SUKABUMIUPDATE.com - Seorang pria asal Desa Bojongkalong, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi, berinisial RI (22), mengaku menjadi korban penipuan oleh akun Instagram yang ternyata telah diretas. Akun tersebut menggunakan identitas teman sekaligus kakak kelasnya di sekolah dengan nama pengguna @akuaniisa.
Peristiwa itu terjadi pada Senin (13/10/2025) sekitar pukul 21.30 WIB. Saat sedang bermain ponsel, RI tiba-tiba mendapat pesan di Instagram dari akun bernama @akuaniisa , yang ia kenal sebagai teman lama. Dalam pesan itu, akun tersebut meminta bantuan untuk mengirim saldo pulsa.
“Saya lagi pegang HP, tiba-tiba ada yang chat saya melalui Instagram akun bernama Anisa Bahar. Dia minta saldo pulsa sebesar Rp20 ribu. Karena saya kenal dan percaya, saya kirim ke nomor Telkomsel yang dia kasih,” kata RI saat ditemui sukabumiupdate.com, Senin (13/10/2025).
Baca Juga: Warga Parungkuda Sukabumi Keluhkan Drainase Rusak: Setiap Hujan Pasti Banjir
Nomor yang digunakan pelaku tercatat 0852-8307-3983. Setelah menerima kiriman pertama, akun itu kembali meminta tambahan Rp25 ribu dengan alasan serupa. “Saya kirim lagi karena dia bilang nanti langsung diganti. Tapi tak lama kemudian saya lihat status WhatsApp teman saya, katanya akun Instagram dan Facebook-nya kena hack,” sambung RI.
Menurut RI, setelah tahu akun tersebut diretas, ia langsung mencoba menghubungi pemilik asli akun, yaitu Anisa Bahar (23), wanita asal Kecamatan Takokak, Kabupaten Cianjur. Dari sanalah diketahui bahwa akun itu memang sudah tidak bisa diakses oleh pemilik aslinya sejak sore hari.
Anisa menjelaskan, kejadian bermula ketika ia berada di tempat tanpa jaringan internet. “Waktu itu saya nggak buka media sosial sama sekali. Pas buka Facebook, nama dan foto profil sudah diganti, saya langsung logout dan kata sandi juga diganti. Setelah maghrib, akun Instagram ikut kena hack,” tutur Anisa.
Ia mengaku khawatir karena akun yang diretas tersebut bisa disalahgunakan untuk menipu lebih banyak orang. “Saya takut kalau akun itu dipakai untuk hal-hal yang lebih buruk,” ujarnya.
Baca Juga: Kadesnya Wafat, Desa Sumberjaya Sukabumi Akan Dipimpin Pjs Dari Kecamatan Tegalbuleud
Meski kerugiannya hanya puluhan ribu rupiah, RI mengaku peristiwa ini berdampak besar secara sosial, terutama bagi pemilik akun asli. “Saya kasihan sama Teh Anisa, soalnya orang-orang bisa salah paham, dikira dia yang nipu. Padahal akunnya diambil alih orang,” ungkap RI.
Ia menambahkan, beberapa teman lain juga nyaris menjadi korban modus serupa karena percaya dengan identitas akun tersebut. “Yang jadi korban lumayan banyak, cuma saya nggak tahu siapa aja. Salah satunya saya, dari Bojongkalong,” kata RI.
RI menilai, kasus ini penting diusut bukan karena jumlah kerugian, tapi karena bisa merusak kepercayaan antar pengguna media sosial. “Bukan soal uangnya, tapi dampaknya besar. Pemilik akun bisa kena tekanan sosial karena dikira menipu orang,” ujarnya.
Ia sempat berencana melaporkan kejadian itu ke Polsek Nyalindung, namun oleh petugas diarahkan untuk membuat laporan resmi ke Polres Sukabumi agar bisa ditangani oleh unit siber langsung.
Baca Juga: Hujan Lebat di Parungkuda Sukabumi, P2BK Koordinasi Atasi Luapan Air di Beberapa Titik
Kasus ini menjadi pengingat bagi masyarakat agar lebih berhati-hati saat menerima pesan pribadi dari akun media sosial, meskipun dikirim oleh teman atau kerabat yang dikenal. Pengguna disarankan untuk memastikan langsung melalui nomor telepon atau pesan WhatsApp sebelum menuruti permintaan tertentu.
Hingga berita ini ditulis, baik RI maupun pemilik akun asli @akuaniisa belum membuat laporan resmi ke kepolisian. Keduanya masih berupaya memulihkan akun dan memperingatkan teman-teman mereka agar tidak menjadi korban selanjutnya.




