Perut Membesar Akibat Hirschsprung, Bocah 7 Tahun di Palabuhanratu Perlu Pengobatan Segera

Sukabumiupdate.com
Selasa 26 Agu 2025, 14:30 WIB
Perut Membesar Akibat Hirschsprung, Bocah 7 Tahun di Palabuhanratu Perlu Pengobatan Segera

Sekretaris Kecamatan Palabuhanratu, Hendriana saat menyambangi kediaman Muhammad Adriansah, bocah 7 tahun penderita Hirschsprung. (Sumber Foto: Istimewa)

SUKABUMIUPDATE.com – Muhammad Adriansah (7 tahun), bocah asal Kampung Cihurang RT 11 RW 09, Desa Pasirsuren, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, kini tengah berjuang melawan penyakit Hisprung atau Hirschsprung Disease, kelainan langka pada usus yang menyebabkan perutnya terus membesar.

Adriansah merupakan anak semata wayang dari pasangan Andri (33 tahun) dan Yuyun (45 tahun). Saat anak-anak seusianya menikmati masa bermain, ia harus menahan rasa sakit akibat penyakit yang dideritanya sejak lahir. Melihat kondisinya yang semakin memburuk, pemerintah setempat mengambil langkah cepat.

Pada Senin, 25 Agustus 2025, Pemerintah Kecamatan Palabuhanratu bersama Pemdes Pasirsuren, Puskesmas Citarik, bidan desa, dan kader posyandu melakukan kunjungan langsung ke rumah Adriansah untuk melakukan asesmen kondisi kesehatan dan sosialnya.

Baca Juga: Terinfeksi Jamur Candida, Zihad Bocah Sukabumi Kini Sudah Dibawa ke RSCM

Menurut Sekretaris Kecamatan Palabuhanratu, Hendriana, bocah tersebut sebenarnya sudah sempat difasilitasi untuk berobat ke RS Hasan Sadikin Bandung pada tahun 2024. Dari hasil pemeriksaan, dokter menyarankan agar Adriansah menjalani pengobatan lanjutan di RSUD R Syamsudin SH Sukabumi.

Namun sayangnya, tindak lanjut pengobatan tersebut belum dilakukan. "Keluarga beralasan tidak ada yang bisa mendampingi karena ibunya saat itu sedang hamil, sementara ayahnya bekerja. Selain itu, mereka juga merasa khawatir dan takut jika harus dilakukan tindakan operasi," kata Hendriana kepada sukabumiupdate.com, pada Selasa (26/8/2025).

Pemerintah Akan Fasilitasi Rujukan dan Pendampingan

Melihat kondisi Adriansah yang kian memprihatinkan, Hendriana menegaskan bahwa pihak kecamatan akan terus berupaya meyakinkan keluarga agar mau membawa anak tersebut ke fasilitas kesehatan.

"Mudah-mudahan besok atau lusa pasien bisa diperiksa di RSUD Palabuhanratu. Jika memang harus dirujuk, kita akan bawa ke rumah sakit rujukan," ujarnya.

Diketahui, Adriansah telah memiliki Kartu Indonesia Sehat (KIS), sehingga tidak ada kendala terkait biaya pengobatan. Yang dibutuhkan saat ini hanyalah kesediaan dan keberanian keluarga untuk melanjutkan pengobatan.

"Yang paling penting sekarang adalah keyakinan keluarga untuk mau membawa anaknya berobat agar bisa segera mendapatkan tindakan medis," ucap Hendriana.

Bantuan dan Dukungan Sosial Diberikan

Dalam kunjungan tersebut, pemerintah juga menyerahkan bantuan berupa sembako, selimut, dan kebutuhan dasar lainnya. Selain itu, Pemdes Pasirsuren berencana mengusulkan keluarga Adriansah sebagai penerima Program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), mengingat kondisi tempat tinggal mereka yang sangat memprihatinkan.

"Kami akan terus memantau kondisi Adriansah melalui pemdes dan dari puskesmas. Harapannya anak ini bisa segera sembuh dan kembali menjalani hari-harinya seperti anak-anak lain seusianya. Masalah sosial seperti ini harus jadi kepedulian bersama," tandasnya.

Berita Terkait
Berita Terkini