Tumbuh saat Kemarau, Resep Olah Gadung Jadi Keripik Khas Pajampangan Sukabumi

Rabu 13 September 2023, 10:19 WIB
Keripik gadung yang diolah warga Pajampangan, tepatnya di Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Ragil Gilang

Keripik gadung yang diolah warga Pajampangan, tepatnya di Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Ragil Gilang

SUKABUMIUPDATE.com - Di tengah segala dampaknya, musim kemarau ternyata memberi satu manfaat bagi warga Pajampangan, Kabupaten Sukabumi, dengan munculnya gadung. Tumbuhan berumbi dari suku uwi-uwian ini biasanya diolah masyarakat menjadi makanan.

Menurut informasi, gadung menghasilkan umbi yang dapat dimakan, tetapi mengandung racun yang dapat mengakibatkan pusing dan muntah apabila kurang benar dalam pengolahannya. Seperti di Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, warga mengolah gadung menjadi keripik.

"Gadung merupakan tanaman liar, tidak ada petani atau warga yang sengaja menanamnya. Gadung ini tumbuh berkembang saat musim kemarau, baik di hutan, tegal, atau kebun," kata Deden (40 tahun), warga Desa Cikangkung, Kecamatan Ciracap, kepada sukabumiupdate.com, Rabu (13/9/2023).

Deden membenarkan tanaman ini mengandung racun jika tidak benar mengolahnya. Dia meminta masyarakat jangan mengonsuminya meski gadung sudah diolah menjadi keripik.

"Kalau rasanya ada pahit, berarti masih ada racunnya. Biasanya untuk penawar racun, bisa makan gula merah kelapa. Salah satu cara untuk menghilangkan racunnya dengan proses perendaman dalam abu sekam padi atau abu bekas bahan bakar tungku. Tapi lebih baik direndam di air yang mengalir atau di baskom, tapi setiap jam airnya diganti," ujar dia.

Baca Juga: Bongkar Resep Keripik Pare Khas Waluran Sukabumi, Lagi Diburu Penggemar Kriuk

Mengolah gadung harus melalui proses panjang sebelum layak dikonsumsi, kata Deden. Warga di Pajampangan biasanya mengolahnya dengan merendam menggunakan abu.
Setelah mendapatkan gadung yang masih segar, dikupas hingga kulitnya. Pastikan seluruh kulitnya terkupas sempurna, lalu diiris tipis.

Siapkan abu yang akan digunakan untuk melumuri irisan gadung. Bisa menggunakan abu kayu atau abu dapur pada umumnya. Lumuri setiap irisan gadung dengan abu tersebut. Kemudian jemur di bawah sinar matahari langsung hingga benar-benar kering. Proses penjemuran bisa membutuhkan waktu lebih dari satu hari, tergantung penyinaran matahari.

Jika sudah kering, angkat dan cuci dengan air mengalir hingga bersih dari abu. Setelah itu, rendam dengan air bersih selama empat hari. Selama perendaman, perlu mengganti airnya, ketika sudah keruh atau berwarna putih. Setelah itu jemur kembali hingga kering dan siap diolah menjadi keripik.

"Jika mau menjadikannya kue atau pengganti nasi tidak perlu dijemur lagi," katanya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkait
Berita Terkini
Life29 April 2024, 13:41 WIB

Jangan Diabaikan! Ketahui 7 Penyebab Balita Sering Memukul

Apakah balita Anda memukul anak lain saat pertama kali merasa frustasi? Jika ya, berikut cara menangani perilaku ini.
Ilustrasi balita memukul. | Foto: Freepik/@freepik
Life29 April 2024, 13:30 WIB

Jangan Dibentak! Ini 5 Cara Agar Anak Selalu Mau Dinasihati Orang Tua

Orang tua harus memiliki pendekatan yang bagus dan baik selama mengasuh anak agar mereka mau dinasihati dan tidak memberontak.
Ilustrasi. Cara agar anak mau dinasihati orang tua. Sumber foto : Pexels/Elina Fairytale
Life29 April 2024, 13:11 WIB

