PGMM Sukabumi Kerahkan Massa, Ribuan Guru Madrasah Demo di Jakarta Tuntut Kesetaraan Hak P3K

Sukabumiupdate.com
Kamis 30 Okt 2025, 10:42 WIB
PGMM Sukabumi Kerahkan Massa, Ribuan Guru Madrasah Demo di Jakarta Tuntut Kesetaraan Hak P3K

Guru madrasah yang tergabung dalam Perkumpulan Guru Madrasah Mandiri (PGMM) Kabupaten Sukabumi, menggelar aksi unjuk rasa di Jakarta Kamis (30/10/2025). Aksi bertajuk G30/Oktober | Foto : Dok. PGMM Sukabumi

SUKABUMIUPDATE.com – Gabungan organisasi guru madrasah dari berbagai daerah, termasuk Perkumpulan Guru Madrasah Mandiri (PGMM) Kabupaten Sukabumi, menggelar aksi unjuk rasa di kawasan Jalan Merdeka, Jakarta Pusat, Kamis (30/10/2025). Aksi bertajuk G30/Oktober ini menuntut pemerintah memberikan kesetaraan hak dalam pengangkatan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) bagi guru madrasah swasta.

Salah satu koordinator lapangan asal Kabupaten Sukabumi, Anwar, menyampaikan bahwa rombongan dari Sukabumi berangkat sejak Kamis pagi dengan dua bus berukuran sedang, membawa 61 peserta aksi dari wilayah Sagaranten, Cidolog, dan Tegalbuleud. Mereka bergabung dengan ribuan peserta lain dari berbagai daerah di Indonesia yang tergabung dalam PGSI, PGMM, PGIN, dan PGMNI.

Adapun aspirasi yang disampaikan dalam aksi tersebut meliputi empat poin utama:

1. Penerbitan SK PPPK bagi guru inpassing madrasah swasta.

2. Penghitungan masa kerja guru inpassing.

3. Pembayaran tunggakan tunjangan tahun 2012–2014 dan 2018–2019.

4. Penerbitan SK inpassing bagi guru yang telah bersertifikasi.

Baca Juga: Anggota DPRD Jabar Sampaikan Duka atas Kematian Siswi MTs di Sukabumi, Minta Sekolah Lakukan Evaluasi

Sementara itu, di Sukabumi, bentuk dukungan terhadap aksi tersebut datang dari Ketua Kelompok Kerja Kepala Madrasah Tsanawiyah (KKMTs) PGMM Kabupaten Sukabumi, Fazri Mulyono. Ia menyerukan kepada seluruh pimpinan madrasah, dewan guru, staf, serta siswa-siswi di wilayah Waluran, Jampangkulon, dan Kalibunder untuk menggelar doa bersama.

“Doa ini merupakan bentuk dukungan moral dan spiritual bagi para guru madrasah swasta yang sedang memperjuangkan hak mereka di Jakarta. Semoga perjuangan ini didengar dan membawa keadilan bagi seluruh guru madrasah di Indonesia,” ujar Fazri.

Fazri menegaskan, doa bersama juga menjadi simbol solidaritas dan empati terhadap perjuangan guru madrasah yang hingga kini masih menghadapi ketimpangan hak dan kesejahteraan dibandingkan guru negeri. “Kami menolak segala bentuk diskriminasi terhadap guru madrasah swasta. Sudah saatnya mereka diakui secara setara,” tambahnya.

Kegiatan doa bersama di Sukabumi diisi dengan tausiyah dan refleksi perjuangan guru, sebagai bentuk kepedulian terhadap masa depan pendidikan madrasah.

Aksi damai di Jakarta ini diharapkan menjadi momentum penting untuk mendorong pemerintah lebih memperhatikan nasib guru madrasah swasta, terutama terkait status kepegawaian, insentif, dan tunjangan kesejahteraan.

“Kami percaya perjuangan yang dilandasi doa dan kebersamaan akan membawa hasil terbaik bagi dunia pendidikan madrasah di Indonesia,” pungkas Fazri.

Berita Terkait
Berita Terkini