Pedagang Tunanetra Ditipu Pria yang Ngaku Ketua DKM, Saat Berjualan di Masjid Jalur Cibolang Sukabumi

Sukabumiupdate.com
Rabu 12 Nov 2025, 14:12 WIB
Pedagang Tunanetra Ditipu Pria yang Ngaku Ketua DKM, Saat Berjualan di Masjid Jalur Cibolang Sukabumi

Pedagang makanan ringan penyandang tunanetra jadi korban penipuan pria yang mengaku ketua DKM Masjid Raya Raudhatul Irfan. (Sumber : warganet)

SUKABUMIUPDATE.com - Seorang pedagang makanan ringan penyandang disabilitas tunanetra menjadi korban penipuan oleh pria yang mengaku sebagai ketua DKM Masjid Raya Raudhatul Irfan. Peristiwa itu terjadi pada Minggu (9/11/2025) sekitar pukul 12.30 WIB, tak lama setelah salat Zuhur di kawasan masjid jalur Cibolang, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi.

Korban bernama Ii Jali Padli (38 tahun), warga Kampung Sukamanah 1, Desa Sukamanah, Kecamatan Cisaat. Ia menceritakan awal mula peristiwa itu terjadi saat tengah berjualan seperti biasa di area sekitar masjid.

“Saya kan biasa berjualan di lokasi tersebut. Setelah salat Zuhur, saya duduk di samping masjid karena suka ada mahasiswa yang beli di situ. Kemudian ada bapak-bapak nyamperin saya, dia mengaku namanya Irfan, sebagai ketua DKM Masjid Raya Raudhatul Irfan,” kata Padli saat diwawancarai sukabumiupdate.com melalui sambungan telepon pada Rabu (12/11/2025).

Baca Juga: Intel Gugat Eks Insinyur Buntut 18.000 File Rahasia Dicuri di Tengah Badai PHK

Pria yang mengaku bernama Irfan itu menawarkan niat baik dengan memborong jualan milik Ii Jali dan bahkan berjanji akan memberikan bantuan modal sebesar Rp3 juta. Korban yang merasa bersyukur dengan tawaran itu kemudian diajak masuk ke dalam masjid untuk berbincang lebih lanjut tanpa disadari barang dagangannya diam-diam digasak pelaku.

“Dia bilang sudah musyawarah dengan pengurus DKM, mau bantu saya ngasih modal. Saya jelaskan kondisi jualan saya, lalu dia minta uang hasil jualan hari itu, katanya ‘sini kang uangnya saya ambil ya karena ini kan dihitung dari zakat umat’. Saya kasih saja, karena percaya, ternyata barang dagangan saya juga diambil,” ujarnya.

Tak berhenti di situ, pelaku kemudian meminjam ponsel korban dengan alasan ingin memfoto sembako yang akan diberikan, berupa beras 25 kilogram, mi instan, dan minyak goreng. Pelaku juga sempat menyuruh anak korban yang berusia 10 tahun untuk membeli jajanan di depan masjid agar situasi tampak wajar.

Baca Juga: Berhasil Tekan Angka Stunting, Pemkot Sukabumi Raih Insentif Fiskal Rp5,5 Miliar

Namun setelah menunggu sekitar setengah jam, pelaku tak kunjung kembali. “Saya tunggu setengah jam orang itu enggak muncul lagi. Saya khawatir karena anak saya juga enggak kelihatan. Pas saya cari, kata mahasiswa di situ anak saya lagi jajan. Saat saya tanya anak saya, dia bilang Pak Irfan pergi ke minimarket beli sembako,” terang Ii Jali.

Merasa ditipu, Ii Jali segera melapor ke satpam masjid. Petugas keamanan sempat mencoba mengejar pelaku, namun gagal. Dari hasil rekaman CCTV, aksi pelaku hanya terekam sebagian karena ia diduga sengaja memanfaatkan area blank spot untuk mengambil uang dan barang korban.

Korban kemudian melaporkan kejadian ini ke Polsek Cisaat dan diarahkan pula ke Polsek Cibadak karena lokasi masjid berada di wilayah hukum. Ia juga sempat mengurus pemulihan kartu SIM miliknya yang dibawa pelaku, khawatir disalahgunakan. Total kerugian yang menimpa Padli mencapai Rp.277 ribu dan satu unit handphone Samsung dengan estimasi harga Rp.2,8 juta.

Baca Juga: Api Sambar Bensin, Rumah Warga Purabaya Sukabumi Hangus Terbakar

Ii Jali berharap pelaku segera ditangkap agar tidak ada korban lain yang mengalami kejadian serupa. “Harapan saya orang itu jera, jangan sampai melakukan hal seperti itu lagi. Cari lah pekerjaan halal, masa kalah sama disabilitas. Saya disabilitas saja mau kerja keras untuk hidup, apalagi dia nipunya di masjid, tempat ibadah. Itu juga mencemarkan nama baik ketua DKM,” ucapnya.

Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini