Beberapa Dampak Corona Kepada Industri di Indonesia

Sabtu 11 April 2020, 06:20 WIB

Oleh: Pebriyani Putri Antika

(Mahasiswi Prodi Manajemen Universitas Nusa Putra Sukabumi)

Kurang dari 14 hari kita akan memasuki bulan Ramadan dan momen menjelang bulan tersebut biasanya dimaksimalkan oleh para perusahaan di Indonesia untuk melakukan produksi yang lebih banyak dibandingkan bulan biasanya. Namun, semua itu berubah karena munculnya wabah COVID-19 atau Virus Corona yang menjangkit seluruh dunia tidak terkecuali di Indonesia.

Penyebaran virus ini memang memperlambat pertumbuhan ekonomi baik itu secara nasional maupun dunia. Akhirnya juga berdampak ke berbagai sektor industri di tanah air mulai dari manufaktur hingga finansial. Jadi, sebenarnya siapa sih yang paling terasa dampak corona?

Sektor Industri yang Terkena Dampak dari Corona

Menurut riset dari Moody’s industri yang paling terkena dampaknya terbagi menjadi tiga bagian. Bagian pertama yang paling terkena dampak cukup tinggi yaitu industri seperti garment, otomotif, supplier otomotif, konsumer, pariwisata, maskapai penerbangan, hingga pengiriman.

Pada bagian kedua yang terkena dampak secara moderat adalah industri minuman, kimia, manufaktur, media, logam dan tambang, minyak dan gas, properti, agrikultur hingga perusahaan teknologi hardware. 

Pada bagian ketiga yang terkena dampak agak minim adalah industri-industri seperti konstruksi, pertahanan, peralatan, transportasi, farmasi, pengemasan, ritel makanan hingga telekomunikasi.

Dampak Corona Terhadap Industri

Industri adalah salah satu penyumbang terbesar dari Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia di tahun lalu. Kontribusi yang diberikan dari industri ini pada PDB 2019 tercatat 19,62 persen. Kontribusi tersebut jauh di atas Perdagangan, Pertanian, Konstruksi hingga Pertambangan.

Menurut data yang dihimpun dari Badan Pusat Statistik (BPS) selama Februari 2020 nilai impor dari semua golongan barang turun dibanding Januari 2020. Mulai dari impor bahan konsumsi yang menurun 39,91 persen, lalu impor bahan baku/penolong turun 15,89 persen hingga barang modal turun 18,03 persen. Hal tersebut juga membuktikan bahwa penurunan impor bahan baku tersebut dalam negeri tengah lesu.

Penurunan ini juga memang akan muncul dikarenakan memang adanya pembatasan terhadap segala bentuk aktivitas di luar rumah demi mencegah penyebaran COVID-19 yang akhirnya berdampak pada aktivitas ekonomi serta membuat perputaran uang semakin melambat. Tetapi, pemerintah memberikan keyakinan bahwa walaupun virus ini merebak, segala bentuk kebutuhan harian seperti sembako tetap terjaga.

Dampak Corona Terhadap Finansial Khususnya Investasi

Selaku regulator yang mengawasi lembaga keuangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga menyebutkan bahwa munculnya virus ini tentu berdampak kepada kinerja pada setiap lembaga jasa keuangan, tak terkecuali juga pada industri non-bank yang termasuk asuransi di dalamnya.

Seperti yang diketahui bahwa virus ini membuat banyak investor asing maupun domestik mulai mencari sebuah aset yang aman dan keluar dari pasar modal negara berkembang. Sesuai dari data pasar modal Indonesia sepanjang merebaknya COVID-19 para investor asing mencatat nett sell atau jual bersih sebesar Rp2,7 triliun. Ini juga langsung berdampak pada investasi di berbagai bidang seperti manufaktur, perhotelan, consumer goods, hingga komoditas perkebunan yang menjadi korban utama dari COVID-19.

Jadi, apa yang harus dilakukan untuk mengelola keuangan dengan lebih baik saat ini? Pilih instrumen pengembangan dana yang prosesnya mudah, aman serta tetap memberikan keuntungan yang optimal.

Peer-to-Peer (P2P) Lending bisa jadi solusinya, di sini proses melakukan pengembangan dana sangat mudah karena segala prosesnya bisa dilakukan secara online tanpa harus bertatap muka, ditengah munculnya wabah ini kamu dapat meminimalisir kontak dengan orang lain sehingga P2P Lending ini bisa menjadi solusinya. Selain itu, instrumen ini juga relatif lebih aman karena kamu dapat menyesuaikannya sesuai dengan preferensi pilihanmu.

