Viral Siswi SD di Sukabumi Meninggal Diduga Usai Santap MBG: Ini Kata Sekolah, SPPG dan RS

Sukabumiupdate.com
Senin 06 Okt 2025, 20:41 WIB
Viral Siswi SD di Sukabumi Meninggal Diduga Usai Santap MBG: Ini Kata Sekolah, SPPG dan RS

Dapur SPPG di Desa Sirnasari, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi | Foto : Ragil Gilang

SUKABUMIUPDATE.com – Seorang siswi kelas IV SDN 4 Citanglar, Desa Sirnasari, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi, berinisial S (10 tahun), meninggal dunia pada Senin (6/10/2025) dini hari di RSUD Jampangkulon.

Peristiwa ini sempat menjadi perbincangan luas di media sosial setelah muncul dugaan bahwa korban meninggal dunia usai menyantap makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang disediakan oleh dapur SPPG Sirnasari. Menurut informasi yang beredar, korban sempat mengonsumsi buah melon yang menjadi bagian dari menu MBG tersebut.

Keterangan dari pihak sekolah

Wali kelas IV SDN 4 Citanglar, Emi Sukmawijaya, saat dikonfirmasi mengatakan bahwa S tidak masuk sekolah pada Jumat (3/10/2025) karena izin sakit dari orang tuanya. 

“Hari Jumat saya dapat kabar dari orang tuanya, izin karena S sakit. Sebelumnya dia tidak pernah mengeluh sakit. Selama ini anaknya aktif ikut kegiatan ekstrakurikuler seperti silat dan tenis meja,” ujar Emi kepada sukabumiupdate.com.

Baca Juga: Polling Sukabumiupdate.com: 64% Warganet Setuju Dana MBG Diberikan Tunai ke Orang Tua

Emi juga menepis kabar yang beredar di media sosial bahwa korban keracunan makanan MBG. “Hari Jumat itu S tidak hadir di sekolah, jadi otomatis dia tidak makan menu MBG hari itu. Hari Kamis sebelumnya dia seperti biasa menyantap menu MBG, dan kondisi sehat. Jadi informasi soal keracunan itu atau tidaknya kami tidak paham, ” tegasnya.

Keterangan pihak SPPG dan Ruma Sakit

Kepala SPPG Sirnasari Surade, Muhamad Alan Zahrani, menuturkan bahwa pihaknya sudah mengonfirmasi langsung ke keluarga korban. Menurutnya, keluarga menjelaskan bahwa S memiliki riwayat asma dan sempat mengalami gangguan pencernaan sebelum meninggal dunia.

“Dari keterangan keluarga, korban sudah sakit sejak hari Senin, dan Jumat pagi dibawa berobat ke klinik milik Pak Asep di Kampung Bojongsempor. Hasil pemeriksaan menunjukkan korban belum buang air besar selama lima hari. Setelah diberi obat, korban mengalami reaksi alergi berupa ruam merah di tubuh,” jelas Alan.

Alan menambahkan, keluarga kembali membawa korban ke klinik untuk mendapatkan obat alergi. Namun, kondisi kesehatan korban terus menurun hingga akhirnya dibawa ke RSUD Jampang Kulon pada Minggu (5/10/2025) sore.

Baca Juga: Hadapi Indonesia dan Irak, Timnas Arab Saudi Siap Memperebutkan Satu Tiket Piala Dunia 2026

"Keluarga sudah membuat surat pernyataan, dan tidak punya pemikiran bahwa anaknya meninggal karena MBG," tutupnya.

Kepala Bidang Pelayanan RSUD Jampang Kulon, dr. Lusi Apriani, membenarkan adanya pasien asal Desa Sirnasari yang meninggal dunia pada Senin (6/10/2025) sekitar pukul 00.30 WIB.

“Pasien datang dengan keluhan sesak napas berat, penurunan kesadaran, dan kemungkinan punya riwayat asma. Jadi, penyebab kematiannya adalah gagal napas akibat asma berat, bukan karena keracunan makanan MBG,” tegas dr. Lusi.

Berita Terkait
Berita Terkini