Pengamat Sebut AHM Perlu Recall Rangka eSAF Jika Ancam Keselamatan Pengendara

Senin 28 Agustus 2023, 22:00 WIB
Pengamat Otomotif menilai AHM perlu melakukan recall pada sepeda motor yang menggunakan rangka eSAF jika memang mengancam keselamatan pengendara | Foto: Istimewa

Pengamat Otomotif menilai AHM perlu melakukan recall pada sepeda motor yang menggunakan rangka eSAF jika memang mengancam keselamatan pengendara | Foto: Istimewa

SUKABUMIUPDATE.com - Kasus rangka eSAF (Enhanced Smart Architecture Frame) yang digunakan beberapa motor Honda terus menjadi perbincangan. Rangka yang disebut sebagai teknologi dari Honda itu viral setelah diduga mudah berkarat, keropos hingga beberapa disebut mengalami patah.

Menanggapi hal tersebut, pengamat otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Yannes Pasaribu mengungkapkan, kasus rangka patah yang terjadi pada sejumlah model skuter matik milik Astra Honda Motor (AHM) perlu ditangani dengan serius.

Mengutip dari Suara.com, menurut Yannes, melakukan penarikan kembali atau recall mungkin menjadi langkah yang perlu diambil jika mengancam keselamatan pengendara.

Baca Juga: Mengenal Kekurangan dan Kelebihan Rangka eSAF Motor Honda yang Sedang Viral

"Recall mungkin merupakan langkah yang perlu diambil. Recall dapat membantu melindungi konsumen, mengatasi masalah dengan tindakan yang transparan, dan membangun kembali kepercayaan konsumen," ujar Yannes kepada Suara.com, Jumat (25/8/2023).

Lebih lanjut, Yannes menambahkan, rangka merupakan komponen yang memegang peranan krusial terutama dalam menjaga keselamatan pengendara dan penumpang, serta mengendalikan kestabilan kendaraan.

Hanya saja memang, keputusan untuk melakukan recall adalah keputusan yang kompleks bagi manajemen terutama terkait dengan potensi biaya sangat besar yang harus dikeluarkan belum lagi masalah rusaknya citra merek Honda.

"Hal ini harus dipertimbangkan dengan matang oleh AHM selaku pabrikan," ungkapnya.

Baca Juga: Mengenal Rangka eSAF yang Viral Disebut Gampang Karat Dan Patah

Belakangan sejumlah pengguna sepeda motor Honda viral di media sosial karena mengeluhkan rangka patah. Dalam hal ini rangka patah yang dikeluhkan merupakan produk dengan rangka eSAF, teknologi rangka yang dirilis pada 2019.

Produk-produk AHM yang menggunakan rangka tersebut, antara lain Honda Genio, Beat, Scoopy, hingga Vario 160.

Sumber: Suara.com

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Life03 Mei 2024, 07:00 WIB

10 Tips Membahagiakan Diri Sendiri Saat Pikiran Tidak Tenang

Jika Anda merasa terus-menerus tidak stabil secara emosional, penting untuk mencari dukungan dari profesional kesehatan mental agar menemukan kebahagiaan diri sendiri.
Ilustrasi. Tips Membahagiakan Diri Sendiri Saat Pikiran Tidak Tenang (Sumber : Pexels/PragyanBezbaruah)
Food & Travel03 Mei 2024, 06:00 WIB

Cara Membuat Air Jeruk Lemon untuk Menurunkan Kolesterol, 8 Langkah Simpel!

Begini Cara Membuat Air Jeruk Lemon untuk Menurunkan Kolesterol, Ternyata Langkah-langkahnya Simpel!
Ilustrasi. Cara Membuat Air Jeruk Peras untuk Menurunkan Kolesterol (Sumber : Pexels/ToniCuenca)
Science03 Mei 2024, 05:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 3 Mei 2024, Termasuk Sukabumi, Cianjur dan Bogor

Prakiraan cuaca wilayah Jawa Barat 2 Mei 2024 dimana cuaca berawan berpotensi terjadi di berbagai wilayah termasuk Sukabumi dan sekitarnya.
Ilustrasi. Prakiraan cuaca wilayah Jawa Barat 2 Mei 2024 dimana cuaca berawan berpotensi terjadi di berbagai wilayah termasuk Sukabumi dan sekitarnya. | Foto: Pixabay
Nasional03 Mei 2024, 01:02 WIB

Jokowi Teken UU Desa Baru, Kades Dapat Uang Pensiun dan Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Presiden Jokowi menandatangani pengesahan UU Desa baru, Kades dapat uang pensiun hingga jabat 2 periode.
Ilustrasi Kepala Desa atau Kades. | Foto : Sukabumi Update
Jawa Barat03 Mei 2024, 00:01 WIB

Bahas UHC, Sekda Kabupaten Sukabumi Hadiri Monev Implementasi JKN

Sekda Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman hadiri acara monev Implementasi Inpres Nomor 1 Tahun 2022 tentang Optimalisasi Pelaksanaan Program JKN di Bandung.
Sekda Kabupaten Sukabumi didampingi perangkat daerah hadiri acara monev implementasi inpres terkait JKN di Bandung. (Sumber : Dokpim Pemkab Sukabumi)
Sukabumi02 Mei 2024, 22:39 WIB

Longsor di Parungkuda Sukabumi, Akses Jalan Desa Langensari Tertutup Dapuran Bambu

Akses jalan Desa Langensari Parungkuda Sukabumi tertutup longsor dapuran bambu.
P2BK bersama sejumlah relawan tengah melakukan penanganan longsor dapuran bambu yang menutup badan jalan di Kampung Sindangsari RT 1/2, Desa Langensari, Parungkuda Sukabumi, Kamis (2/5/2024). (Sumber : Istimewa)
Opini02 Mei 2024, 22:12 WIB

Mengarahkan Kompas Pendidikan: Sebuah Renungan di Hari Pendidikan Nasional

Sistem pendidikan harus menyediakan ruang yang cukup untuk pembelajaran empati, kejujuran, dan keberanian moral.
Ilustrasi. Seputar Hardiknas 2024 | Foto: Pixabay/sasint
Keuangan02 Mei 2024, 21:56 WIB

Masih Dibuka, Pendaftar Tahara di BPR Cicurug Sukabumi Diprediksi Terus Meningkat

Pendaftaran calon nasabah Tabungan Hari Raya (Tahara) Perumda BPR Sukabumi cabang Cicurug masih dibuka hingga 8 Mei 2024.
Kepala Pemasaran BPR Sukabumi Cabang Cicurug, Jujun Junaedi. (Sumber : SU/Ibnu)
Opini02 Mei 2024, 21:33 WIB

Menjadi Pembaca Kritis: Memilah Informasi di Era Media Baru

Pembaca kritis tidak hanya menerima informasi mentah-mentah, tertapi mampu memahami konteks informasi, menganalisis isi dan sumbernya, serta mengevaluasi kebenarannya.
Ilustrasi memilah informasi di zaman hadirnya media baru. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi02 Mei 2024, 21:17 WIB

Pengantar ke Neraka! Bank Emok-Rentenir Dilarang Keras Masuk Kutamara Sukabumi

Spanduk tolak rentenir dan bank emok terbentang di Kampung Kutamara Surade Sukabumi. Praktik riba disebut sudah rusak rumah tangga dan pengantar ke neraka.
Spanduk penolakan hadirnya praktik riba akibat rentenir hingga bank emok yang dipasang ormas Gempa di Kampung Kutamara Surade Sukabumi. (Sumber : Istimewa)