Karamnya Kapal Minajaya, Sisa Mesin Jadi Sejarah Wisata Ikonik di Selatan Sukabumi

Sukabumiupdate.com
Senin 10 Nov 2025, 16:54 WIB
Karamnya Kapal Minajaya, Sisa Mesin Jadi Sejarah Wisata Ikonik di Selatan Sukabumi

Bongkahan Mesin Kapal Minajaya Jadi Penanda Sejarah di Pantai Minajaya Sukabumi. (Sumber : SU/Ragil Gilang).

SUKABUMIUPDATE.com - Di balik gemuruh ombak yang menyentuh kaki, Pantai Minajaya menyimpan kisah yang tak lekang oleh waktu. Di Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, angin laut dari Samudra Hindia membawa bisikan sejarah yang masih hidup di ingatan warga pesisir.

Bukan hanya sekadar hamparan biru yang memanjakan mata, di tengah laut terdapat sebongkah mesin kapal terdampar diam, menjadi saksi bisu asal-usul nama yang kini dikenal oleh wisatawan.

Duden Suherlan (56 tahun), seorang nelayan pinggir asal Kampung Cilandak, Desa Pasiripis, menceritakan bahwa bongkahan mesin kapal tersebut masih bisa dilihat hingga kini, terutama saat air laut surut.

Baca Juga: Terseret Kasus Penyiraman Air Keras di Sukabumi Ojol Dituntut 2 Tahun 10 Bulan, Pelaku Utama 8 Tahun Penjara

“Mesinnya masih kelihatan pas ombak surut. Warnanya hitam, tingginya kira-kira lima meter. Sekarang tempat itu sering jadi kumpulan ikan, lobster, dan rumput laut, jadi nelayan suka ke sana buat nyari tangkapan,” ujar Duden saat ditemui di tepi pantai kepada Sukabumiupdate.com, Senin (10/11/2025)

Menurut Duden, bongkahan mesin itu terletak sekitar 200 meter dari bibir pantai, di bagian timur Pantai Minajaya. Ia mengatakan, mesin tersebut diyakini berasal dari kapal bernama Minajaya, yang terdampar di wilayah itu pada tahun 1962, tepatnya di spot Ciberecek.

Sebelum peristiwa itu, pantai ini dikenal dengan nama Pantai Kuta Mara. Namun sejak kapal Minajaya karam, warga setempat lebih sering menyebutnya Pantai Minajaya, hingga nama itu melekat sampai sekarang.

“Kata orang tua dulu, kapal itu besar. Katanya ada penumpangnya orang luar negeri, perempuan. Tapi soal jenis kapalnya, saya nggak tahu pasti,” tambah Duden.

Pantai Minajaya sendiri membentang sekitar 3,5 kilometer, mulai dari area Tempat Pelelangan Ikan (TPI) yang juga menjadi lokasi penyimpanan perahu nelayan, hingga Muara Cipamarangan yang berbatasan langsung dengan Pantai Ratu Cimandala di Desa Cipeundeuy, Kecamatan Surade.

Lokasinya berjarak sekitar 125 kilometer dari Kota Sukabumi, dengan akses jalan yang kini relatif baik. Patokannya mudah, hanya sekitar tujuh kilometer dari pusat pemerintahan Kecamatan Surade.

Selain menyimpan nilai sejarah, Pantai Minajaya kini juga menjadi tempat favorit warga sekitar untuk melaut dan wisatawan untuk menikmati panorama laut selatan yang khas dengan pasir putih dan batu karang yang unik.

Sebelumnya keindahan Pantai Minaaya sempat menghadapi ancaman. Kehadiran proyek tambak udang PT Bumi Semesta Maritim (BSM) di atas lahan Hak Guna Bangunan (HGB) seluas 100 hektare) menimbulkan kekhawatiran akan rusaknya ekosistem laut dan pesisir.

Kekhawatiran tersebut menjadi nyata ketika pada Senin 21 Oktober 2025, satu unit alat berat terlihat membongkar karang di tepi Pantai Minajaya. Meski aktivitas itu kini telah dihentikan, bongkahan karang yang rusak menjadi saksi bisu terlukanya pantai yang menyimpan sejarah ini.

 

Berita Terkait
Berita Terkini