Kasus TPPO Sukabumi Tertinggi di Jabar, Disorot Kemendagri

Sukabumiupdate.com
Kamis 25 Sep 2025, 16:01 WIB
Kasus TPPO Sukabumi Tertinggi di Jabar, Disorot Kemendagri

Kepala Subdirektorat Pengawasan Orang Asing dan Lembaga Asing Kemendagri RI, Katarina Rambu Babang, di Pendopo Sukabumi | Foto : Turangga Anom

SUKABUMIUPDATE.com - Lonjakan kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Indonesia terus menjadi perhatian serius pemerintah pusat. Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia (Kemendagri RI) menggelar kegiatan Sosialisasi Pencegahan TPPO di Daerah, yang kali ini berlangsung di Pendopo Sukabumi, Kamis (25/9/2025).

Acara ini digelar secara hybrid dan diikuti oleh jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) serta pemerintah daerah dari seluruh Indonesia, termasuk hingga tingkat desa. Sosialisasi ini bertujuan meningkatkan pemahaman dan kewaspadaan masyarakat terhadap bahaya serta modus perdagangan orang yang terus berkembang.

Kepala Subdirektorat Pengawasan Orang Asing dan Lembaga Asing Kemendagri RI, Katarina Rambu Babang, menyatakan bahwa Sukabumi dipilih sebagai lokasi kegiatan karena masuk dalam daftar daerah dengan kasus TPPO tertinggi di Jawa Barat.

“Kami memilih Sukabumi sebagai salah satu daerah di Jawa Barat dengan kasus TPPO top 5 hingga top 10. Oleh karena itu kami ke sini bertemu dengan Forkopimda untuk memberikan sosialisasi dan secara hybrid tidak hanya di sini luring tapi secara daring terhubung ke seluruh Indonesia,” ujarnya kepada sukabumiupdate.com, Kamis (25/9/2025).

Baca Juga: Puluhan Pelajar Sukabumi Diduga Keracunan MBG, Tahu Hingga Tumis Wortel Diuji di Labkesda Jabar

Katarina mengungkapkan tren kasus TPPO sejak tahun 2020 hingga 2024 terus meningkat, sehingga kampanye pencegahan harus dimulai dari desa. “Tujuannya adalah kita mengkampanyekan, sosialisasikan pencegahan tindak pidana perdagangan orang. Undang-Undang Nomor 1 mengamanatkan tidak hanya pemerintah tapi masyarakat ikut berpartisipasi untuk melakukan pencegahan TPPO,” jelasnya.

Katarina juga membeberkan data bahwa Jawa Barat berada di posisi kedua kasus TPPO setelah Jawa Timur. “Kalau jumlah PMI tahun ini 4.000 lebih. Total yang mengandung di seluruh Indonesia tahun lalu 1.500  itu rata-rata tidak sesuai prosedur. Kalau yang scamming online, kayak di Myanmar itu per hari ini 7.500 sekian kasus di seluruh Indonesia,” ungkapnya.

Selain perempuan dan anak, korban TPPO juga mulai menyasar laki-laki dan mahasiswa. “Untuk kasus di Sukabumi kalau dari PPA tadi ada 70 kasus yang khusus perempuan dan anak, tahun sekarang 14. Tapi korban tidak hanya perempuan dan anak, sekarang ada juga laki mahasiswa bapak-bapak,” jelasnya.

Berita Terkait
Berita Terkini