Sempat Amblas dan Tak Bisa Dilalui, Jalan Bagbagan-Kiaradua Kembali Normal

Sukabumiupdate.com
Jumat 19 Des 2025, 15:22 WIB
Sempat Amblas dan Tak Bisa Dilalui, Jalan Bagbagan-Kiaradua Kembali Normal

Kondisi sebelum dan sesudah dilakukan perbaikan sementara pada Jalan Bagbagan-Kiaradua yang amblas dan tak bisa dilalui di Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi. Jumat (19/12/2025). (Sumber: Dok Warga)

SUKABUMIUPDATE.com - Jalan Bagbagan-Kiaradua yang merupakan akses penghubung antara wilayah Palabuhanratu dan Pajampangan tepatnya di Kampung Cimapag, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, kembali dapat dilalui kendaraan setelah sebelumnya ditutup akibat amblas dan sejumlah aspal mengalami patah pada Rabu (17/12/2025) sore.

Kabar terbaru disampaikan oleh Kepala Satuan Pelayanan Pemeliharaan Jalan dan Jembatan (SPPJJ) Wilayah IV Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat, Entis Sutisna, mengatakan bahwa penutupan jalan sebelumnya dilakukan dengan alasan keselamatan pengguna jalan.

“Untuk keselamatan pengguna jalan, akses sempat ditutup, terutama untuk kendaraan roda empat ke atas. Saat ini jalan sudah bisa dilintasi kembali, namun masih terbatas,” ujar Entis kepada Sukabumiupdate.com, Jumat (19/12/2025).

Ia menjelaskan, saat ini kendaraan roda dua dan roda empat dengan beban ringan sudah dapat melintas. Namun, kendaraan roda empat dengan muatan berat belum diizinkan melintas karena kondisi badan jalan masih dalam tahap pemadatan material dan belum sepenuhnya stabil.

Baca Juga: Diam-diam Presidium Pemekaran Sukabumi Utara Dirombak, Ini Daftar Pengurus Baru

“Sekarang baru tahap pemadatan material. Kondisi tanahnya masih labil, jadi kendaraan dengan beban berat belum bisa melintas,” jelasnya.

Menurutnya, amblasnya badan jalan diperkirakan mencapai kedalaman sekitar dua meter dengan panjang kurang lebih 20 meter. Penanganan yang dilakukan saat ini masih bersifat sementara untuk menjaga konektivitas dan keselamatan pengguna jalan.

“Penanganan ini sifatnya sementara. Kalau mau dikembalikan normal sepenuhnya, tentu membutuhkan waktu dan anggaran yang cukup besar, karena lokasi jalan berada di area tebing. Kalau pergerakan tanah terus berlanjut, dikhawatirkan badan jalan bisa kembali patah,” ungkapnya.

Di lokasi kejadian, tim gabungan telah diterjunkan untuk melakukan penanganan darurat. Tim tersebut terdiri dari unsur PUPR melalui PPK 2.3, dengan dukungan alat berat berupa excavator PC 200 dan wheel loader.

Pihak dinas terkait mengimbau pengguna jalan, khususnya kendaraan besar dan bermuatan berat, untuk sementara waktu mencari jalur alternatif hingga kondisi jalan benar-benar dinyatakan aman dan stabil.

Berita Terkait
Berita Terkini