SUKABUMIUPDATE.com - RR, gadis korban TPPO asal Sukabumi yang kini berada di Guangzhou, mengungkapkan kerinduannya kepada keluarga dan keinginannya untuk segera pulang. Ia mengatakan, “Sekarang saya pengen pulang, karena saya pengen kumpul sama keluarga, sama kakak, sama ibu. Saya di sini hanya bisa berdoa agar cepet pulang.” ujar RR, dikutip dari Video Wawancara Kumparan.
Dalam obrolan melalui sambungan yang digunakan RR, dia juga menjelaskan tempat tinggalnya saat ini. Ia menyebut masih berada di sebuah rumah milik warga setempat: “Masih di sini di rumah (rumah si orang Cina).”
Baca Juga: Gadis Sukabumi Korban TPPO di China Ingin Segera Pulang: “Sayang Ibu”
Menjawab pertanyaan tentang rindunya kepada sang ibu, RR menggambarkan penderitaannya setiap malam: ia tak lagi sekadar rindu—“Bukan kangen lagi, tiap malem enggak bisa tidur, kepikiran enggak bisa apa-apa, saya cuma bisa berdoa biar dilancarkan, biar cepet pulang juga.” Secara tidak langsung, pernyataan itu menunjukkan kondisi psikologis RR yang penuh kecemasan dan ketidakberdayaan.
RR juga mengungkapkan kondisi pemenuhan kebutuhan sehari-harinya yang minim; ia menyatakan bahwa jatahnya makan hanya dua kali sehari. “Sehari-hari makan biasa saya cuma dikasih makan dua kali sehari,” ucapnya.
Selain itu, ia menjelaskan bahwa pria yang mengaku sebagai suaminya tidak lagi tidur sekamar dengannya, namun tetap berada di rumah yang sama: “Iya, dia masih di rumah cuma beda ruangan aja.” lanjutnya.
Dari pengakuannya tersirat bahwa pemisahan ruang itu bukan tanda aman, karena tekanan semakin berat, RR menuturkan dirinya dipaksa melakukan hubungan layaknya suami istri dan mendapat ancaman bila menolak: “Iya dipaksa untuk kayak layaknya suami istri gitu (aktivitas seksual suami istri) kalo misalkan saya ga nurut saya mendapat ancaman, katanya saya akan buat anda menderita dan saya enggak akan dikembalikan ke indonesia, ungkapnya dengan kesedihan.
Soal upaya pelaporan, RR menyatakan telah menyampaikan seluruh kronologi kepada pihak Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI). Menurut pengakuannya, ia sudah menjelaskan kejadian dari awal hingga akhir, namun KJRI meminta kesabaran karena masih ada proses yang sedang ditangani.
“Iya sudah, saya udah menjelaskan kronologinya dari awal sampai akhir, KJRI bilang sabar dulu karena masih banyak proses yang harus ditangani,” kata RR.
Komunikasi dengan KJRI, kata RR, dilakukan menggunakan ponsel yang dibawanya dari Indonesia: “Pake HP yang saya gunakan ini (HP dari Indonesia). Si orang Cina tahu saya pake HP ini.” pungkasnya.