SUKABUMIUPDATE.com – Kepala Desa Cikahuripan, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Heri Suryana alias Jaro Midun tengah menjadi sorotan publik.
Aksinya yang terekam dalam sebuah video saat membantu warganya keluar dari rumah sakit dengan merogoh kocek pribadi dan menjaminkan STNK mobil miliknya viral di media sosial hingga menuai pujian luas, termasuk dari Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Bagi warga Cikahuripan, kebaikan hati Jaro Midun bukanlah hal baru. Sosoknya memang dikenal dekat dengan masyarakat, terutama kalangan nelayan dan pemuda. Ia aktif dalam organisasi sosial dan keagamaan, serta terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan dan kehidupan masyarakat desa.
"Saya ingin pelayanan yang baik dan religius. Misi saya fokus pada bidang kesehatan karena badan yang sehat itu nikmat. Prinsip saya, melayani masyarakat dengan ikhlas, karena yang membalas kita hanya Allah, bukan manusia,” kata Jaro Midun kepada sukabumiupdate.com di kediamannya, Kamis (29/5/2025).
Baca Juga: Demi Warga Tak Mampu, Kades di Sukabumi Jaminkan STNK Mobil Pribadi ke Rumah Sakit
Lulusan STISIP Widyapuri Mandiri Palabuhanratu tahun 2020 ini telah menjabat sebagai kepala desa selama dua periode. Ia dikenal warga sebagai sosok sederhana, religius, dan rendah hati.
“Saya biasa saja, sama seperti mayoritas warga nelayan. Tantangan menjadi kepala desa memang berat, terutama dalam menjaga kepercayaan masyarakat. Kepala desa benar dianggap salah, apalagi kalau salah. Tapi saya yakin, masa depan akan cerah dengan adanya program besar dari pemerintah pusat yang akan dijalankan oleh regenerasi pemimpin desa yang milenial,” bebernya.
Bahkan saking dicintai warganya. Di periode pertama menjabat, rumahnya dirobohkan oleh warga hingga menjadi menjadi buah bibir tidak hanya di Kabupaten Sukabumi, tapi juga viral di berbagai grup media sosial Facebook kala itu.
"Dulu itu (rumah) dirobohkan warga karena pertama rumah saya jelek, kemudian bocor di sana-sini. Kebetulan ada beberapa warga yang datang ke rumah silaturahmi, saat itu situasi hujan deras," kenangnya
Ia menyebut peristiwa itu terjadi sekitar bulan Juli tahun 2017 silam, warga yang datang keheranan karena melihat rumah tinggal Kades mereka yang bisa dibilang tak layak huni dan jelek. Padahal, Jaro Midun dikenal aktif melakukan bedah rumah untuk warganya.
"Saat proses perobohan saya juga kaget karena posisi saya sedang berada di luar kota, tiba tiba ada sodara menelepon katanya rumah dirobohkan, kemudian rame lah di pemberitaan, dengan judul rumah kades dirobohkan warga," terangnya.
"Sempat ada yang nelepon karena kaget, dikira ada masalah, pas pulang ternyata warga gotong royong. Alhamdulillah dua kali menjabat kepala desa, masyarakat masih tetap kondusif," sambungnya.
Di balik sosok Jaro Midun, ada figur lain yang tak kalah inspiratif, yakni sang istri, Eroh Suryantini. Diam-diam Eroh juga sudah lama menjadi pelayan masyarakat, jauh dari sorotan media.
Baca Juga: Penjelasan RSUD Palabuhanratu soal Pasien yang Dijamin STNK oleh Kades Cikahuripan
Selain mendampingi suami dalam tugas kemasyarakatan, Eroh juga tak segan turun tangan menyetir ambulans desa ketika sopir tak tersedia. Bahkan, ia pernah seorang diri mengantar warga yang sakit hingga ke RS Hasan Sadikin Bandung. Ia pun sering membawa jenazah warganya yang meninggal.
"Kalau sopir sedang tidak ada, saya yang bawa. Yang paling jauh pernah ke Bandung, bawa pasien," ungkapnya.
Eroh juga pernah mengalami pengalaman serupa dengan suaminya. Sekitar tujuh tahun lalu, ia menjaminkan Surat Izin Mengemudi (SIM) miliknya ke sebuah klinik agar seorang ibu yang hendak melahirkan bisa segera ditangani.
"Yang melahirkan waktu itu belum ada biaya. Saya jaminkan SIM. Tagihannya sekitar 5 sampai 6 juta. Warga hanya mampu bayar setengah, sisanya dicicil. Sampai sekarang SIM itu belum saya ambil," ujarnya.
Bagi Eroh, yang terpenting bukanlah uang atau jaminan yang diberikan, tapi keselamatan dan pertolongan bagi warganya. Bahkan, ia mengaku pernah juga menjaminkan NPWP dan KTP untuk membantu warga dalam kondisi darurat.
"Sering bantu warga. Kebetulan pas hari itu viral, saya heran, kok bisa sebesar ini. Padahal saya juga sering begitu. Sampai NPWP dan KTP saya juga pernah dijaminkan," katanya.
Kini kebaikan hati suaminya, Jaro Midun, kembali menjadi sorotan positif dari publik usai aksi spontannya membantu membayar tagihan RS warganya yang tidak mampu dengan uang Rp 500 ribu dan jaminan STNK kembali viral.
Peristiwa tersebut bermula pada Jumat malam, 23 Mei 2025. Seorang warga dalam kondisi sakit parah datang ke rumah Jaro Midun. Pasien mengalami sesak napas dan harus segera dirujuk ke RSUD Palabuhanratu. Namun, ia tidak memiliki Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan tak mampu membayar biaya pengobatan.
"Setelah dicek, ternyata dia tidak punya KIS. Keluarganya datang ke rumah saya tengah malam, dan langsung saya antar ke RSUD Palabuhanratu," ujar Jaro Midun kepada sukabumiupdate.com, Minggu (25/5/2025).
Jaro menjelaskan bahwa pemerintah desa sebenarnya tengah mengupayakan pembuatan KIS prabayar untuk warga tersebut. Namun, prosesnya membutuhkan waktu hingga 14 hari, sedangkan kondisi pasien membutuhkan penanganan cepat. Sayangnya, pengajuan KIS yang dibiayai oleh APBD Kabupaten Sukabumi juga belum dibuka.
Selama tiga hari dirawat sebagai pasien umum, biaya pengobatan warga tersebut mencapai Rp1.780.000. Saat hendak dipulangkan pada Minggu siang, keluarga pasien kebingungan karena tidak memiliki uang untuk membayar.
“Saya ditelepon sekitar jam 2 siang dan langsung datang ke rumah sakit. Saya hanya punya uang Rp500 ribu. Karena belum cukup, saya jaminkan STNK mobil pribadi saya sebagai jaminan,” terang Jaro Midun.
Diketahui, STNK mobil pribadi Jaro Midun yang sempat dijaminkan di RSUD Palabuhanratu kini telah kembali ke tangannya. Hal itu terjadi setelah tunggakan biaya rumah sakit warganya dilunasi oleh seseorang yang mengaku tersentuh oleh kisah tulus sang kades yang viral di media.
Tak hanya itu, tindakannya yang tulus itu juga menarik perhatian Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Melalui asistennya, KDM—sapaan akrab sang gubernur—sempat menanyakan jumlah tunggakan yang harus dibayar di RSUD Palabuhanratu. Karena saat itu tunggakan sudah lunas, Jaro Midun menyebut KDM akhirnya turut memberikan bantuan berupa uang untuk biaya makan warganya tersebut.