SUKABUMIUPDATE.com - Menjaga kelestarian ekosistem laut dan meningkatkan kesadaran masyarakat pesisir, Badan Pengelola Geopark Ciletuh–Palabuhanratu (CPUGGp) bersama sejumlah komunitas melaksanakan kegiatan transplantasi terumbu karang dan sosialisasi peran penting crustose berkapur pada karang mati di Pantai Minajaya, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi, Rabu (5/11/2025).
Kegiatan ini diikuti oleh berbagai unsur masyarakat, di antaranya Rukun Nelayan Minajaya, Pokdarwis Minajaya dan Ujunggenteng, TNI AL, Geopark Youth Forum (GYF), Perwakilan Pemuda Pelopor Jawa Barat, BP CPUGGp, pelaku usaha serta para wisatawan.
Sebanyak 10 substrat dengan 40 bibit terumbu karang ditanam dalam kegiatan ini sebagai langkah awal pemulihan ekosistem laut di kawasan pesisir selatan Sukabumi.
Wakil Badan Pengelola Geopark Ciletuh–Palabuhanratu, Muhammad Teguh, menjelaskan bahwa transplantasi karang tidak hanya berfungsi memperbanyak populasi karang hidup, tetapi juga untuk menjaga keseimbangan ekologis di perairan Minajaya.
Baca Juga: KDM: Pidana Kerja Sosial Ringankan Beban Negara
“Karang hidup dan karang mati memberikan kondisi yang berbeda bagi biota laut. Karang hidup menjadi sumber makanan potensial bagi biota berukuran besar, sementara karang mati justru menjadi habitat penting bagi berbagai organisme asosiasi seperti crustose berkapur, lumut, lamun, bryozoa, spons, dan foraminiferan,” ujar Teguh kepada Sukabumiupdate.com.
Menurutnya, karang mati memiliki peranan ekologis yang tidak kalah penting. Celah dan ruang pada struktur karang mati dapat dimanfaatkan berbagai biota sebagai tempat tinggal dan berlindung, dan bukan jangan sengaja dihancurkan.
Dalam kegiatan tersebut, Teguh juga menyoroti pentingnya keberadaan crustose berkapur atau crustose coralline algae (CCA), yaitu sekelompok alga merah berkapur yang tumbuh menutupi permukaan karang mati.
“Meskipun tumbuh pada substrat yang tidak hidup, crustose berkapur memiliki fungsi penting dalam menjaga kestabilan struktur terumbu dan membantu proses rekrutmen larva karang baru. Dengan memahami peran ini, kita dapat lebih bijak dalam menjaga ekosistem laut secara utuh,” tambahnya.
"Melalui kegiatan transplantasi dan sosialisasi ini, Geopark Ciletuh–Palabuhanratu berharap masyarakat pesisir, wisatawan, pelaku usaha semakin sadar akan pentingnya menjaga laut sebagai sumber kehidupan dan identitas kawasan geopark dunia," tutupnya.






