Cerita Guru Honorer Sukabumi Berusia 58 Tahun Berjuang untuk Kejelasan Nasib

Rabu 17 Januari 2024, 03:51 WIB
Sosok abah Empar guru honorer berusia 58 tahun yang berjuang mencari kejelasan nasib. (Sumber : Istimewa)

Sosok abah Empar guru honorer berusia 58 tahun yang berjuang mencari kejelasan nasib. (Sumber : Istimewa)

SUKABUMIUPDATE.com - Di tengah-tengah usia yang sudah separuh abad, Empar (58 tahun) guru honorer Sukabumi yang telah mengabdikan dirinya selama belasan tahun di dunia pendidikan tak lelah berjuang mencari kejelasan nasib jelang masa purna tugasnya.

Bersama dengan ribuan guru honorer lainnya di Sukabumi, pria yang akrab disapa abah Empar itu pada Senin (15/1/2024) itu ikut mendatangi kantor BKPSDM kabupaten Sukabumi yang beralamat Jalan Raya Kadupungur, Kecamatan Cicantayan untuk melakukan audiensi terkait formasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Sebelum memperjuangkan nasibnya, abah Empar dan ribuan tenaga honorer lainnya bersama-sama melaksanakan doa istighatsah untuk kelancaran aksi audiensi dengan pemerintah daerah pada hari tersebut.

Abah Empar menceritakan bahwa ia telah 18 tahun lamanya menjadi guru honorer, dan kini mengajar di SD Ciherang yang berlokasi di Kecamatan Nyalindung. "Lebih kepada pengabdian terhadap anak bangsa di sekolah, sedangkan sebentar lagi saya pensiun menjadi guru honor," ungkapnya.

Menurut Empar, selama mengajar dirinya mendapatkan upah per tiga bulan sekali dengan nominal Rp300 ribu, atau hanya Rp100 ribu per-bulan.

"Saya dikasih 300 ribu, 100 ribu per bulan, sehingga kalau ada kebijakan, saya berharap dengan rekan-rekan diangkat menjadi guru PPPK," harapnya.

Abah Empar mengatakan bahwa uang honor yang ia terima dari hasil mengajarnya tidak cukup untuk satu bulan memenuhi kebutuhannya, ia sering kali mencari tambahan untuk keperluan keluarganya.

"Tambahan dari pengajian mingguan, ada 50 ribu ada 30  ribu dari pengajian. (Untuk gaji) seminggu juga habis, iya istiqomah aja," tuturnya.

Diketahui, abah Empar tinggal bersama isteri, tiga anak, menantu, dan memiliki enam cucu. Ia berharap agar bisa mendapatkan kehidupan yang lebih layak di masa pensiunnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkait
Berita Terkini
Life04 Mei 2024, 12:30 WIB

Jangan Disepelekan Bund! Inilah 5 Tanda Rendahnya Harga Diri pada Anak

Harga diri yang rendah dapat berdampak pada perkembangan akademis, pribadi, dan sosial anak. Untungnya, ada tanda-tanda yang dapat dicari orang tua dan cara untuk membantu.
Ilustrasi. Rendahnya harga diri pada anak. Sumber : Pexels.com/@PuskarRai
Life04 Mei 2024, 12:00 WIB

Stres Termasuk 7 Penyebab Berat Badan Turun Drastis, Kamu Mengalaminya?

Stres fisik yang disebabkan oleh cedera, operasi, atau trauma, serta stres emosional yang berkepanjangan, dapat menyebabkan penurunan berat badan karena tubuh mengalami kelelahan dan kekurangan energi.
Ilustrasi. Orang Mengalami Stres Sehingga Menyebabkan Berat Badan Turun Drastis (Sumber : Pexels/NathanCowley)
Jawa Barat04 Mei 2024, 11:43 WIB