Keuntungan melakukan pengembangan dana di sini juga cukup menjanjikan, mulai dari 15 persen hingga 21 persen per tahun. Jadi, bagaimana lumayan bukan?

Karena itu untuk menjaga keuanganmu tetap berjalan baik, pastikan untuk mengelola terus keuangan pribadimu agar dana yang kamu miliki tetap dapat dioptimalkan dengan baik. Walaupun munculnya wabah COVID-19 yang serba mempersulit semua keadaan, kamu tetap dapat membuat keuanganmu berjalan dengan lancar terkendali.

Dampak Corona terhadap Tunjangan Hari Raya (THR)

Kalangan pengusaha menilai virus corona telah membawa dampak negatif besar terhadap perekonomian Indonesia. Sejumlah pemutusan hubungan kerja (PHK) mulai terjadi. Bahkan ada kemungkinan karyawan tunjangan hari raya (THR) tak bisa dibayarkan dan menjadi perhatian belakangan ini.

Pasalnya, virus corona telah menggangu mata rantai produksi industri sehingga perputaran bisnis tak lancar, sementara kewajiban para pengusaha tetap harus berjalan.

Wakil Ketua Umum Dewan Pertimbangan Kadin DKI Jakarta Sarman Simanjorang menyebut bukan tidak mungkin pengusaha tidak mampu membayar THR sepenuhnya karena dampak corona atau covid-19 sudah sangat memukul sektor usaha.Ia pun meminta payung hukum yang jelas terkait pembayaran THR ini. Jika tidak, maka akan ada kesepakatan yang bakal sulit tercapai.

Kewajiban pembayaran THR sudah diatur oleh pemerintah melalui UU nomor 13 tahun 2003. Dimana pengusaha wajib memberikan THR minimal satu kali gaji bagi mereka yang sudah setahun bekerja.

Di sisi lain, kalangan pekerja jelas menolak mentah-mentah wacana tersebut. Ketua Departemen Komunikasi dan Media Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Kahar S. Cahyono menyebut, terhambatnya kegiatan ekonomi selama satu bulan terakhir seharusnya tidak menjadi alasan kesulitan membayar THR.

Pasalnya dalam rentang 9 bulan sebelumnya, sudah banyak keuntungan yang diambil pengusaha. Sehingga, aturan membayar THR sepenuhnya harus dilaksanakan. Terlebih, momen lebaran yang biasanya terjadi perputaran uang besar, ini peluang untuk meningkatkan daya beli masyarakat yang didominasi buruh.

Salah satu caranya dengan memberikan stimulus lebih. Bukan hanya persoalan THR, saat ini sudah ada informasi perusahaan yang akan melakukan PHK kepada para pekerja.

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan salah satu perusahaan yang akan melakukan PHK adalah PT Akomoto Indonesia. Perusahaan yang berlokasi di Mojokerto, Jawa Timur itu pada tanggal 24 Maret 2020 sudah mengirimkan surat kepada serikat pekerja terkait dengan rencana perusahaan yang akan melakukan PHK terhadap 26 orang pekerja.

Tidak jauh yakni di Sidoarjo, pekerja di PT Apie Indo Karunia juga terancam PHK lantaran pemilik perusahaan mengaku sudah tidak punya uang untuk memberikan upah. Kondisi ini sangatlah mengkhawatirkan.

Bukan tidak mungkin, gelombang PHK bisa terus berlanjut. Bahkan KSPI memprediksi, dalam 2 bulan akan terjadi PHK puluhan ribu buruh. Bahkan jika permasalahan di atas tidak segera diselesaikan, tidak menutup kemungkinan ratusan ribu buruh bakal kehilangan pekerjaan

Terdapat 4 hal yang memicu gelombang PHK. Pertama, ketersediaan bahan baku di industri manufaktur yang mulai menipis. Khususnya bahan baku yang berasal dari impor, seperti dari negara China, dan negara-negara lain yang juga terpapar Corona.

Kedua, pelemahan rupiah terhadap dollar. Ketiga, penurunan jumlah kunjungan wisatawan ke destinasi pariwisata. Keempat, anjloknya harga minyak dan indeks harga saham gabungan (IHSG).

