Sukabumi Heroes 2023: Lilis Rahmayati, Batik Eco Printer dan Menanam

Senin 07 Agustus 2023, 19:00 WIB
Lilis Rahmayati, Eco Printer Peraih Penghargaan Sukabumi Heroes 2023 (Sumber : Istimewa)

Lilis Rahmayati, Eco Printer Peraih Penghargaan Sukabumi Heroes 2023 (Sumber : Istimewa)

SUKABUMIUPDATE.com - Penghargaan Sukabumi Heroes 2023 telah resmi digelar pada Sabtu, 5 Agustus 2023. Dari tiga tokoh pegiat lingkungan di Sukabumi yang dinobatkan sebagai Sukabumi Heroes 2023, salah satunya adalah Eco Printer Lilis Rahmayati.

Di Acara Bincang Bisnis sukabumiupdate.com, Kamis 11 Mei 2023 lalu, Lilis Rahmayati menceritakan bagaimana awal mula UMKM Eco Print berdiri hingga mampu menjadi terobosan baru ramah lingkungan untuk dunia fashion.

Lilis Rahmayati adalah seorang penyuluh kehutanan di Sukabumi dengan jargon khas yang berbunyi "Hutan lestari masyarakat sejahtera". Berbekal latar belakang tersebut, Lilis mencoba memperkuat tupoksi seorang penyuluh kehutanan dengan merambah ke dunia Eco Print.

"Karena semua Eco Printer itu pasti nanam." kata Lilis di Acara Bincang Bisnis sukabumiupdate.com, dikutip Senin (7/8/2023).

Baca Juga: 5 Manfaat Cengkeh untuk Kesehatan, Bisa Menurunkan Kadar Asam Urat

Tak hanya soal prinsip ramah lingkungan, peluang Eco Print di pasar global yang menjanjikan turut menjadi alasan kenapa Lilis berani mengambil usaha ini.

"Semua orang juga tahu Eco Print itu mahal. Apalagi kalau kita bisa nembus pasar luar, karena di pasar global ini (Eco Print) itu dicari orang. Sehingga nilainya tinggi dan menjadi tantangan buat kita" jelas Lilis.

Berbicara soal tantangan dan peluang, awalnya Lilis memang merasa ragu soal pembeli Eco Print dengan harga satu lembar kain mencapai Rp. 400 ribu. Akan tetapi pandangan tersebut berubah ketika dirinya orang-orang justru berebut Eco Print ketika barang ramah lingkungan itu dipamerkan.

"Eco Print itu unik jadi tidak pernah bisa diduplikasi. Kalau pun modelnya mirip itu tidak akan persis. Karena namanya bahan tumbuhan tidak mungkin ada yang identik" tuturnya.

Mengenal Eco Print

Eco Print sudah berkembang sejak tahun 2000an di Australia. Kala itu, kata Lilis, Eco Print digunakan sebagai sarana edukasi anak-anak. Kemudian mulai masuk ke Indonesia sekitar tahun 2006.

Uniknya, menurut penuturan Lilis, saat ini Indonesia menjadi Eco Printer terbesar di dunia. Itu tidak terlepas dari keanekaragaman tumbuhan yang ada di Bumi Pertiwi.

"Eco Print adalah teknik mencetak alam di atas material yang juga bersifat alam" terang Lilis.

Baca Juga: 10 Tanda Orang Tua Berhasil Mendidik Anak, Punya Emosi Sehat

Inspirasi Lilis Rahmayati menggeluti dunia Eco Print bermula dari pengalaman pribadinya di tahun 2015 silam. Saat itu Lilis mendampingi Lomba Busana Kerja tingkat Provinsi dan berhasil menjadi juara.

Meski terhambat karena ada Pandemi COVID-19, Lilis dipercaya sebagai pendamping bagi para pemula oleh Dinas Kehutanan. Lilis bertugas mendampingi para binaan agar bisa memiliki Pasar Digital sendiri.

Tak hanya itu, usai Studi Banding Eco Print Tour Go di Yogyakarta Lilis ditantang untuk membawa hingga menciptakan sesuatu yang baru. Dari sinilah jargon "Hutan lestari masyarakat sejahtera" muncul.

Lilis turut menerangkan bahwa peminat Eco Print sangat tinggi, terlihat dari video Eco Print yang dibagikan di media sosial ternyata mengundang banyak pembeli. Ini menjadi salah satu bukti bahwa Eco Print laku keras di pasaran.

"Daya tarik Eco Print itu Eco Friendly. Karena di pasar luar negeri mereka kembali ke lifestyle ramah lingkungan" jelas Lilis ketika membahas alasan kenapa Eco Print tak pernah sepi peminat.

Baca Juga: 10 Cara Mengetahui Karakter Seseorang, Perhatikan Bahasa Tubuhnya

Untuk diketahui, mengutip dkv.binus.ac.id, Ecoprinting adalah sebuah teknik cetak dengan pewarnaan kain alami yang cukup sederhana namun dapat menghasilkan motif unik dan otentik. Prinsip pembuatan Eco Print yakni melalui kontak langsung antara daun, bunga, batang atau bagian tubuh lain yang mengandung pigmen warna dengan media kain tertentu.

