Raup Cuan dari Camilan: 5 Ide Usaha Makanan Ringan 2025 yang Menguntungkan

Sukabumiupdate.com
Selasa 27 Mei 2025, 12:30 WIB
Ilustrasi Memasak 5 Ide Usaha Makanan Ringan 2025 yang Menguntungkan (Sumber : freepik.com)

Ilustrasi Memasak 5 Ide Usaha Makanan Ringan 2025 yang Menguntungkan (Sumber : freepik.com)

SUKABUMIUPDATE.com - Bisnis kuliner selalu menjadi bidang usaha yang menjanjikan. Selain permintaan pasar yang terus ada, bisnis makanan juga relatif fleksibel untuk dijalankan. Bahkan, kini kamu bisa memulainya dengan modal kecil. Ada banyak ide jualan makanan yang tak memerlukan investasi besar, tapi tetap punya potensi besar menghasilkan keuntungan.

Agar usaha berjalan lancar, kamu perlu membuat perencanaan matang sejak awal. Salah satu langkah utama adalah memilih jenis makanan yang akan dijual. Berikut lima inspirasi usaha kuliner bermodal kecil yang layak dicoba.

1. Dimsum Rumahan

Dimsum bisa jadi pilihan menarik untuk memulai usaha makanan modal kecil. Makanan khas Asia ini banyak digemari karena rasanya yang gurih dan teksturnya yang lembut. Selain itu, proses pembuatannya tidak terlalu rumit dan bisa dikerjakan dengan perlengkapan dapur seadanya di rumah. Kamu bahkan bisa belajar membuatnya dari tutorial YouTube.

Dengan modal kurang dari Rp500 ribu, kamu sudah bisa membeli bahan-bahan seperti daging ayam, udang, bawang putih, telur, kulit dimsum, wortel, tepung tapioka, daun bawang, hingga saus dan bumbu lainnya. Harga bahan bisa disesuaikan dengan lokasi dan waktu pembelian.

Jika ingin cara instan, kamu juga bisa bergabung dengan franchise dimsum yang saat ini banyak ditawarkan, dengan modal awal sekitar Rp1 juta hingga Rp3 juta.

2. Cookies Aneka Rasa

Kue kering atau cookies juga menjadi produk makanan yang punya banyak peminat, khususnya di momen-momen spesial seperti Lebaran dan Natal. Jenisnya pun beragam, mulai dari nastar, putri salju, hingga cookies cokelat dan kastengel.

Untuk memulai usaha ini, kamu bisa menyiapkan modal sekitar Rp1 juta. Jika sudah memiliki pelanggan tetap, kamu bisa menerapkan sistem pre-order agar lebih efisien. Sistem ini juga memungkinkanmu untuk mendapatkan pembayaran di muka sebelum memproduksi.

Baca Juga: Usia, Status Pernikahan hingga Good Looking Bakal Dihapus dari Syarat Lowongan Kerja

3. Salad Buah Sehat dan Segar

Bagi kamu yang tertarik dengan tren makanan sehat, menjual salad buah bisa jadi langkah awal yang tepat. Selain mudah dibuat, modalnya pun cukup terjangkau, sekitar Rp500 ribu. Dana tersebut bisa digunakan untuk membeli berbagai buah seperti semangka, melon, dan buah naga, ditambah jelly, yoghurt, keju, dan susu kental manis, serta kemasan menarik.

Mulailah menjual dalam skala kecil kepada teman atau keluarga. Jika respon pasar baik, kamu bisa menjualnya lewat aplikasi pemesanan makanan atau bahkan membuka lapak kecil di depan rumah.

4. Piscok (Pisang Cokelat)

Piscok, singkatan dari pisang cokelat, merupakan jajanan sederhana yang tetap digemari banyak orang. Proses membuatnya pun sangat mudah. Cukup sediakan kulit dari adonan tepung, pisang, dan cokelat batang. Pisang dibalut cokelat, digulung dengan kulit, lalu digoreng hingga matang.

Kamu bisa berkreasi dengan varian rasa seperti tambahan keju, green tea, atau meses agar konsumen tidak bosan. Piscok juga sangat cocok dijual di lingkungan sekolah atau kampus karena harganya terjangkau.

5. Jamur Krispi

Terakhir, kamu bisa mencoba berjualan jamur krispi. Jamur tiram menjadi pilihan utama karena harganya murah dan mudah ditemukan di pasar. Untuk membuatnya, kamu hanya perlu melumuri jamur dengan adonan tepung dan menggorengnya hingga garing.

Agar lebih menarik, tambahkan bubuk bumbu aneka rasa seperti BBQ, balado, keju, atau jagung bakar. Jamur krispi cocok dijual sebagai camilan di berbagai tempat, mulai dari lingkungan tempat tinggal hingga area kampus.

Meskipun dimulai dengan modal minim, kelima ide usaha di atas bisa menjadi awal dari bisnis kuliner yang berkembang. Kuncinya adalah konsisten, kreatif, dan terus melakukan inovasi agar produkmu memiliki daya saing di pasar.

SUMBER: Berbagai Sumber
PENULIS: Muhammad Syauqi Musyaffa, Mahasiswa Magang Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Sukabumi

Berita Terkait
Berita Terkini