Belajar dari Kasus Raya, DP3A Sukabumi Perkuat Penanganan Anak Secara Kolaboratif

Sukabumiupdate.com
Jumat 22 Agu 2025, 10:09 WIB
Belajar dari Kasus Raya, DP3A Sukabumi Perkuat Penanganan Anak Secara Kolaboratif

Petugas DP3A Kabupaten Sukabumi saat memberikan edukasi kepada kakak Raya, Risna agar mencuci tangan setiap sesudah beraktivitas. (Sumber Foto: SU/Ibnu)

SUKABUMIUPDATE.com – Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Sukabumi menegaskan bahwa kasus almarhumah Raya, balita berusia tiga tahun asal Kampung Padangenyang RT 06/03, Desa Cianaga, Kecamatan Kabandungan, yang meninggal akibat infeksi cacing gelang, harus dijadikan pembelajaran penting.

Kepala DP3A Kabupaten Sukabumi, Eki Radiana Rizki, menekankan bahwa penanganan anak harus dilakukan secara kolaboratif oleh seluruh instansi terkait.

“Diharapkan dengan kasus ini menjadi pembelajaran bagi kita bagaimana penanganan harus secara kolaboratif. Tidak hanya DP3A, tetapi seluruh dinas harus berjalan bersama,” kata Eki kepada sukabumiupdate.com di lokasi, Kamis (21/8/2025).

DP3A Sukabumi telah melakukan penjangkauan langsung ke rumah keluarga Raya, termasuk memberikan pendampingan konselor bagi kakaknya, Risna (7 tahun), yang juga masih anak-anak.

Baca Juga: Kasus Pencabulan Balita di Kebonpedes: DP3A Sukabumi Dampingi Korban, Pelaku Diamankan

Selain itu, DP3A juga memberikan edukasi dasar kepada keluarga Raya serta warga Desa Cianaga untuk menjaga kesehatan anak, seperti mencuci tangan, memotong kuku, dan menjaga kebersihan lingkungan.

“Pendampingan tidak hanya sebatas konseling, tapi juga pembelajaran sederhana yang penting untuk tumbuh kembang anak,” jelasnya.

Lebih lanjut, DP3A berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan, puskesmas, bidan desa, hingga Posyandu, untuk memastikan pemenuhan hak anak terpenuhi. Dari sisi pendidikan, Risna kini sudah kembali bersekolah dan mengikuti kegiatan belajar mengajar tahun ini.

Eki juga menekankan pentingnya peran kader di tingkat bawah. Menurutnya, keterbatasan jarak membuat DP3A perlu memaksimalkan peran kader PKK, kader posyandu, hingga pengurus RT dan RW untuk memantau perkembangan anak-anak di lingkungan sekitar.

“Kalau ada hal-hal yang memerlukan penanganan lebih lanjut, nanti akan dikoordinasikan lagi. Baik dengan dinas kesehatan, atau jika ada gangguan psikologis, DP3A akan memberikan konselor,” tegasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Eki menekankan perlunya sosialisasi berkelanjutan bagi masyarakat. Perhatian tidak hanya ditujukan pada keluarga Raya, tetapi juga lingkungan sekitar, agar kasus serupa tidak terulang.

“Lingkungan juga harus diperhatikan. Jadi semua pihak harus ikut menjaga, bukan hanya orang tua,” pungkas Eki.

Berita Terkait
Berita Terkini