SUKABUMIUPDATE.com – Di tengah suasana ricuh saat aksi demonstrasi di depan Gedung DPRD Kota Sukabumi, Senin (1/9/2025), sosok Riska Nurutami (23) mencuri perhatian. Mahasiswi Prodi PGSD Nusa Putra University ini terekam berusaha melindungi pedagang kue ape hingga viral di media sosial.
Riska menceritakan, awalnya kondisi aksi berlangsung kondusif. Massa gabungan ojek online, mahasiswa, dan masyarakat masih menyampaikan aspirasi dengan tertib. Bahkan, banyak pedagang kecil berjualan di sekitar lokasi karena situasi dianggap aman.
"Di depan gedung DPRD Kota Sukabumi saat itu massa aksi lagi menyampaikan aspirasi untuk orang-orang di DPRD, di situ kondusif pada saat menyampaikan aspirasi, pokoknya aman lah. Dan di situ juga banyak pedagang-pedagang lain, kayaknya penjual kue ape ini ada di situ karena memang situasinya aman makanya dia berani jualan di situ," ungkapnya kepada sukabumiupdate.com, Selasa (2/9/2025).
Baca Juga: Sempat Ricuh, 8 Jam Demo 1 September Kota Sukabumi Massa Puas Tuntutan Diterima
Namun, keadaan mendadak berubah ricuh ketika massa mulai berlarian dan terjadi lemparan benda. Saat itu, Riska yang berencana membeli kue ape justru dihadapkan pada dilema.
"Karena banyak yang komen ‘itu mah lagi jajan’, iya emang lagi jajan, aku baru mau beli. Aku baru bilang ke bapaknya ‘bapak mau beli’, eh ternyata ada yang lari. Saat itu aku belum tahu suasana lagi ricuh, ada yang lempar-lempar, aku masih mencerna situasi. Eh gak lama semakin banyak yang lari aku bingung, di situ posisinya aku berdua sama temen aku, temen aku keburu ditarik sama temen-temen yang lainnya," jelasnya.
Di tengah kepanikan, ia memilih bertahan karena khawatir pedagang kue ape yang sudah menyiapkan adonan dagangannya akan terdampak jika ia ikut berlari.
"Aku bingung apakah aku harus ikut lari atau diem di tempat, soalnya si bapak penjual kue ape-nya udah ngeluarin adonannya. Jadi antara mau lari nyelamatin diri atau di situ. Soalnya kasihan, karena aku udah mikirin kemungkinan-kemungkinan buruknya kalau aku ikut lari, ini dagangan si bapak pasti udah kesenggol-senggol dan adonannya pasti tumpah,” ujarnya.
“Jadi aku berdoa dalam hati semoga enggak separah itu chaos-nya. Tapi alhamdulillah pas aku jagain ada yang bantuin juga beberapa orang," sambungnya.
Keputusan itu membuat pedagang berhasil diamankan. Meski dirinya juga takut, Riska mengaku lebih kasihan pada pedagang tersebut.
"Akhirnya si bapaknya diamankan. Sebenernya aku bisa aja ikut lari soalnya keselamatan nomor satu ya, tapi aku kasihan si bapaknya. Terus adonannya kan masih banyak, jadi aku pikir si bapaknya baru mulai jualan. Kalau misal kesenggol ya rugi banyak si bapaknya. Jadi itu la haula aja aku walau takut. Tapi alhamdulillah selamat sentosa, aman, dan damai," katanya.
Riska juga menanggapi komentar warganet yang menyalahkan pedagang kue ape karena berjualan di lokasi aksi.
"Karena banyak di kolom komentar yang nyalahin si bapaknya. Namanya orang cari uang ya, si bapaknya juga enggak tahu akan chaos gitu, jadi jangan nyalahin si bapaknya. Aku kasihan," ujarnya.
Meski tak mengenal pedagang tersebut, Riska mengaku sempat mendengar bahwa pria paruh baya itu sering berjualan di kawasan Citimall Sukabumi dan sekitarnya.