10 Cara Mencegah Kekerasan di Kalangan Remaja, Dimulai dari Rumah dan Sekolah

Jumat 11 Agustus 2023, 15:45 WIB
Ilustrasi. Mencegah kekerasan di kalangan remaja perlu dilakukan bersama-sama antara keluarga, sekolah, masyarakat, dan lembaga lainnya | Foto: Pixabay

Ilustrasi. Mencegah kekerasan di kalangan remaja perlu dilakukan bersama-sama antara keluarga, sekolah, masyarakat, dan lembaga lainnya | Foto: Pixabay

SUKABUMIUPDATE.com - Kekerasan di kalangan remaja akhir-akhir ini cukup sering terjadi. Di Sukabumi contohnya, dalam beberapa bulan terakhir terjadi beberapa kasus kekerasan dimana pelakunya banyak yang usia remaja. Termasuk dua kasus yang masih hangat diperbincangkan.

Yang pertama ada wanita inisial PM (19 tahun) dikeroyok dengan sadis di kampung Sawah Lega, Kelurahan Cikondang, Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi pada Jumat 4 Agustus 2023. Akibat kejadian tersebut, Polisi menetapkan delapan orang sebagai tersangka.

Kemudian yang kedua tak kalah membuat heboh setelah dua remaja berduel menggunakan senjata tajam hingga salah satunya meninggal dunia akibat luka pada bagian paha.

Baca Juga: Ini Wajah 6 DPO Penganiaya Wanita di Citamiang Sukabumi, Baru 2 yang Ditangkap

Mirisnya, tawuran pelajar yang bermula dari janjian di Grup WhatsApp ini telah bersepakat lebih dulu siapa yang akan membawa senjata. Artinya duel berdarah antar pelajar di Sukabumi ini sudah direncanakan sebelumnya.

Karena itulah perlu upaya bersama mencegah kekerasan di kalangan remaja kembali terulang. Melansir dari laman www.kemenpppa.go.id, mencegah kekerasan pada remaja memerlukan pendekatan komprehensif yang melibatkan berbagai faktor, termasuk lingkungan, pendidikan, dukungan sosial, dan intervensi yang tepat.

Merangkum dari berbagai sumber, berikut beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencegah kekerasan pada remaja.

1. Pendidikan Penyelesaian Masalah

Mengajarkan remaja tentang cara mengatasi konflik dan menyelesaikan masalah dengan cara yang konstruktif dapat membantu mereka menghindari situasi yang dapat berujung pada kekerasan.

Baca Juga: 8 Fakta Duel Maut Pelajar SMK di Sukabumi dan Motif Sejarah Perseteruan

2. Pendidikan Emosi

Membantu remaja mengenali dan mengelola emosi mereka secara sehat dapat membantu mengurangi kemungkinan terjadinya tindakan kekerasan akibat frustrasi atau kemarahan yang tidak terkendali.

3. Pendidikan tentang Empati

Mengajarkan remaja untuk memahami perasaan dan perspektif orang lain dapat membantu mengurangi kemungkinan terlibat dalam perilaku kekerasan.

4. Pengembangan Keterampilan Sosial

Mendorong remaja untuk mengembangkan keterampilan sosial yang positif, seperti berkomunikasi dengan baik, bekerjasama, dan membangun hubungan yang sehat, dapat membantu mengurangi risiko kekerasan.

Baca Juga: Misteri Leuweung Sancang, Disebut Jadi Tempat Menghilangnya Prabu Siliwangi

5. Model Perilaku Positif

Penting bagi orang tua, guru, dan tokoh yang dihormati lainnya untuk menjadi contoh perilaku positif bagi remaja. Hal ini dapat membantu membentuk pandangan mereka tentang cara menangani konflik dan masalah.

6. Pengawasan Orang Tua

Orang tua perlu terlibat aktif dalam kehidupan remaja mereka dengan memberikan pengawasan dengan komunikasi terbuka dan mengajak anak untuk berbicara tentang pengalaman dan masalah mereka. Hal itu penting untuk mengetahui kegiatan remaja dan masalah apa yang dihadapinya.

7. Kurangi Paparan Kekerasan

Kontrol terhadap paparan remaja terhadap media yang mengandung kekerasan, baik itu film, permainan video, atau program televisi, dapat membantu mengurangi normalisasi tindakan kekerasan.

Baca Juga: 12 Ciri Seseorang Punya Pengalaman Trauma Masa Kecil, Yuk Kenali!

8. Program Anti Bullying

Sekolah dapat memperkenalkan program anti perundungan (anti-bullying) yang memberikan pemahaman tentang dampak negatif dari perilaku kekerasan dan mengajarkan cara mencegah dan mengatasi perundungan.

9. Pengembangan Rasa Kemandirian

Membantu remaja untuk merasa memiliki kontrol atas hidup mereka dan memberikan mereka rasa kemandirian dapat mengurangi frustasi dan kemungkinan terlibat dalam perilaku kekerasan.

10. Intervensi dan Konseling

Jika seorang remaja telah terlibat dalam perilaku kekerasan atau menunjukkan kecenderungan, intervensi yang tepat seperti konseling individu atau kelompok dapat membantu mereka mengatasi masalah dan belajar cara mengatasi konflik dengan cara yang sehat.

