SUKABUMIUPDATE.com – Kasus pembacokan terhadap siswa kelas XII SMK Teknika Cisaat, berinisial AG (17 tahun), di Jalan Karangtengah, Desa Karangtengah, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, pada Senin (20/10/2025) pagi, masih menyisakan tanda tanya. Hingga kini, pelaku penyerangan belum teridentifikasi.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMK Teknika Cisaat, Deri Muhammad Jamil, menjelaskan bahwa berdasarkan keterangan saksi yang merupakan teman korban, pelaku diduga seorang diri dan mengenakan jaket merah serta celana abu-abu menyerupai seragam sekolah.
“Temannya, yang membonceng korban, melihat pelaku datang dari arah belakang lalu langsung menyabetkan benda tajam ke wajah korban. Saat itu kondisi jalan sedang macet, jadi serangannya spontan,” jelas Deri kepada sukabumiupdate.com Senin sore.
Menurutnya, teman korban langsung membawa AG ke IGD RSUD Sekarwangi Cibadak setelah melihat luka cukup serius di bagian wajah.
“Lukanya besar, di bagian kanan sejajar mata dan telinga, bahkan tulangnya patah. Saat saya datang ke IGD, korban sedang menunggu hasil pemeriksaan dan rencana tindakan operasi,” ujar Deri.
Baca Juga: Siswa SMK Korban Pembacokan di Cibadak Sukabumi Alami Luka Serius di Wajah
Deri mengatakan, pihak kepolisian dari Polsek Cibadak sudah memanggil saksi dan keluarga korban untuk dimintai keterangan.
“Saya sempat mendampingi ke kantor polisi. Sampai tadi siang, tindakan operasi belum dilakukan karena masih menunggu hasil pemeriksaan dokter,” ungkapnya.
Sejauh ini ia belum mengetahui pasti asal sekolah pelaku. “Belum bisa dipastikan dari sekolah mana, enggak tahu masih sekolah, sudah DO (drop out) atau alumni dari sekolah lain. Jalur Karangtengah ini memang beberapa kali terjadi peristiwa serupa di waktu berbeda,” katanya.
Ia kemudian berharap pihak kepolisian segera mengungkap pelaku agar tidak muncul kesalahpahaman antar sekolah.
“Jangan sampai muncul kecurigaan antar siswa atau antar sekolah. Kami dorong kepolisian agar segera menuntaskan kasus ini supaya tidak menimbulkan keresahan,” tegasnya.
Deri memastikan, korban merupakan siswa aktif yang dikenal rajin dan berperilaku baik di sekolah. “Anaknya rajin dan aktif di kelas. Tidak ada catatan perilaku buruk atau masalah sebelumnya. Berdasarkan informasi yang kami peroleh, tidak ada konflik dengan siapa pun,” jelasnya.
Pihak sekolah, lanjut Deri, telah menyampaikan imbauan kepada seluruh siswa untuk lebih berhati-hati dalam perjalanan ke sekolah.
“Saya sudah sampaikan melalui grup wali kelas agar anak-anak tetap waspada, terutama saat berangkat dan pulang sekolah. Kami juga mengingatkan siswa agar tertib berlalu lintas, memakai helm, dan tidak menonjolkan atribut sekolah di jalan,” katanya.
Baca Juga: Viral Temuan Plester Luka Tergoreng dalam Menu MBG di Sukabumi, Pihak Dapur Minta Maaf
Ia menambahkan, sekolah berupaya menjaga suasana agar tetap kondusif. “Pesan kami kepada siswa, jangan mudah menuduh atau mencurigai sekolah lain sebelum ada kepastian. Kami percayakan sepenuhnya kepada pihak kepolisian untuk menuntaskan kasus ini,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, peristiwa terjadi saat AG bersama temannya AV (17 tahun) hendak berangkat sekolah pada Senin pagi (20/10/2025) sekitar pukul 06.30 WIB.
Kapolsek Cibadak, Polres Sukabumi, AKP Idji Djubaedi, mengatakan berdasarkan keterangan yang diterimanya, peristiwa itu terjadi di tengah kemacetan saat AG dan AV dalam perjalanan menuju sekolah di wilayah Cisaat. Tiba-tiba datang orang tak dikenal (OTK) dari arah belakang dan langsung menyerang korban.
“Terjadinya penganiayaan atau pembacokan di Jalan Karangtengah Cibadak. Anak tersebut mau berangkat sekolah, berboncengan paling belakang, dan saat macet tiba-tiba dari arah belakang datang seseorang belum dikenal, lalu melakukan penganiayaan atau pembacokan menggunakan golok,” ujarnya.
Untuk mengungkap identitas pelaku, polisi masih melakukan penyelidikan dan sejumlah saksi di lokasi kejadian pun sudah dimintai keterangan.