SUKABUMIUPDATE.com – Sekretaris Daerah Jawa Barat Herman Suryatman meninjau langsung kegiatan Pendidikan Karakter Gapura Panca Waluya Jabar Istimewa gelombang kedua yang diikuti 90 pelajar di Dodik Bela Negara Rindam III Siliwangi, Cikole, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, pada Senin (9/6/2025) sore.
Dalam kesempatan itu, Sekda menegaskan kembali bahwa Dodik Bela Negara Rindam III Siliwangi bagi pelajar bukan barak militer sesungguhnya seperti yang dibayangkan banyak orang saat ini. Melainkan tempat pendidikan karakter yang kurikulumnya sudah disesuaikan untuk pelajar.
"Ini namanya Dodik, orang- orang bilang 'barak militer', tapi barak militernya ini bukan untuk latihan perang ya," ujar Herman Suryatman.
Menurut Herman, Dodik Rindam sudah lama punya pengalaman mendidik warga sipil untuk pendidikan bela negara. "Yang (pernah) ikut pendidikan di sini ada PNS, perusahaan, pelajar, mahasiswa," sebutnya.
"Jadi jangan khawatir, gak akan dilatih nembak, bukan dilatih perang, tapi dikasih materi bagaimana bisa membangun karakter supaya anak- anak kita hebat- hebat," tambahnya.
Baca Juga: Kak Seto: Pendidikan Karakter yang Digagas KDM Tak Langgar Hak Anak
Herman mengingatkan semua anak hebat dan punya potensi yang bila diasah dengan tepat akan menghasilkan suatu bakat yang menakjubkan.
"Kadang kita sebagai seorang tua yang tidak paham kehebatan anak kita, karena anak itu punya kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik," sebut Herman.
Filosofi pendidikan Panca Waluya yang digagas Gubernur Dedi Mulyadi menurut Herman sudah merangkum apa yang dibutuhkan untuk jadi anak yang tumbuh paripurna. Yaitu 'Cageur' sehat jasmani, 'bageur' berperilaku baik, 'bener' berintegritas, 'pinter' cerdas dan berwawasan, dan 'singer' atau inisiatif.
"Nanti di sini (Dodik) anak- anak dicek kesehatannya oleh dokter, kedua dicek juga psikologisnya, diberi materi hingga memenuhi poin- poin Panca Waluya," tutup Herman.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Purwanto mengatakan, pihaknya menyerahkan puluhan siswa tersebut ke Dodik setelah melalui prosedur persetujuan orang tua yang dikoordinasikan oleh cabang Dinas pendidikan.
"Dan sudah kami serahkan untuk mengikuti pelatihan penguatan karakter,” ujar Purwanto dalam keterangan resmi yang diunggah oleh akun Instagram @disdikjabar pada Senin, 9 Juni 2025.
Purwanto menegaskan bahwa mereka adalah anak-anak yang masih memiliki potensi untuk dibina. “Mereka perlu pengondisian yang mungkin selama ini tidak didapatkan di rumah atau masyarakat. Kekosongan itu yang akan kami isi di Depo Pendidikan,” jelasnya.
Lebih lanjut Purwanto menjelaskan, para siswa ini akan diberikan pendidikan berkarakter selama dua pekan dan mengikuti sejumlah kegiatan yang tidak didapat di rumah atau lingkungan masyarakatnya.
"Kekosongan itu akan kami isi di Dodik. Seperti bangun pagi, salat berjemaah, makan berjemaah, olahraga berjemaah, belajar berjemaah, belajar sopan santun, disiplin, kebersihan, dan perawatan diri," tuturnya.
Ia pun berharap, pelaksanaan pendidikan karakter gelombang 2 ini berjalan lancar dan lebih baik dari sebelumnya.
"Anak-anak juga semuanya sehat," pungkasnya. (adv)
Sumber: Rilis Humas Jabar/IG Disdik Jabar