Tetap Bersikap Konsisten, 5 Tips Penerapan Sistem Penghargaan untuk Anak Usia Sekolah

Dengan menerapkan sistem penghargaan untuk anak usia sekolah, disinyalir sangat berguna untuk memotivasi mereka.
Ilustrasi penghargaan untuk anak. | Foto: Freepik/@stocking
Sehat29 April 2024, 13:00 WIB

Hidup Bersama Diabetes Tak Perlu Panik, 12 Langkah Sehat untuk Mengelola Gula Darah

Dengan pengelolaan gula darah yang baik, orang yang hidup dengan diabetes dapat menjalani hidup yang sehat, bahagia, dan penuh makna.
Ilustrasi - Dengan pengelolaan gula darah yang baik, orang yang hidup dengan diabetes dapat menjalani hidup yang sehat, bahagia, dan penuh makna. (Sumber : Freepik.com).
Life29 April 2024, 12:45 WIB

6 Cara Menjadi Orang Pemaaf Agar Hidup Jauh dari Permusuhan, Ini Langkahnya!

Menjadi pribadi pemaaf sebenarnya bisa diupayakan dalam hidup. Tentunya dengan beberapa langkah yang mesti dilakukan secara konsisten.
Ilustrasi. Cara menjadi orang yang pemaaf. Sumber foto : Pexels/Andrea Piacquadio
Life29 April 2024, 12:30 WIB

7 Penyesalan Orang Tua kepada Anak Akibat Kesalahan Mengasuh di Masa Lalu

Para orang tua biasanya akan mengalami rasa penyesalan manakala berurusan dengan kesalahan pada pola asuhnya di masa lalu kepada anak-anaknya.
Ilustrasi. Pola asuh. Contoh Penyesalan orang tua kepada anaknya. Sumber foto : Pexels/Anastasiya Gepp
Bola29 April 2024, 12:15 WIB

Prediksi Indonesia vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23 2024, Selangkah Menuju Final!

Indonesia akan menghadapi Uzbekistan dalam laga semifinal Piala Asia U-23 2024.
Indonesia akan menghadapi Uzbekistan dalam laga semifinal Piala Asia U-23 2024. (Korsel) | Foro : Ist
Sehat29 April 2024, 12:00 WIB

Bebas Asam Urat: 10 Cara Alami Menyembuhkan Penyakit Degeneratif Tanpa Obat

Asam urat termasuk salah satu penyakit degeneratif, yakni penyakit yang biasanya dialami oleh lansia. Meskipun saat ini, penyakit asam urat juga kerap dimiliki oleh generasi millenial dan Z.
Ilustrasi. Tenaga Profesional Kesehatan | Cara Alami Menyembuhkan Asam Urat Tanpa Obat dengan Rutin Konsultasi Dokter (Sumber : pixabay.com/@Max)
Inspirasi29 April 2024, 11:57 WIB

Program Light Up The Dream, PLN UP3 Sukabumi Laksanakan Penyalaan Listrik Gratis

Light Up The Dream merupakan program penyambungan listrik gratis dari donasi pegawai PLN.
PT PLN (Persero) UP3 melalui ULP Sukaraja melaksanakan penyambungan listrik gratis melalui program LUTD kepada masyarakat. | Foto: PLN
Sukabumi29 April 2024, 11:31 WIB

84 Orang Diduga Keracunan Makanan Hajatan di Kabandungan Sukabumi, Begini Kondisinya

Rombongan pengantin laki-laki dan tamu undangan mulai merasa tidak enak badan pada Minggu sore.
Salah satu warga saat dirawat di puskesmas setelah diduga keracunan makanan hajatan pernikahan di Desa Tugubandung, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, Minggu, 28 April 2024. | Foto: Istimewa