Disangka Begal, Sweeping Pencuri Domba di Cikidang Sukabumi Jadi Salah Paham

Sukabumiupdate.com
Selasa 25 Nov 2025, 17:18 WIB
Disangka Begal, Sweeping Pencuri Domba di Cikidang Sukabumi Jadi Salah Paham

Suasana mediasi di Mapolsek Cikidang Sukabumi antara warga yang melakukan sweeping dan pemuda beserta ibunya yang memviralkan video dugaan begal. (Sumber Foto: Dok. Polsek Cikidang)

SUKABUMIUPDATE.com - Warga Cikidang, Kabupaten Sukabumi, sempat geger akibat sebuah unggahan status di grup Facebook yang menarasikan adanya aksi begal. Namun, kepolisian memastikan peristiwa yang disangka kejahatan jalanan itu murni salah paham, karena faktanya adalah aksi sweeping yang dilakukan warga untuk mencari pelaku pencurian domba.

Kesalahan informasi ini membuat seorang ibu dan anak yang bertanggung jawab atas tulisan status di Facebook itu harus membuat video permintaan maaf dan klarifikasi di Mapolsek Cikidang.

Kapolsek Cikidang, AKP Hotben Sianturi, menjelaskan bahwa peristiwa bermula dari adanya pencurian domba di Kampung Pasirlangkap, Desa Cicareuh, Sabtu malam 22 November 2025. Warga yang kehilangan ternak kemudian berkoordinasi dengan teman-temannya untuk langsung bergerak cepat melakukan penyisiran dan sweeping di jalanan.

"Masalah itu memang ada pencurian domba. Jadi diteleponlah sama yang kehilangan domba ini, mereka langsung melakukan penyisiran," kata Hotben kepada sukabumiupdate.com, Selasa (25/11/2025).

Kronologi Salah Paham

Dalam upaya pencarian pelaku, warga melakukan pencegatan terhadap setiap pengendara yang lewat. Pada saat sweeping itulah, seorang pemuda yang mengendarai motor dihadang.

Karena panik dihadang oleh sekelompok warga pada Minggu (23/11/2025) sekitar pukul 03.00 WIB dinihari, pemuda asal Desa Bumisari tersebut tidak berani berhenti.

“Setiap orang yang lewat dicegat sama mereka. Saat diperiksa, ada warga yang bawa motor merasa ketakutan, tidak mau berhenti, dan menganggap itu begal,” jelas Kapolsek.

Baca Juga: Indikasi ke Judi Online, Polisi Sebut Motif Pelaku Begal HP di Sukaraja Sukabumi

Kesalahpahaman ini kemudian menyebar luas melalui status tulisan di Facebook. Pemuda tersebut melapor kepada ibunya, yang kemudian mengunggah narasi yang menimbulkan anggapan adanya pembegalan.

Ibu dan anak tersebut mengaku narasi itu dibuat hanya untuk memberikan imbauan agar warga berhati-hati, tanpa menyadari dampak disinformasi yang ditimbulkannya.

Mediasi dan Peringatan Kepolisian

Kapolsek memastikan bahwa permasalahan ini sudah selesai. Kedua belah pihak, yakni warga yang melakukan sweeping dan pemuda beserta ibunya sebagai pengunggah status viral, telah dipertemukan di Mapolsek Cikidang tadi malam untuk mediasi.

Sebagai tindak lanjut, ibu dan anak tersebut membuat video permintaan maaf dan klarifikasi untuk meredakan kebingungan di masyarakat.

AKP Hotben Sianturi juga mengingatkan bahwa tindakan menghadang kendaraan atau sweeping tidak boleh dilakukan oleh warga.

“Saya bilang, kalau ada seperti itu, jangan mencegat-cegat. Itu tugas polisi,” tegasnya.

Ia juga menghimbau agar warga tidak langsung memviralkan kejadian yang belum jelas kebenarannya ke media sosial.

Berita Terkait
Berita Terkini