Teknik pembuatan Eco Print merupakan hasil perkembangan dari teknik ecodyeing, pewarnaan kain dari alam.

Kilas balik di tahun 2006, Indiana Flint kemudian mengembangkannya menjadi teknik Eco Print. Kala itu, Flint menempelkan tanaman yang mempunyai pigmen warna dan menempelkannya pada kain berserat alami.

AYO! main games di Sukabumi Update Games
Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Inspirasi27 Juli 2024, 08:00 WIB

Info Loker Teknik di Perusahaan Makanan, Posisi Operator Peralatan

Info Loker Teknik Posisi Operator Peralatan. Rekrutmen Pegawai Tetap untuk posisi Operator Peralatan ini dibuka hingga 18 Agustus 2024 mendatang.
Ilustrasi. Info Loker Teknik (Sumber : Freepik/@pvproductions)
Life27 Juli 2024, 07:00 WIB

10 Ciri Orang Tidak Punya Rasa Bersalah, Perhatikan Sikapnya!

Menghadapi seseorang yang tidak punya rasa bersalah bisa sangat menantang.
Ilustrasi. Ciri Orang Tidak Punya Rasa Bersalah, Perhatikan Sikapnya! (Sumber : Pexels/YanKrukau)
Science27 Juli 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 27 Juli 2024, Cek Dulu Yuk Langit di Akhir Pekan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca cerah dan cerah berawan pada Sabtu 27 Juli 2024.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca cerah dan cerah berawan pada Sabtu 27 Juli 2024. (Sumber : Pixabay.com).
Inspirasi26 Juli 2024, 22:02 WIB

Jatim Media Summit Bagikan Tips Bikin Konten Video Disukai Penonton di Medsos

Sebelum memulai membuat konten video, alangkah baiknya untuk mengenal audiens atau penonton. Cari tahu apa yang mereka suka dan dibutuhkan.
Jatim Media Summit, Kamis (25/7/2024) | Foto : Ist
Sukabumi26 Juli 2024, 21:26 WIB

Ini Dugaan Penyebab Kebakaran Gudang Limbah Pabrik di Parungkuda Sukabumi

Warga ungkap asal muasal api yang menjadi penyebab kebakaran gudang limbah pabrik di Parungkuda Sukabumi.
Petugas Damkar berjibaku memadamkan kebakaran yang melanda gudang limbah pabrik kain di Parungkuda Sukabumi. | Foto: Istimewa
Jawa Barat26 Juli 2024, 21:11 WIB

16 Rumah Dilaporkan Rusak, Pj Gubernur Jabar Tinjau Lokasi Gempa di Kuningan

Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin meninjau sejumlah lokasi yang terdampak bencana gempa bumi di Kabupaten Kuningan, Jumat (26/7/2024).
Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin saat meninjau lokasi terdampak gempa di Kuningan. (Sumber : Humas Jabar)
Sehat26 Juli 2024, 21:00 WIB

Oatmeal Hingga Minyak Kelapa, 7 Cara Mengatasi Kulit Kering yang Dapat Anda Lakukan

Cuaca dingin dan kering, sering mencuci tangan, atau paparan sinar matahari berlebihan dapat membuat kulit kering.
Ilustrasi - Dengan perawatan yang tepat, kulit kering dapat diatasi dan kembali sehat. (Sumber : Freepik.com).
Sukabumi26 Juli 2024, 20:56 WIB

Langganan Banjir, Warga Minta Pengerukan Sungai Cibening Purabaya Sukabumi

Warga berharap adanya penanganan Sungai Cibening Kecamatan Purabaya, Kabupaten Sukabumi yang mengalami pendangkalan serta penyempitan
Forkopimcam dan relawan saat sedang membersihkan Sungai Cibening Purabaya Kabupaten Sukabumi | Foto : Ist
Life26 Juli 2024, 20:30 WIB

10 Ciri Orang Memiliki Dendam Namun Bersikap Pura-pura Baik Pada Kita

Senyuman orang yang memiliki dendam mungkin tampak dipaksakan atau tidak tulus. Ekspresi wajah sering kali tidak selaras dengan kata-kata mereka.
Ilustrasi. Ciri Orang Memiliki Dendam Namun Bersikap Pura-pura Baik Pada Kita (Sumber : Pexels/YanKrukau)
Opini26 Juli 2024, 20:07 WIB

Menengok Pilkada Sukabumi yang Kering Gagasan

Kurang lebih empat bulan lagi, tepatnya pada tanggal 27 November 2024, masyarakat Kabupaten Sukabumi akan memilih Bupati dan Wakil Bupati yang baru
Ilustrasi kepala daerah menyampaikan gagasan membangun Sukabumi | Foto : Pixabay