DP3A Sukabumi: Sepak Bola Putri Jadi Sarana Strategis Cegah Pergaulan Negatif Remaja

Sukabumiupdate.com
Sabtu 20 Sep 2025, 16:49 WIB
DP3A Sukabumi: Sepak Bola Putri Jadi Sarana Strategis Cegah Pergaulan Negatif Remaja

Sekretaris DP3A Kabupaten Sukabumi Anita Mulyani, saat menjadi pembicara di sarasehan Turnamen Piala Putri Nusantara II. (Sumber Foto: SU/Turangga Anom)

SUKABUMIUPDATE.com – Perempuan Sukabumi kembali menorehkan kiprah di dunia olahraga. Hal itu tampak dalam Turnamen Piala Putri Nusantara II yang berlangsung di Stadion Korpri, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, sejak Jumat (19/9/2025).

Meski hanya berlangsung tiga hari, turnamen ini menghadirkan energi besar. Enam tim dari Sukabumi dan Cianjur tampil penuh percaya diri. Mayoritas peserta adalah pelajar SMP dan SMA, menunjukkan bahwa minat sepak bola di kalangan perempuan muda kian berkembang.

Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Sukabumi menilai momen ini penting sebagai sarana pemberdayaan. Sekretaris DP3A, Anita Mulyani, menyebut olahraga mampu menjadi sarana untuk mencegah remaja dari pergaulan negatif.

“Sekarang banyak kasus bullying maupun pelecehan terhadap anak. Dengan aktif di kegiatan seperti sepak bola, anak-anak bisa lebih percaya diri, melindungi diri, dan mengembangkan prestasi,” ujarnya kepada sukabumiupdate.com, Jumat (19/9/2025).

Baca Juga: Diikuti 6 Tim, Piala Putri Nusantara II 2025 Gairahkan Sepak Bola Putri di Sukabumi

Anita juga mengapresiasi kehadiran figur inspiratif, Hanipa Halimatusyadiah, eks pemain timnas putri asal Sukabumi yang kini beralih menjadi pengusaha. “Figur seperti Hanifah membuktikan bahwa perempuan bisa memberdayakan dirinya melalui sepak bola dan bidang lain. Hal-hal seperti ini yang patut diapresiasi,” kata Anita.

Menurutnya, turnamen seperti Piala Putri Nusantara II harus menjadi pintu masuk bagi lebih banyak kompetisi sepak bola perempuan, baik dalam bentuk open tournament maupun pembinaan futsal putri. “Harapan kami, perempuan-perempuan Sukabumi bisa terus berkembang dan berprestasi hingga tingkat nasional,” ucapnya.

DP3A menegaskan bahwa kolaborasi lintas sektor akan menjadi kunci. “Jika olahraga perempuan didukung bersama, maka selain lahir atlet berprestasi, kita juga membangun generasi perempuan yang tangguh dan percaya diri,” pungkas Anita. (adv)

Berita Terkait
Berita Terkini