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Sukabumi06 Mei 2024, 22:27 WIB

Momen Hardiknas, Diarpus Sukabumi Bicara Program Pendukung Gerakan Merdeka Belajar

Kepala Diarpus Kabupaten Sukabumi Aisah dukung gerakan merdeka belajar agar generasi Indonesia emas bisa tercapai.
Program Pusling Diarpus Kabupaten Sukabumi di SMK Doa Bangsa Palabuhanratu 30 Maret 2024. (Sumber : IG UPP Palabuhanratu)
Sukabumi06 Mei 2024, 21:34 WIB

UPTD PU Sagaranten Tangani Longsor di Irigasi Binongsari Curugkembar Sukabumi

UPTD PU Wilayah Sagaranten melakukan penanganan sementara bencana longsor yang sempat menimbun aliran irigasi Binongsari Curugkembar Sukabumi.
Kabag TU UPTD Wilayah Sagaranten, Ami Amalia saat meninjau  penanganan longsor di Daerah Irigasi (DI) Binongsari, Curugkembar Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi Memilih06 Mei 2024, 21:19 WIB

Solusi Ayep Zaki Soal SDM hingga Penanganan Kemiskinan di Kota Sukabumi

Ayep Zaki menyebut dua persoalan yang harus diperhatikan di Kota Sukabumi yakni soal peningkatan kapasitas sumber daya manusia, dan soal kemiskinan.
Ayep Zaki dan Fungsionari HIMASI Kota Sukabumi | Foto : Ist
Sehat06 Mei 2024, 21:00 WIB

Terbangun dengan Tidak Nyaman, 10 Tips Jitu Menghentikan Asam Lambung Naik Saat Tidur

Terkadang jika Asam Lambung terjadi pada malam hari dapat menyebabkan tersedak saat tidur.
Ilustrasi - Terkadang jika Asam Lambung terjadi pada malam hari dapat menyebabkan tersedak saat tidur. (Sumber : Freepik.com/@stefamerpik).
Sukabumi06 Mei 2024, 20:27 WIB

Ratusan Perumahan di Kota Sukabumi Belum Serahkan PSU, Ini Upaya DPUTR

DPUTR Kota Sukabumi tengah fokus mengintensifkan upaya pengambil alihan PSU Perumahan.
Kepala DPUTR Kota Sukabumi, Sony Hermanto. (Sumber : SU/Asep Awaludin)
Sukabumi06 Mei 2024, 20:07 WIB

Anggaran Rp36 M: Jalan Rusak Jampangtengah-Kiaradua Sukabumi Mulai Diperbaiki

Sempat dikeluhkan warga, akhirnya jalan provinsi ruas Jampangtengah - Kiaradua mulai diperbaiki oleh Dinas Bina Marga Dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat.
Perbaikan jalan provinsi ruas Jampangtengah-Kiaradua Kabupaten Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Life06 Mei 2024, 20:00 WIB

5 Cara Membantu Anak yang Takut Bertemu Orang Baru, Bunda Harus Tahu Nih

Bersabar, suportif, dan adalah kunci membantu anak Anda untuk menemukan cara mereka sendiri untuk mengatasi rasa takut bertemu orang baru.
Ilustrasi - Bersabar, suportif, dan adalah kunci membantu anak Anda untuk menemukan cara mereka sendiri untuk mengatasi rasa takut bertemu orang baru. (Sumber : Freepik.com)
Sukabumi Memilih06 Mei 2024, 19:31 WIB

Resmi Berkoalisi dengan 4 Partai, PKS Usulkan Tiga Nama untuk Calon Bupati Sukabumi

Dewan Pimpinan Daerah Partai Keadilan Sejahtera (DPD PKS) Kabupaten Sukabumi sudah resmi berkoalisi dengan empat partai lainnya, yaitu PKB, Demokrat, PDIP dan PAN.
M. Sodikin, Ketua DPD PKS Kabupaten Sukabumi | Foto : Syams
Life06 Mei 2024, 19:00 WIB

13 Cara Sederhana Mengatasi Asam Lambung atau GERD yang Bisa Anda Lakukan

Asam lambung atau GERD dapat diatasi dengan cara-cara sederhana.
Ilustrasi seorang perempuan mengalami asam lambung (gerd) - Asam lambung atau GERD dapat diatasi dengan cara-cara sederhana.| Foto : Freepik/@diana.grytsku
Sukabumi06 Mei 2024, 18:40 WIB

Perkuat Ketahanan Pangan, Pemkab Sukabumi Teken Kerja Sama dengan Pemkot Bekasi

Pemkab Sukabumi Teken Kerja Sama dengan Pemkot Bekasi soal Ketahanan pangan hingga pariwisata.
Bupati Sukabumi Marwan Hamami saat menandatangani MoU kerja sama dengan Pemkot Bekasi. (Sumber : Diskominfosan Kab. Sukabumi)