SUKABUMIUPDATE.com - Sebuah video yang merekam dugaan persekusi terhadap remaja berinisial G (16 tahun) beredar di media sosial. Peristiwa ini terjadi di Kabupaten Sukabumi dan memicu kemarahan warganet. Dalam rekaman berdurasi 18 detik, G yang memakai kaus loreng, tampak duduk membungkuk dengan tangan terikat ke belakang.
Berdasarkan informasi yang dihimpun sukabumiupdate.com, dugaan persekusi ini terjadi di Kecamatan Cikidang pada 8 Agustus 2025 sekira pukul 04.30 hingga 05.00 WIB. Video yang beredar memperdengarkan suara bentakan keras dari seorang pria. “Ti mana maneh, ari maneh anak saha? (Dari mana kamu, anak siapa?)” tanyanya kepada G.
Saat G menyebutkan nama ayahnya, bentakan lain memotong, “Paduli teuing, arek anak saha oge, arek anak jenderal sugan (peduli amat mau anak siapa pun, mau anak jenderal juga)”
Sejumlah orang terlihat mengenakan pakaian santai, bahkan ada yang hanya bercelana pendek. Seorang ria berbaju hitam jongkok di belakang G sambil memegang tali yang mengikat tangannya. Kamera lalu mendekat, memperlihatkan detail ikatan dan ekspresi pasrah korban.
Baca Juga: Rumah Warga Baros Sukabumi Dibobol Maling, Korban Duga Pelaku Sama dengan di Kebonpedes
Risna Yuliawati, tetangga korban, mengungkapkan bahwa G semula mengantar ayahnya bekerja ke Terminal Pajagan, masih di Kecamatan Cikidang. "Sekira pukul 04.00 WIB, G mengantar ayahnya. Sesampainya di terminal, ternyata ada barang yang tertinggal di rumah, jadi dia balik lagi," kata dia kepada wartawan pada Sabtu (9/8/2025).
Namun di perjalanan pulang, tepatnya di Desa Cikiray, Kecamatan Cikidang, G justru dicegat sejumlah orang yang menuduhnya sebagai pelaku pencurian sepeda motor. G sendiri merupakan warga desa yang sama. "Disangka dia pelakunya, lalu dicegat dan dihajar," kata Risna.
Kepala dusun setempat, Ujang Muhammad Irfanudin, yang mengenal baik keluarga G, langsung bergerak setelah mendapat kabar dari anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD). "Saya langsung datang ke rumah korban, melihat kondisinya, dan merasa prihatin. Apalagi saya kenal baik dengan ayah korban, yang kebetulan sedang bekerja dan tidak ada di rumah," ujar dia.
Ujang pun memutuskan mengantar keluarga korban membuat laporan ke Polres Sukabumi atas dugaan persekusi ini. "Keluarga ingin para pelaku dihukum sesuai prosedur hukum yang berlaku di negara kita, itu saja," tegasnya.
Menurut Ujang, beberapa pelaku sempat datang menemui keluarga korban. Bahkan, istri salah satu pelaku ikut mengawal keluarga saat membuat laporan ke polisi. "Mungkin dia merasa simpati pada korban. Katanya juga atas perintah suaminya," katanya.
Dikonfirmasi, Kanit Jatanras Satreskrim Polres Sukabumi Ipda MGS Irlansyah membenarkan laporan tersebut. "Iya betul, kemarin (malam tadi) kita cek TKP dan membawa korban ke rumah sakit untuk visum. Hari ini rencana kita lakukan penyelidikan lebih lanjut," ujarnya, Sabtu.