Besek Haul Berujung Keracunan Massal: Menunya Semur hingga Telur, 106 Warga Jadi Korban

Sukabumiupdate.com
Kamis 08 Mei 2025, 15:21 WIB
Makanan yang diduga menyebabkan keracunan massal di Kampung Babadan, Kelurahan/Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa

Makanan yang diduga menyebabkan keracunan massal di Kampung Babadan, Kelurahan/Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa

SUKABUMIUPDATE.com - Dugaan keracunan massal terjadi di Kampung Babadan, Kelurahan/Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, setelah warga menyantap nasi besek dari acara haul yang digelar salah satu warga pada Rabu (7/5/2025).

Berdasarkan informasi terbaru, paket itu berisi semur daging, telur rendang, buncis sayur, mie bihun, dan kerupuk. Setelah menyantap makanan sekira pukul 18.30 WIB atau waktu magrib, gejala seperti pusing, mual, muntah, dan sakit perut, mulai dirasakan warga.

Menurut Rina (39 tahun) salah satu warga yang keluarganya terdampak, masyarakat yang mengalami gejala berasal dari RW 29 dan 30 yang lokasinya berdekatan. Beberapa di antaranya langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis.

"Setelah makan nasi kotak itu, banyak yang mulai merasa pusing dan muntah-muntah. Di keluarga saya, ada kakak dan keponakan yang terdampak. Saya tidak makan, jadi tidak kenapa-kenapa," kata dia kepada sukabumiupdate.com pada Kamis (8/5/2025).

Baca Juga: Picu Keracunan Massal, Dinkes Telusuri Menu Besek Acara Haul di Palabuhanratu Sukabumi

Diketahui, 106 orang menjadi korban. Dari jumlah itu, 54 dibawa ke RSUD Palabuhanratu, sedangkan sisanya ditangani di posko kesehatan di sekitar lokasi. Sebanyak 48 pasien di rumah sakit sempat diinfus karena keluhannya cukup berat. Sementara di posko, 52 warga ditangani tim medis dari Puskesmas Palabuhanratu, Citarik, Cikakak, dan Simpenan.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman mengungkapkan bahwa sebagian besar korban sudah dipulangkan ke rumah masing-masing.

"Alhamdulillah hari ini bersama pak camat dan tim, kami mengecek langsung kondisi korban. Dari 106 orang yang mengalami gejala keracunan dan sempat dirawat, tinggal dua orang yang masih di IGD. Artinya, kondisi sudah membaik secara signifikan," ujarnya.

Ade menyebut pihaknya tengah menunggu hasil uji laboratorium untuk mengetahui sumber pasti penyebab keracunan. Dugaan awal mengarah pada makanan yang disajikan saat acara, namun belum bisa dipastikan apakah dari bahan makanan tertentu atau kontaminasi lainnya.

"Di Kabupaten Sukabumi kejadian keracunan memang beberapa kali terjadi dengan penyebab yang bervariasi. Ada dari air, makanan, atau bumbu. Untuk kasus kali ini, kami masih menunggu hasil lab," kata dia.

Berita Terkait
Berita Terkini