SUKABUMIUPDATE.com - Banyak orang masih bingung ketika harus memilih neck collar untuk pemulihan cedera atau gangguan pada leher. Padahal, neck collar adalah alat penyangga penting yang punya peran besar dalam mempercepat pemulihan dan menjaga posisi leher tetap stabil.
Sama seperti orthopedic shoes yang dirancang untuk membantu kaki tetap nyaman dan sehat, memilih neck collar juga tidak boleh sembarangan. Melansir dari ortholife.co.id, ada beberapa jenis neck collar yang berbeda fungsi dan kegunaannya, dan penting banget buat kamu ketahui sebelum membeli.
1. Soft Neck Collar
Jenis ini biasanya terbuat dari busa lembut yang dibungkus kain halus. Fungsinya untuk memberikan dukungan ringan pada leher, terutama bagi kamu yang mengalami nyeri otot atau cedera ringan.
Karena bahannya empuk, soft neck collar tetap nyaman dipakai dalam jangka waktu tertentu, meski tidak memberikan imobilisasi penuh. Biasanya dokter merekomendasikan jenis ini untuk pemakaian jangka pendek, misalnya setelah otot leher tegang akibat salah tidur atau aktivitas ringan yang memicu nyeri.
2. Rigid Neck Collar
Kalau kondisi cedera lebih serius, dokter biasanya menyarankan rigid neck collar. Alat ini terbuat dari plastik kaku dengan bantalan busa di bagian dalam untuk menahan leher agar benar-benar tidak bergerak.
Fungsi utamanya adalah mengurangi risiko cedera bertambah parah sekaligus memberi kesempatan tulang dan jaringan lunak di sekitar leher untuk pulih. Jenis ini sering digunakan pasca operasi tulang belakang bagian leher atau setelah trauma berat. Meski terasa lebih kaku, rigid collar memberikan perlindungan maksimal dibandingkan tipe lainnya.
3. Philadelphia Collar
Jenis ini adalah versi lebih khusus dari rigid neck collar. Philadelphia collar punya desain dua lapis, biasanya dari bahan busa kaku dan plastik, sehingga memberikan stabilisasi ekstra. Collar ini juga dilengkapi dengan lubang di bagian depan untuk memudahkan pemeriksaan medis tanpa perlu melepas alat.
Banyak dipakai untuk pasien dengan kondisi patah tulang leher atau saat perlu perawatan jangka panjang di rumah sakit. Dari segi kenyamanan, memang terasa lebih berat, tapi fungsinya jauh lebih kuat dalam menjaga posisi leher.
4. Miami J Collar
Kalau kamu mencari neck collar yang kaku tapi masih nyaman dipakai, Miami J Collar bisa jadi pilihan. Dibandingkan dengan Philadelphia collar, tipe ini dirancang lebih ergonomis dan sering dianggap lebih “ramah” untuk pasien.
Bantalan busanya bisa dilepas untuk dibersihkan, sehingga lebih higienis ketika digunakan dalam waktu lama. Alat ini sering dipakai dalam rehabilitasi jangka panjang, misalnya setelah operasi atau cedera tulang belakang bagian leher. Keunggulannya ada pada desain yang stabil tapi tetap mempertimbangkan kenyamanan pasien.
5. Inflatable Neck Collar
Bagi kamu yang butuh alat praktis, inflatable neck collar atau collar tiup bisa jadi alternatif. Alat ini biasanya dipakai untuk relaksasi otot leher dan perbaikan postur. Cara kerjanya dengan memompa udara ke dalam collar, sehingga leher bisa ditopang sesuai tekanan yang diinginkan.
Meski tidak dipakai untuk cedera serius, jenis ini cukup populer untuk terapi ringan di rumah. Apalagi bagi kamu yang sering duduk lama di depan komputer, collar ini bisa membantu mengurangi rasa kaku pada leher.
Masing-masing jenis neck collar punya fungsi berbeda sesuai kondisi medis. Itu sebabnya, penting buat kamu berkonsultasi dulu dengan tenaga medis sebelum membeli, agar pilihan yang diambil sesuai kebutuhan pemulihan. Sama halnya ketika memilih orthopedic shoes, jangan hanya melihat tampilan luar, tapi pastikan juga fungsi dan kenyamanannya mendukung kesehatan tubuhmu. (adv)