Mencegah kekerasan pada remaja memerlukan kerjasama antara keluarga, sekolah, masyarakat, dan lembaga lainnya. Setiap langkah yang diambil untuk membentuk perilaku positif pada remaja akan memberikan dampak yang berkelanjutan dalam mencegah kekerasan di masa depan.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Produk27 April 2024, 15:54 WIB

Es Krim Magnum di Inggris dan Irlandia Ditarik Gegara Kandungan Plastik, Ini Kata BPOM

Noorman memastikan tidak ada produk Magnum Almond yang masuk ke Indonesia.
(Foto Ilustrasi) Unilever Plc menarik produk es krim Magnum di Inggris dan Irlandia. | Foto: Pexels
Life27 April 2024, 15:30 WIB

6 Ciri Orang Rakus yang Harus Dihindari di Lingkungan Kita, Yuk Waspada!

Orang rakus memang kerap merugikan, sehingga sudah semenstinya untuk tidak terlalu akrab dengannya. Tentu demi kesehatan mental itu sendiri
Ilustrasi - Orang rakus memang kerap merugikan, sehingga sudah semenstinya untuk tidak terlalu akrab dengannya. Tentu demi kesehatan mental itu sendiri. (Sumber : Pexels/MART PRODUCTION).
Nasional27 April 2024, 15:08 WIB

Posisi Terakhir Masih di Sukabumi, Mensos Kejar Emak-emak Suka Ngamuk Minta Sedekah

Sempat dibawa pihak kepolisian untuk dititipkan ke angkutan umum arah Bandung Barat lalu ke Bogor, perempuan tersebut dilaporkan warga, pada Sabtu (27/4/2024) masih berada di Kota Sukabumi.
Menteri Sosial, Tri Rismaharini (Sumber: akun kemensos RI)
Inspirasi27 April 2024, 15:00 WIB

Lowongan Kerja Logistic Staff Minimal SMK/SMA Semua Jurusan, Penempatan Kota Sukabumi

Apabila kamu tertaik dengan pekerjaan ini, yuk daftarkan diri sekarang juga!
Lowongan Kerja Logistic Staff Minimal SMK/SMA Semua Jurusan, Penempatan Kota Sukabumi | Foto: Istimewa
Fashion27 April 2024, 14:30 WIB

Cara Memilih Warna Hijab yang Sesuai dengan Kulit Sawo Matang, Makin Pede!

Memilih warna hijab yang tepat bisa membuat penampilan Anda lebih bersinar dan menonjol.
Ilustrasi -Memilih warna hijab yang tepat bisa membuat penampilan Anda lebih bersinar dan menonjol. (Sumber : pixabay/moeslim2).
Life27 April 2024, 14:00 WIB

Suka Buat Tipu-Muslihat, Ini 6 Karakter Orang Licik yang Harus Diwaspadai di Sekitar Kita

Orang licik biasanya memiliki karakter yang kurang baik dalam lingkungan sosial, sehingga gampang ditebak ciri dari mereka yang melekat.
Ilustrasi - Orang licik biasanya memiliki karakter yang kurang baik dalam lingkungan sosial, sehingga gampang ditebak ciri dari mereka yang melekat. (Sumber : Pixabay/Cristian Benavides).
Life27 April 2024, 13:45 WIB

Takut Mengambil Resiko! 5 Kebiasaan Ini yang Selalu Dihindari Orang Kaya

Kebiasaan tertentu selalu dihindari oleh orang kaya agar kehidupanya selamat di masa depan. Hal ini yang selalu menjadi perhatian orang kaya.
Ilustrasi - Kebiasaan tertentu selalu dihindari oleh orang kaya agar kehidupanya selamat di masa depan. Hal ini yang selalu menjadi perhatian orang kaya. (Sumber : pexels.com/@Andrea Piacquadio)
Life27 April 2024, 13:30 WIB

9 Cara Menghadapi Orang Jutek, Harus Tenang dan Jangan Terbawa Emosi!

Bertemu dengan orang yang jutek bisa menjadi pengalaman yang menantang.
Ilustrasi - Bertemu dengan orang yang jutek bisa menjadi pengalaman yang menantang. (Sumber : unsplash.com/@Obie Fernandez)
Food & Travel27 April 2024, 13:26 WIB

Bukit Pasir Randu, Tempat Menarik Nikmati Pesona Sunrise di Cisolok Sukabumi

Bukit Pasir Randu menyajikan pemandangan yang memikat hati.
Pemandangan matahari terbit atau sunrise di Bukit Pasir Randu, Desa Pasirbaru, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa
Life27 April 2024, 13:00 WIB

10 Cara Mudah Menghadapi Anak yang Tantrum, Bunda Wajib Tahu!

Setiap orangtua pasti pernah mengalami momen di mana anak mereka meledak tantrum yang intens.
Ilustrasi - Setiap orangtua pasti pernah mengalami momen di mana anak mereka meledak tantrum yang intens. (Sumber : Pixabay.com/@parent90).