SUKABUMIUPDATE.com - Kementerian PUPR memastikan pembangunan fisik jembatan pamuruyan 2 di Cibadak akan dimulai akhir Mei 2022. Disisi lainnya tahun ini Pemerintah Kabupaten Sukabumi Jawa Barat juga tengah menyiapkan dokumen amdal untuk pembangunan jalan lingkar Pamuruyan - Kebonrandu sebagai salah satu upaya mengurai macet di jalan nasional III yang melintasi Pasar Cibadak.
Penyusunan dokumen amdal untuk jalan lingkar pamuruyan - kebon randu Cibadak, adalah satu dari 5 program prioritas bidang infrastruktur Pemkab Sukabumi di tahun 2022. Daftarnya resmi dirilis Bappelitbangda (Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah) pada pertengahan Januari 2022 silam.
Ada 27 proyek prioritas Kabupaten Sukabumi untuk tahun anggaran 2022 yang akan dilaksanakan organisasi perangkat daerah (OPD). "ke-27 proyek tersebut, berada dalam 5 bidang, mulai dari infrastruktur, pemerintahan, perekonomian, sosial, dan pembangunan manusia," ujar Kepala Bappelitbangda Kabupaten Sukabumi, Asep Abdul Wasit, saat itu.
Penyusunan dokumen amdal ini dilakukan pasca ekspose laporan pendahuluan pembangunan ruas jalan Kebonrandu - Pamuruyan, Cibadak yang berlangsung di ruang rapat BKPSDM Kabupaten Sukabumi, Kamis, 2 September 2021 silam. Acara yang digagas Dinas Pekerjaan Umum tersebut dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Sukabumi, Iyos Somantri, dan menghadirkan konsultan perencanaan dari PT Konsultan Matra Ciptaripta.
Saat itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sukabumi, Asep Jafar, menjelaskan rencana kajian feasibilty study rencana pembangunan ruas jalan Kebonrandu - Pamuruyan, dalam rangka mendukung pergerakan masyarakat agar lebih efektif dan efisien.
Seperti diketahui, Cibadak selama ini menjadi simpul kemacetan di wilayah utara Kabupaten Sukabumi, selain Cicurug dan Parungkuda. Cibadak juga tengah dipersiapkan menjadi ibu kota dalam perencanaan calon daerah persiapan otonomi baru atau CDPOB Kabupaten Sukabumi Utara.
Baca Juga :
Keberadaan jalan baru di Cibadak sangat dibutuhkan sebagai konsekuensi dari rencana tersebut. Di depan mata, Tol Bocimi Seksi II dengan exchange Parungkuda juga akan membuat volume kendaraan makin banyak, Cibadak diprediksi akan menjadi pusat kemacetan parah setelah pintu tol Seksi II beroperasi.
Jalur alternatif Nagrak sudah tak mampu menampung volume kendaraan jika akses Tol Bocimi Seksi II beroperasi. Dibutuhkan jalan-jalan lintas lainnya sebagai solusi kemacetan di jalur utama dan infrastruktur pendukung sebagai kota besar.