Panik dan Trauma: Kesaksian Warga Ciambar Sukabumi Saat Puting Beliung Merusak Permukiman

Sukabumiupdate.com
Kamis 08 Mei 2025, 20:16 WIB
Rumah warga rusak diterjang angin puting beliung di Ciambar Sukabumi | Foto : Dok P2BK

Rumah warga rusak diterjang angin puting beliung di Ciambar Sukabumi | Foto : Dok P2BK

SUKABUMIUPDATE.com – Hujan deras disertai angin puting beliung yang melanda wilayah Kecamatan Ciambar, Kabupaten Sukabumi, pada Selasa, 6 Mei 2025 sore, tak hanya menyebabkan kerusakan fisik di sejumlah permukiman warga, tetapi juga meninggalkan trauma mendalam bagi sebagian warga. Salah satunya dirasakan Annisa (23 tahun), warga Kampung Ciwaru RT 01/04, Desa Cibunarjaya.

"Awalnya saya kira hanya hujan biasa. Tapi lama-lama anginnya semakin kencang, petir juga menyambar-nyambar. Sampai air hujan masuk ke dalam rumah," ujar Annisa kepada sukabumiupdate.com, Rabu (7/5/2025).

Menurutnya, sekitar pukul 14.00 WIB, angin kencang datang secara tiba-tiba saat hujan mulai turun. Pintu rumahnya terbuka karena dorongan angin, menyebabkan sejumlah barang di dalam rumah rusak.

"Jam dinding sampai pecah, barang-barang lainnya juga berantakan. Kami tidak berani keluar karena takut. Jadi tetap di dalam rumah meskipun air sudah masuk," tuturnya.

Annisa menambahkan, arah angin yang menyamping menyebabkan banyak pohon di sekitar rumahnya tumbang, termasuk pohon duku dan durian. Bahkan tiang listrik di depan rumahnya ikut roboh.

"Hampir semua rumah keluarga saya di kampung ini terdampak. Banyak pohon tumbang ke arah rumah," katanya.

Baca Juga: Dahsyatnya Angin Kencang di Sukabumi, Rumpun Bambu Sampai Rungkad dan Rusak Sejumlah Rumah

Ia dan keluarganya baru bisa keluar rumah untuk memeriksa kondisi sekitar setelah hujan mereda. Selama kejadian, para ibu dan anak-anak tetap berlindung di dalam rumah, sementara para pria baru keluar setelah situasi dinilai aman.

Kerusakan paling parah terjadi di bagian dapur rumahnya, di mana struktur bata di sisi belakang roboh. "Yang paling parah di bagian belakang, temboknya ambruk. Bagian depan rumah hanya kemasukan air," jelasnya.

Meski tidak ada korban jiwa maupun luka-luka, Annisa mengaku masih trauma atas kejadian tersebut. "Ini pertama kalinya mengalami angin sebesar ini. Benar-benar menakutkan," ucapnya.

Hingga berita ini ditulis, Annisa dan keluarganya masih bertahan di rumah karena dinilai masih aman dan tidak memerlukan evakuasi. Namun, mereka mulai membutuhkan bantuan untuk memperbaiki rumah.

"Atap rumah kami sudah harus diganti. Genteng atau bahan penutup lainnya sangat dibutuhkan, bukan hanya untuk saya, tapi juga untuk warga lain di sini," ujarnya.

Annisa berharap kejadian serupa tidak kembali terulang di masa mendatang. "Semoga ke depan tidak ada lagi angin seperti ini. Kerugiannya besar dan bikin trauma," pungkasnya.

Dampak Luas di Dua Desa

Sebelumnya diberitakan, BPBD Kabupaten Sukabumi mencatat bahwa dampak bencana akibat cuaca ekstrem di Kecamatan Ciambar cukup parah, terutama di dua desa: Desa Cibunarjaya dan Desa Munjul, dengan total 269 rumah warga mengalami kerusakan.

Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Ciambar, Dedi Supianto, menyatakan bahwa di Desa Cibunarjaya, kerusakan tersebar di empat kedusunan dengan total 233 rumah terdampak. Rinciannya, 164 rumah mengalami kerusakan ringan, 51 rumah rusak sedang, dan 18 rumah rusak berat. Sebanyak 233 keluarga atau 426 jiwa terdampak di desa tersebut.

"Sebagian di antaranya, yakni 10 keluarga atau 30 jiwa, terpaksa mengungsi karena rumah mereka tak lagi layak huni," ujarnya pada Rabu, 7 Mei 2025.

Sementara itu, di Desa Munjul, sebanyak 36 rumah dilaporkan mengalami kerusakan—33 rumah rusak ringan dan sisanya rusak sedang. Kerusakan ini berdampak pada 36 keluarga atau sekitar 108 jiwa.

Beruntung tidak ada korban jiwa maupun luka-luka dalam peristiwa ini. Namun, kerugian materi diperkirakan cukup besar, meski angka pastinya masih dalam proses perhitungan.

Berita Terkait
Berita Terkini