inventarisasi vegetasi pada berbagai strata tumbuhan. Inventarisasi vegetasi digunakan plot bujur sangkar bertingkat sesuai dengan klasifikasi ukuran yaitu 20 meter x 20 meter digunakan untuk mengamati pohon, plot 10 meter x 10 meter untuk tiang, plot 5 meter x 5 meter untuk pancang, dan 1 meter x 1 meter untuk semai.

Hasil pengukuran di Taman Kehati Mekarsari menunjukan terdapat 18 jenis tanaman dengan total 75 individu. Data tersebut menghasilkan estimasi volume tegakan sebesar 72,33 𝑚3 dengan cadangan karbon mencapai 32.993,65 ton/ha. Angka tersebut menunjukan bahwa Taman Kehati Mekarsari memiliki kapasitas yang sangat baik dalam menyerap karbon, sehingga perannya dalam mitigasi perubahan iklim sangat signifikan. Dominasi pohon Agathis borneensis dan Swietenia mahagoni memberikan kontribusi utama terhadap besarnya cadangan karbon di lokasi tersebut.

Inventarisasi di Taman Kehati Babakan Pari menghasilkan data yang berbeda. Tercatat terdapat 8 jenis tanaman dengan total 48 individu dengan estimasi volume tegakan sebesar 11,13 m3 dan cadangan karbon 6,91 ton. Nilai ini lebih rendah dibandingkan dengan Mekarsari, karena jumlah individu pohon lebih sedikit dan jenis tanaman masih didominasi oleh Swietenia mahagoni sebanyak 27 individu.

Dominasi tegakan mahoni tersebut memberikan kontribusi besar terhadap cadangan karbon. Berdasarkan data lapangan yang telah didapatkan, diketahui bahwa kedua Taman kehati memiliki karakteristik yang berbeda yang saling melengkapi.

Taman Kehati Mekarsari kuat dalam fungsi ekologis karena menyimpan cadangan karbon yang tinggi dan memiliki jenis tanaman beragam, sedangkan Babakan Pari lebih berfungsi sebagai kawasan konservasi awal yang masih memerlukan pengayaan vegetasi. Aqua sebagai fasilitator telah mengembangkan dua kawasan Taman Kehati dengan fungsi yang berbeda tetapi saling mendukung dalam menjaga keseimbangan ekosistem. (adv)

Sumber: Rilis AQUA Babakanpari

Berita Terkait
Berita Terkini