Geliat Seni Bilah Tajam Sukabumi: Kiblat Perajin Golok Cibatu di Era Digital

Sukabumiupdate.com
Selasa 23 Sep 2025, 15:55 WIB
Geliat Seni Bilah Tajam Sukabumi: Kiblat Perajin Golok Cibatu di Era Digital

Yana perajin bila tajam Cibatu Sukabumi perlihatkan hasil karya sesuai permintaan konsumen (Sumber: sukabumiupdate)

SUKABUMIUPDATE.com - Pagi perlahan berlalu, Yana Mulyana kembali tenggelam dalam rutinitas harian di bengkel sederhana miliknya yang terletak di Kampung Cisaat, RT 8 RW 5, Desa Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Pria berusia 42 tahun ini merupakan salah satu dari sedikit perajin golok Cibatu -seniman bilah tajam eksotis- yang masih bertahan dan bersaing dengan produk luar negeri di pasar global era digital.

Yana adalah generasi ketiga yang meneruskan usaha keluarga sebagai perajin senjata tajam khas Cibatu. Usaha ini bermula pada tahun 1950-an, dirintis oleh almarhum kakeknya, dilanjutkan oleh sang ayah, dan kini diteruskan oleh Yana bersama saudara-saudaranya.

Naik-turunnya bisnis senjata tajam telah mereka rasakan. Dari masa kejayaan hingga masa suram ketika produk lokal nyaris punah karena kalah bersaing harga dengan barang impor yang mendominasi pusat-pusat perdagangan kerajinan senjata tajam nasional.

Baca Juga: Bicara Pemekaran Sukabumi Utara, Ketua Komisi 1 DPRD Jabar: Tunggu Pencabutan Moratorium

Namun, era baru pun datang. Mekanisme pasar terbuka memungkinkan siapa pun menjangkau pasar global hanya bermodal smartphone dan kuota internet. Media sosial menjelma menjadi “dewa penolong” bagi perajin tradisional dengan produk khas seperti senjata tajam.

Produk handmade kini memiliki nilai jual tinggi. Perajin seperti Yana tak perlu memproduksi dalam jumlah besar, cukup melayani pesanan secara personal dengan kualitas terbaik.

Rumah sederhana milik keluarga besar Yana tak hanya difungsikan sebagai bengkel pandai besi, tetapi juga sebagai studio mini untuk siaran langsung di media sosial. Teknik digital marketing menjadi ujung tombak pemasaran.

Baca Juga: Pengeboran Panas Bumi Picu Gempa Merusak? BMKG Jawab Pertanyaan Warga Kabandungan Sukabumi

Yana pun tak hanya merekrut pandai besi, tetapi juga spesialis konten media sosial yang bertugas sebagai admin sekaligus tim pemasaran. “Sekarang pagi sampai sore kita produksi di bengkel, malam hari live di medsos,” ujar ayah tiga anak ini kepada Sukabumiupdate.com, Selasa (23/9/2025).

Ruang tamu rumahnya disulap menjadi studio mini yang memamerkan beragam produk seni bilah tajam. Mulai dari pedang Arab, pedang Eropa, samurai, golok, badik, rencong, kujang, lading, kerambit, pisau militer, pisau dapur, hingga senjata custom sesuai permintaan konsumen.

Sejak tahun 2005, ritme dan orientasi bisnis Yana dan rekan-rekannya di workshop Unighost berubah. Dari produsen senjata tajam massal untuk pasar perkakas Sukabumi dan Jakarta, mereka beralih menjadi perajin seni bilah tajam yang hanya mengerjakan pesanan khusus.

Baca Juga: Terlibat Judol, 571 Warga Kota Sukabumi Dicoret dari Daftar Bansos Pemerintah

“Kami membuat bilah tajam sesuai pesanan konsumen. Ada yang kirim foto, desain gambar, bahkan bahan baku,” jelas Yana.

Pasar custom ini ternyata menjadi penyelamat. Harga per bilah jauh lebih tinggi dibandingkan produk massal.

Meski enggan mengungkap omzet bulanan, Yana menyebut produknya dijual dengan harga jutaan rupiah per bilah. “Namanya barang seni, harganya fleksibel. Tergantung kesepakatan dengan konsumen.”

Baca Juga: Jabar Bersiap Gelar Pilkades Elektronik, Kades akan Dipilih secara e – Voting

Senjata tajam buatan Yana dan tim tak hanya indah, tetapi juga fungsional. Ketajaman dan kekuatannya rutin dipamerkan lewat konten media sosial.

“Kami selalu tes ketajaman dan kekuatan sebelum dikirim ke konsumen. Prosesnya direkam dari awal hingga akhir—mulai dari bahan, pembakaran, pembentukan, pengasahan, sepuh, pembuatan gagang, dan lainnya. Semua diposting di media sosial,” beber Yana.

Dengan strategi digital marketing, Yana tak perlu menyewa toko fisik. Cukup dengan konten video dan foto produk serta proses pembuatannya.

Baca Juga: Tok-Tok! Misteri Suara Ketukan Pintu di Sukabumi: 6 Mitos, Benarkah Ulah Setan?

Saat ini, workshop Unighost memiliki sejumlah akun media sosial sebagai etalase digital. Di YouTube ada Loyal Sword, Instagram @loyalsword.official, TikTok @loyal.sword_2, dan Facebook Kang Yana Unighosts.

“Alhamdulillah, sekarang kami mengandalkan penjualan online melalui media sosial dan marketplace,” pungkasnya.

Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini