Hadapi Musim Hujan, BPBD Sukabumi Perkuat Sistem Penanganan Bencana Lewat Kolaborasi dan Mitigasi

Sukabumiupdate.com
Rabu 05 Nov 2025, 22:22 WIB
Hadapi Musim Hujan, BPBD Sukabumi Perkuat Sistem Penanganan Bencana Lewat Kolaborasi dan Mitigasi

Apel siaga antisipasi bencana alam di Kabupaten Sukabumi, Selasa (4/11/2025) | Foto : Dok. BPBD

SUKABUMIUPDATE.com - Menyambut datangnya musim hujan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi mempertegas komitmennya dalam memperkuat sistem tanggap darurat dan kesiapsiagaan lintas sektor. Upaya itu diawali dengan keterlibatan BPBD dalam Apel Siaga Antisipasi Bencana Alam yang digelar Polres Sukabumi Kota di depan Masjid Agung, Jalan Mesjid, Kota Sukabumi, Selasa (4/11/2025).

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sukabumi, Eki Radiana Rizki, menjelaskan bahwa kegiatan tersebut menjadi momen penting untuk menyatukan langkah seluruh unsur penanganan bencana. “Sinergi dan kolaborasi ini sangat penting agar penanganan bencana bisa dilakukan secara cepat, tepat, dan terkoordinasi. Tidak ada satu pun instansi yang bisa bekerja sendiri dalam menghadapi bencana. Semua harus bergerak bersama,” ujarnya saat diwawancarai sukabumiupdate.com, Rabu (5/11/2025).

Menurut Eki, kehadiran BPBD Kabupaten Sukabumi dalam apel tersebut bukan sebatas kegiatan seremonial. Wilayah kerja BPBD memang bersinggungan langsung dengan area hukum Polres Sukabumi Kota, sehingga koordinasi lintas wilayah mutlak diperlukan, terutama dalam kondisi darurat.

Baca Juga: Jaga Ekosistem Laut, Para Pegiat Lakukan Transplantasi Terumbu Karang di Pantai Minajaya Sukabumi

Ia menjelaskan, peningkatan curah hujan di penghujung tahun membuat potensi bencana semakin tinggi. Kontur geografis Sukabumi yang didominasi perbukitan dan aliran sungai besar menjadi faktor kerentanan utama terhadap bencana longsor, banjir, dan pergerakan tanah.

“Beberapa titik rawan di Kabupaten Sukabumi sudah kami pantau dan petakan. Mulai dari wilayah selatan, tengah, hingga utara memiliki karakter ancaman yang berbeda. Karena itu, kami terus memperkuat koordinasi dengan aparat wilayah dan desa tangguh bencana,” jelasnya.

Selain mempersiapkan personel dan peralatan, BPBD juga terus mengedepankan edukasi kebencanaan di tingkat desa dan sekolah, agar masyarakat memahami tanda-tanda bahaya serta langkah penyelamatan mandiri.

“Kita harus bisa mengantisipasi setiap bencana yang mungkin terjadi. Bencana bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi seluruh elemen masyarakat. Jika kita siap siaga sejak awal, diharapkan tidak terjadi dampak besar yang dapat menimbulkan korban jiwa atau kerugian material yang luas,” tegas Eki.

Ia menambahkan, apel siaga yang diikuti berbagai unsur seperti TNI, Polri, Damkar, PMI, dan relawan menjadi sarana penting menyatukan pola pikir serta pola tindak di lapangan. “Ketika terjadi bencana, yang paling menentukan adalah kecepatan respon. Karena itu, penting bagi kita untuk terus memperkuat kolaborasi dan latihan bersama agar semua unsur tahu apa yang harus dilakukan,” ujarnya.

Baca Juga: KDM: Pidana Kerja Sosial Ringankan Beban Negara

Lebih jauh, BPBD Kabupaten Sukabumi juga tengah mendorong lahirnya budaya siaga bencana di masyarakat. Dengan meningkatnya kesadaran bersama, masyarakat diharapkan tidak hanya menjadi korban yang menunggu bantuan, tetapi bagian aktif dari sistem mitigasi.

“Intinya, kita ingin masyarakat Sukabumi tangguh. Tangguh dalam menghadapi ancaman, tangguh dalam beradaptasi, dan tangguh dalam bangkit kembali pascabencana,” pungkasnya. (adv)

Berita Terkait
Berita Terkini