Terekam CCTV: Pelaku Penipuan kepada Pedagang Tunanetra di Masjid Jalur Cibolang Sukabumi

Sukabumiupdate.com
Rabu 12 Nov 2025, 16:36 WIB
Terekam CCTV: Pelaku Penipuan kepada Pedagang Tunanetra di Masjid Jalur Cibolang Sukabumi

Pelaku penipuan terhadap pedagang tunanetra di masjid Raudhatul Irfan jalur cibolang Cisaat Kabupaten Sukabumi. (Sumber: cctv)

SUKABUMIUPDATE.com - Seorang pedagang makanan ringan penyandang disabilitas tunanetra menjadi korban penipuan oleh pria yang mengaku sebagai Ketua DKM (Dewan Kemakmuran Masjid) Raudhatul Irfan. Kekinian kasus ini sudah dilaporkan langsung oleh korban ke pihak kepolisian, dan sosok pelaku terungkap dari rekaman CCTV Masjid Raudhatul Irfan di jalur Cibolang, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi.

Diketahui peristiwa itu terjadi Minggu 9 November 2025, sekitar pukul 12.30 WIB, tak lama setelah salat Zuhur. Saat itu korban seperti biasa mangkal bersama anak dan adik iparnya di masjid tersebut, untuk berdagang makanan ringan.

Korban bernama Ii Jali Padli (38 tahun), warga Kampung Sukamanah 1, Desa Sukamanah, Kecamatan Cisaat. “Saya kan biasa berjualan di lokasi tersebut. Setelah salat Zuhur, saya duduk di samping masjid karena suka ada mahasiswa yang beli di situ. Kemudian ada bapak-bapak nyamperin, dia mengaku namanya Irfan, sebagai Ketua DKM Raudhatul Irfan,” kata Padli saat diwawancarai sukabumiupdate.com melalui sambungan telepon pada Rabu (12/11/2025).

Baca Juga: Dorong Ekonomi Warga, Dinas PU Sukabumi Perbaiki Jalan Caringin-Cihelangtonggoh

Pria yang mengaku bernama Irfan itu mengaku akan memborong semua dagangan milik Ii Jali dan bahkan berjanji untuk membantu korban mendapatkan modal sebesar Rp3 juta. Korban yang merasa bersyukur dengan tawaran itu kemudian diajak masuk ke dalam masjid untuk berbincang lebih lanjut tanpa disadari barang dagangannya diam-diam digasak pelaku.

“Dia bilang sudah musyawarah dengan pengurus DKM, mau bantu saya ngasih modal. Saya jelaskan kondisi jualan saya, lalu dia minta uang hasil jualan hari itu, katanya ‘sini kang uangnya saya ambil ya karena ini kan dihitung dari zakat umat’. Saya kasih saja, karena percaya, ternyata barang dagangan saya juga diambil,” ujarnya.

Tak cukup, pelaku juga meminjam ponsel korban dengan alasan ingin mengambil foto-foto sembako yang akan diberikan, berupa beras 25 kilogram, mie instan, dan minyak goreng. Pelaku juga sempat menyuruh anak korban yang berusia 10 tahun untuk membeli jajanan.

Baca Juga: Setelah Evaluasi Gubernur, APBD 2026 Kabupaten Sukabumi Naik Rp5,6 Miliar

Namun setelah menunggu sekitar setengah jam, pelaku tak kunjung kembali. “Saya tunggu setengah jam orang itu nggak muncul lagi. Khawatir karena anak saya juga muncul, Pas saya cari, kata mahasiswa di situ anak saya lagi jajan. Saat saya tanya anak saya, dia bilang Pak Irfan pergi ke minimarket katanya mau beli sembako,” terang Ii Jali.

Karena pelaku tak juga kembali, Ii Jali segera melapor ke satpam masjid. Petugas keamanan saat itu sempat mencoba mengejar pelaku, namun gagal. Berdasarkan informasi dari anak korban dan satpam yang sempat melihat mereka (korban dan pelaku) ngobrol, pengurus masjid langsung melihat rekaman CCTV.

Dari CCTV terlihat saat pelaku masuk dan keluar masjid. Pelaku adalah pria yang saat itu mengenakan peci putih, baju koko abu-abu dan sarung berwarna biru.

Baca Juga: Bulan Penuh Teror! Ini 5 Film Horor Indonesia yang Tayang di Bioskop November 2025

Pihak masjid memastikan pelaku bukanlah Ketua DKM Raudhatul Irfan sebagaimana pengakuannya kepada korban. Korban kemudian melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian, Polsek Cibadak.

Ia juga sempat mengurus pemulihan kartu SIM miliknya yang dibawa pelaku, khawatir disalahgunakan. Total kerugian yang menimpa Padli mencapai Rp.277 ribu dan satu unit handphone Samsung dengan estimasi harga Rp.2,8 juta.

Ii Jali berharap pelaku segera ditangkap agar tidak ada korban lain yang mengalami kejadian serupa. “Harapan saya orang itu jera, jangan sampai melakukan hal seperti itu lagi. Cari lah pekerjaan halal, masa kalah sama disabilitas. Saya disabilitas saja mau kerja keras untuk hidup, apalagi dia nipunya di masjid, tempat ibadah. Itu juga mencemarkan nama baik ketua DKM,” ucapnya.

Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini