SUKABUMIUPDATE.com - Bupati Sukabumi Asep Japar merespon kasus dugaan bullying di balik kematian tragis Siswi MTsN 3 Cikembar menjadi bahan evaluasi semua pihak karena merupakan tanggung jawab bersama. Bupati mengaku sudah menugaskan sejumlah instansi terkait untuk turun melakukan langkah-langkah penanganan.
Hal tersebut diungkap Asep Japar kepada awak media, Kamis (30/10/2025) di pendopo Sukabumi. “Pertama-tama saya atas nama Pemda Kabupaten Sukabumi ikut berbela sungkawa atas peristiwa itu. Semoga keluarga almarhum anak kita itu diberi ketabahan,” ucapnya.
Bupati Sukabumi prihatin dengan kejadian ini, dimana ada pelajar yang meninggal dengan dugaan sebagai korban bullying di sekolah. “Berharap dan berupaya tak ada lagi kejadian serupa di masa mendatang,” tegasnya.
Baca Juga: Kemendag: SPBU Curang di Sukabumi hingga Bogor Rugikan Pelanggan Rp 6,2 Miliar per Tahun
Sejumlah dinas terkait, seperti DP3A (Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak), serta lembaga lainnya dengan fokus yang sama, diterjunkan untuk melakukan penanganan sosial dan psikologis kepada keluarga korban, pelajar lainnya.
“Pemda disini akan fokus pada penanganan-penanganan terhadap pihak terkait dari kasus ini. Perlindungan sosial dan lainnya, terutama memberikan wawasan soal dampak negatif bullying kepada pelajar lainnya,” beber Asep Japar.
Pemda lanjutnya mempercayakan sepenuhnya penanganan kasus tersebut kepada pihak penegak hukum, agar semua bisa diungkap dengan terbuka, agar bisa menjadi bahan evaluasi dan pembelajaran kepada semua pihak.
“Kita juga akan berkoordinasi dengan kementerian agama karena sekolahnya adalah MtS. untuk memaksimalkan langkah ke depan terkait penanaman wawasan anti bullying di sekolah.” pungkasnya.
Baca Juga: PGMM Sukabumi Kerahkan Massa, Ribuan Guru Madrasah Demo di Jakarta Tuntut Kesetaraan Hak P3K
Polisi Lakukan Penyelidikan Dugaan Bullying
Kematian AK (14) siswi MTsN 3 Cikembar yang ditemukan tak bernyawa bergantung kain sarung di kusen kamar tidurnya, pada selasa tengah malam 28 Oktober 2025 menyita perhatian publik. AK sempat menulis surat yang berisi alasannya melakukan tindakan nekat tersebut karena sudah tak kuat dengan perilaku sejumlah rekannya di sekolah.
Dugaan bullying ini langsung direspon petugas Unit PPA Satreskrim Polres Sukabumi dengan menjalan penyelidikan. “Kita sudah menerima laporan dari keluarga korban. Kita langsung berjalan penyelidikan,” ucap AKP Hartono singkat.
Keluarga Sempat Laporkan Dugaan Bullying
Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi, Ferry Supriyadi saat mendatangi rumah duka di Cikembar, Rabu 29 Oktober 2025 mendapatkan informasi dari ibu korban. Sang ibu bercerita bahwa sebelum anaknya bertindak nekat, keluarga sudah melaporkan dugaan bullying tersebut ke sekolah, melalui guru kelas.
Baca Juga: A Yamin Salurkan Bantuan Fraksi Demokrat Jabar untuk Korban Banjir Bandang Cisolok Sukabumi
Ferry berharap kasus ini diungkap lugas, karena aksi-aksi bullying khususnya oleh kalangan pelajar sudah sangat mengkhawatirkan.









