Siswa SMK di Sukabumi Jadi Korban Pembacokan di Tengah Kemacetan Cibadak

Sukabumiupdate.com
Senin 20 Okt 2025, 11:22 WIB
Siswa SMK di Sukabumi Jadi Korban Pembacokan di Tengah Kemacetan Cibadak

Korban pembacokan saat menjalani penanganan medis di RSUD Sekarwangi. Senin (20/10/2025). (Sumber: Istimewa)

SUKABUMIUPDATE.com - AG (17 tahun) seorang pelajar SMK menjadi korban pembacokan oleh Orang Tidak DIkenal (OTK) di tengah kemacetan jalan Karang Tengah, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi. Peristiwa terjadi saat AG bersama temannya AV (17 tahun) hendak berangkat sekolah pada Senin pagi (20/10/2025) sekira pukul 06:30 Wib.

Kapolsek Cibadak, Polres Sukabumi, AKP Idji Djubaedi mengatakan, berdasarkan keterangan yang diterimanya, peristiwa itu terjadi di tengah kemacetan saat AG dan AV dalam perjalanan menuju sekolah yang berada di wilayah Cisaat, tiba-tiba datang OTK dari arah belakang dan langsung menyerang korban.

“Terjadinya penganiayaan atau pembacokan di Jalan Karang Tengah Cibadak. Anak tersebut mau berangkat sekolah, berboncengan paling belakang, dan saat macet tiba-tiba dari arah belakang datang seseorang belum dikenal, lalu melakukan penganiayaan atau pembacokan menggunakan golok,” ujar AKP Idji kepada sukabumiupdate.com pada Senin (20/10/2025).

Baca Juga: Tak Hanya Jabar, Aplikasi “Nyari Gawe” Kini Dilirik Sejumlah Provinsi Lain

Akibat kejadian itu, kata Idji, korban mengalami luka terbuka pada bagian wajah dan saat ini tengah ditangani di RSUD Sekarwangi. “Korban satu orang, dan saat ini masih mendapatkan perawatan di rumah sakit,” kata dia.

Terkait identitas pelaku, Polisi mengaku masih melakukan upaya penyelidikan dan memeriksa beberapa orang saksi di lokasi kejadian. “Belum bisa dipastikan apakah pelaku satu atau dua orang. Kami masih mengumpulkan sebanyak mungkin informasi agar bisa segera menemukan titik terang,” ujarnya.

“Kalau memang ada yang melihat, kami harap segera memberikan informasi kepada pihak kepolisian agar pelaku bisa segera ditangkap. Tindakan seperti ini tentu tidak bisa dibiarkan, biasanya kejadian seperti ini terjadi sore atau malam, tapi sekarang pagi-pagi. Ini agak berbeda,” Pungkasnya.

Berita Terkait
Berita Terkini