Jarkom PDs Canangkan Dana Abadi Berbasis Wakaf Bersama LW Doa Bangsa

Pengurus Lembaga Pendamping Proses Produk Halal (LP3H) Edukasi Wakaf Indonesia (EWI) Provinsi Jawa Barat bersilaturahmi kepada Pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Jaringan Komunikasi Pembangunan Desa (Jarkom PDs)
Perwakiln LP3H Provinsi Jawa Barat Agus Kamil dan Entus Wahidin serta Ketua Umum Jarkom PDs Pusat, Ayi Kosasih, dan Sekretaris Jenderal Jarkom PDs Pusat, Dasep Saepuloh | Foto : Ist
Life04 Mei 2024, 11:30 WIB

Temukan Akar Masalahnya, 3 Cara Membantu Anak yang Memiliki Harga Diri Rendah

Harga diri pada anak sangatlah penting. Namun bagaimana cara membantu apabila harga diri anak rendah?
Ilustrasi. Membantu Anak Yang Memiliki Harga Diri Rendah. Sumber : pexels.com/@Annushka
Sukabumi04 Mei 2024, 11:21 WIB

Pria Dipanggil Ceuceu, Korban Pembunuhan di Citepus Sukabumi Diduga Penyuka Sesama Jenis

ria yang menjadi korban penganiayaan hingga terjadi pembunuhan di sebuah perumahan di Desa Citepus, Kecamatan Pelabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, pada Sabtu (4/5/2024) diduga penyuka sesama jenis.
Evakuasi korban pembunuhan di perumahan di Citepus Sukabumi | Foto : Ist
Sehat04 Mei 2024, 11:00 WIB

6 Makanan Berlemak yang Masih Boleh Dikonsumsi Penderita Asam Urat

Ketahui Sederet Makanan Berlemak yang Masih Boleh Dikonsumsi Penderita Asam Urat. Yuk, Simak!
Ilustrasi. Alpukat dan Telur - Makanan Berlemak yang Masih Boleh Dikonsumsi Penderita Asam Urat. (Sumber : Pexels/FoodieFactor)
DPRD Kab. Sukabumi04 Mei 2024, 10:58 WIB

Anggota DPRD Janji Perjuangkan Kebutuhan Perahu untuk Siswa ke Sekolah di Cibitung Sukabumi

Harapan warga adanya bantuan perahu untuk siswa dan pengajar ke sekolah (SMPN 4 Cibitung), Kecamatan Cibitung, Kabupaten Sukabumi, mendapat respon positif dari anggota DPRD Kabupaten Sukabumi, Andri Hidayana.
Andri Hidayana, Anggota Komisi I DPRD Kabupaten Sukabumi | Foto : Istimewa)
Sukabumi04 Mei 2024, 10:30 WIB

Kantongi Identitas, Polisi Buru Pelaku Pembunuhan Pembantu Pria di Citepus Sukabumi

Satreskrim Polres Sukabumi melakukan pengejaran terhadap terduga pelaku penganiayaan atau pembunuhan di sebuah perumahan di Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi
Rumah (TKP) pembantu ditemukan tewas di Citepus Palabuhanratu | Foto : Ilyas Supendi
Life04 Mei 2024, 10:30 WIB

6 Cara Mengajarkan Anak Tatakrama Agar Punya Budi Pekerti Luhur Sejak Kecil

Mengajarkan anak tentang tatakrama tentu menjadi keharusan bagi orang tua. Pendidikan ini harus diajarkan sejak kecil kepada anak-anak.
Ilustrasi. Cara mengajarkan anak tatakrama. Sumber foto : Pexels/Monstera Production
Sukabumi04 Mei 2024, 10:14 WIB

Geger Pria di Citepus Sukabumi Tewas Telanjang Berlumuran Darah di Rumah Majikan

Seorang pria bernama Ajo Sutarjo ditemukan tewas di ruang tamu rumah majikannya yang berada di sebuah perumahan di Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (4/5/2024) sekitar pukul 04.15 WIB
Rumah (TKP) pembantu ditemukan tewas di Citepus Palabuhanratu | Foto : Ilyas Supendi