Usai Viral Jenazah Digotong Sebrangi Sungai, Jembatan Sukabumi Dibangun Relawan

Sukabumiupdate.com
Senin 22 Sep 2025, 12:37 WIB
Usai Viral Jenazah Digotong Sebrangi Sungai, Jembatan Sukabumi Dibangun Relawan

Proses pembangunan jembatan gantung di Desa Tanjung, Kecamatan Jampangtengah, Kabupaten Sukabumi. (Sumber: Dok: Sehati)

SUKABUMIUPDATE.com - Pasca viralnya peristiwa jenazah yang digotong menyebrangi Sungai Cikarang karena tidak ada akses penghubung usai jembatan sebelumnya putus diterjang banjir 2024 lalu. Komunitas relawan di Sukabumi sepakat membuka ruang kolaborasi membangun kembali jembatan penghubung antara Kecamatan Jampangkulon dan Kecamatan Waluran.

Diketahui, kolaborasi itu melibatkan Yayasan Sehati Gerak Bersama dan Relawan Jampang Peduli dan berbagai pihak lainnya untuk mewujudkan harapan warga setempat dengan membangun jembatan yang memiliki panjang bentangan 45 meter melintang di atas Sungai Cikarang, Desa Tanjung, Kecamatan Jampangkulon, Kabupaten Sukabumi.

“Urusan kemanusiaan tidak bisa diselesaikan sendiri. Butuh kolaborasi dengan berbagai komunitas dan juga pemerintah. Karena itu, Sehati Gerak Bersama bersama Jampang Peduli membuka ruang kolaborasi ini,” ungkap Founder Sehati Gerak Bersama, Andri Kurniawan atau yang akrab disapa Abah Zeans kepada Sukabumiupdate.com, Senin (22/9/2025).

Baca Juga: Bahaya Cacingan pada Anak dan Dampaknya bagi Kesehatan

Hasil dari kolaborasi ini terwujud dalam pembangunan jembatan gantung yang menghubungkan Desa Tanjung, Kecamatan Jampangkulon dengan Desa Mekarmukti, Kecamatan Waluran. Jembatan ini menjadi akses vital warga setelah jembatan lama rusak diterjang banjir pada Desember 2024.

Menurut Abah Zeans, pembangunan jembatan ini mendapat dukungan dari berbagai komunitas, di antaranya Komunitas Amal Sholeh, Indonesia Beramal Sholeh, Yayasan Mimbar Dakwah, Yayasan Ummahtun Share, serta komunitas musik asal Bandung. “Alhamdulillah, kemarin Pak Bupati bersama jajaran juga meninjau langsung pembangunan dan memberikan dukungan pendanaan agar jembatan ini bisa segera rampung,” tambahnya.

Baca Juga: Gempa di Kabandungan Sukabumi Terus Dipantau, Kerusakan Rumah Bertambah

Proses pembangunan juga melibatkan gotong royong masyarakat dua desa yang akan memanfaatkan jembatan ini, serta dukungan tenaga dari anggota Pramuka Kwaran Jampangkulon dan Waluran. Hingga kini, pengerjaan jembatan sudah mencapai 60 persen dengan pemasangan bentangan bawah sepanjang 35 meter dari tiang ke tiang. Adapun struktur jembatan menggunakan material besi dan kawat sling, dengan desain lebih tinggi 125 cm dibandingkan jembatan sebelumnya, menyesuaikan kondisi sungai yang mengalami sedimentasi.

Abah Zeans berharap, jembatan yang dibangun atas dasar kepedulian bersama ini tidak hanya selesai dibangun, tetapi juga dijaga keberlanjutannya oleh masyarakat. “Kami sangat berharap semua pihak bisa terus berkontribusi dan berkolaborasi dalam setiap program kemanusiaan. Khusus untuk jembatan ini, semoga bisa dirawat bersama agar lebih awet dan kokoh,” pungkasnya.

Berita Terkait
Berita Terkini