Temui Ibu Korban, KDM Ungkap Asal Pelaku TPPO Perempuan Sukabumi ke China

Sukabumiupdate.com
Jumat 19 Sep 2025, 18:02 WIB
Temui Ibu Korban, KDM Ungkap Asal Pelaku TPPO Perempuan Sukabumi ke China

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi saat bertemu dengan ibu korban TPPO asal Sukabumi yang dijual ke China. (Sumber Foto: Medsos KDM)

SUKABUMIUPDATE.com – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi (KDM), bertemu langsung dengan ibu dari RR (23 tahun), perempuan asal Sukabumi yang menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Guangzhou, China. Pertemuan berlangsung di Ruang Kerja Gubernur, Gedung Sate, Kota Bandung, pada Jumat (19/9/2025) siang.

Dalam kesempatan tersebut, KDM mengungkap bahwa para pelaku TPPO berasal dari Indonesia. Ia pun telah berkoordinasi dengan aparat penegak hukum untuk mengusut kasus ini secara serius.

"Saya sudah berkomunikasi pertama dengan Kapolres, dengan Kapolres Kota Sukabumi penanganan kasus pidananya karena pelakunya itu adalah warga negara Indonesia," kata KDM dalam video yang diunggahnya di media sosialnya.

"Ada empat orang yang terindikasi, tiga orang adalah warga, dua orang warga Cianjur, satu orang warga Bogor, dan satu lagi warga Jakarta, keturunan," tambahnya.

Baca Juga: Kisah Ibu di Sukabumi, Menanti Si Putri Bungsu Pulang dari Jerat TPPO di China

Selain menggandeng kepolisian, lanjut KDM, pihaknya juga berkoordinasi dengan Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Mukhtarudin, agar penanganan bisa lebih cepat.

"Saya sudah berkomunikasi dengan Pak Mukhtarudin, sahabat saya yang hari ini menjadi menteri yang menangani buruh migran. Semoga masalah ini segera cepat tertangani dan semoga anaknya bisa kembali ke Indonesia," ujar KDM.

Sebelumnya diberitakan, RR berangkat ke luar negeri melalui tawaran kerja di media sosial dengan iming-iming gaji besar. Namun, keberangkatannya diduga dilakukan secara unprosedural, tanpa melalui mekanisme resmi yang seharusnya ditempuh. Kondisi ini membuat korban rentan menjadi sasaran eksploitasi dan menyulitkan proses perlindungan dari pemerintah.

Setibanya di China, RR yang sempat menjalin komunikasi dengan saksi (SG inisial) mengaku dijadikan objek pemuas nafsu setiap hari.

“RR pengakuannya setiap hari dijadikan objek seksual, dieksploitasi terus terusan dia,” ujar Kuasa hukum korban, Rangga Suria Danuningra saat dikonfirmasi sukabumiupdate.com, Kamis (11/9/2025).

Berita Terkait
Berita Terkini