Dua Tahun Terhenti, Bocah Tanpa Anus Asal Baros Sukabumi Kini Dapat Perawatan Lagi

Sukabumiupdate.com
Selasa 26 Agu 2025, 19:39 WIB
Dua Tahun Terhenti, Bocah Tanpa Anus Asal Baros Sukabumi Kini Dapat Perawatan Lagi

Riyan Maulana, bocah tanpa anus asal Baros Sukabumi kini dirawat di RSUD Syamsudin SH. (Sumber Foto: Dok. Dinsos Kota Sukabumi)

SUKABUMIUPDATE.com – Riyan Maulana (10 tahun), bocah asal Kelurahan Jayamekar, Kecamatan Baros, Kota Sukabumi yang lahir tanpa anus (atresia ani), kini kembali mendapatkan penanganan medis setelah pengobatannya sempat terhenti sejak 2023.

Riyan sebelumnya tercatat sebagai pasien di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung sejak 2019 hingga 2023. Namun proses pengobatan terputus karena keterbatasan biaya yang dialami keluarganya, terutama untuk transportasi dan kebutuhan sehari-hari selama pengobatan berlangsung.

Hal itu diungkapkan oleh Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Sukabumi, Een Rukmini, usai mengunjungi kediaman Riyan pada Senin (25/8/2025). Een menyebut banyak komunitas sosial sempat membantu, namun bantuan itu juga terhenti.

“Ternyata dek Riyan ini sudah dapat penanganan dari 2019-2023 cuma terhenti. Terhentinya tidak terinfokan lagi. Ini juga banyak komunitas yang membantu secara mandiri hanya terhenti,“ ujar Een kepada sukabumiupdate.com, Selasa (26/8/2025).

Baca Juga: Tak Punya Lubang Anus dan Kelamin, Begini Kondisi Bocah di Baros Sukabumi

Menurut Een, ayah Riyan yang bekerja sebagai pedagang asongan keliling tidak sanggup membiayai kebutuhan keluarga sekaligus mendampingi Riyan ke Bandung.

“Kalau dari pihak bapaknya kemarin bilang karena memang dia untuk menunggu apabila Riyan di rumah sakit itu kan untuk sehari-harinya untuk membiayai sekolah dan sehari-hari terhenti. Seperti itu yang dikeluhkan,” jelasnya.

Kini, Pemerintah Kota Sukabumi melalui Dinas Kesehatan dan Dinsos telah bergerak cepat dengan membawa Riyan ke RSUD R Syamsudin SH untuk melanjutkan penanganan medis.

“Untuk penanganan penyakitnya ini yang terputus. Jadi kita respons cepat langsung ditarik dan dirujuk ke rumah sakit,” ucapnya.

Dinsos memastikan bahwa seluruh jaminan kesehatan dan sosial keluarga Riyan sudah terpenuhi.

“Sudah full keluarga Riyan dapat KIS-nya punya, BPJS punya, PKH punya, bantuan pangan non tunai dapat semua," pungkas Een.

Kisah Riyan pertama kali diberitakan oleh sukabumiupdate.com pada Oktober 2022. Riyan, anak kedua dari pasangan Dedi dan Euis, lahir dengan kelainan bawaan berupa tidak memiliki lubang anus dan kelamin. Saat itu, Riyan belum bisa sekolah dan hanya menjalani hari-harinya di rumah bersama sang ibu, sementara ayahnya bekerja sebagai pedagang asongan.

Ayah Riyan, Dedi, mengungkapkan bahwa Riyan pernah menjalani operasi kolostomi (pembuatan lubang di perut sebagai saluran pembuangan kotoran) sepekan setelah lahir. Namun operasi lanjutan terpaksa tertunda berkali-kali karena masalah biaya.

"Karena pembiayaannya mogok untuk jalan ke Bandung, jadi ditunda untuk operasi lanjutannya. Dilanjutkan tahun 2018. Tapi tahun 2018 ditunda lagi karena mogok biaya. Sekarang dilanjut lagi karena ada pendampingan dari SKP (Komunitas Sosial)," kata Dedi, Minggu, 2 Oktober 2022.

Berita Terkait
Berita Terkini